Bab 37 : Aku Ada Dipihakmu

4K 208 5
                                    

37

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

37. Aku Ada Dipihakmu

Tepat setelah mengantar Caca pulang, Zafran menghampiri perempuan dengan jaket denim yang berdiri di ujung jalan.

"Ada apa?" tanya Zafran pada perempuan yang baru saja membuka bungkus makanan kucing.

"Apanya yang apa?"

"Ck, ya lo kenapa tiba-tiba mau ketemu?"

Hana, perempuan itu terkekeh. "Suntuk, mau keluar aja."

"Jangan bilang beliau masih maksa lo buat ikut perjodohan?"

"Hm, tuh tau. Gue cuma bisa keluar pake alasan lo, baru bokap setuju."

Zafran menatap Hana yang kini bertumpu pada telapak kakinya, mengelus kucing kampung yang asing memakan snack yang Hana sengaja beli.

"Gausah natap gue kayak gitu, gue nggak semenyedihkan itu kali."

"Jujur, Na. Lo nggak muak dikekang sama dia?"

Hana tersenyum. Jujur saja dia sudah lama ingin kabur dari ambisi ayahnya, bahkan demi hidup bebas Hana telah mengorbankan banyak hal.

"Gimana nge-datenya? Lo nggak ngacauin mood Karisa kan?" Hana mencoba mengalihkan topik.

"Hm, semuanya aman. Makasih juga atas saran dan kritik lo."

"Gue nggak perlu ucapan makasih, buruan traktir gue makan!"

"Makan dimana?"

Hana tersenyum jahil yang membuat Zafran merasa tidak enak.

"Jangan bilang..."

***

Mobil melaju kembali ke jalan pulang. Tawa Hana menggelegar keras, berbanding terbalik dengan raut wajah Zafran yang nampak kecut. Hal ini disebabkan oleh kejahilan Hana yang berhasil membuat dompetnya kering, wanita itu benar-benar sadis dalam hal memanfaatkan kebaikan orang lain. Dan sepertinya keahliannya memeras orang tidak bisa diragukan lagi sebab Zafran selalu menjadi korbannya.

"Biasa aja dong mukanya, kayak baru kali ini aja gue miskinkan."

Zafran mendengus mendengar ucapan tanpa bersalah sahabatnya itu, dia merasa jika Hana bukan wanita anggun seperti yang dijabarkan banyak orang. Dia lebih seperti perampok!

Lampu merah menghentikan laju mobil Zafran, Hana menatap keluar jendela. Melihat bahu jalan layang yang tidak begitu jauh dari komplek tempat tinggal Zafran. Tak jauh dari mobilnya berhenti, berdiri seorang gadis di bahu jalan tersebut, menatap lurus ke bawah sambil memegang pagar pembatas jalan layang.

Hana mengenali sosok itu, "Ya ampun, itu kan cewek lo bukan sih?" ujarnya.

Zafran praktis mengikuti arah pandangan Hana, dia melihat gadis yang beberapa jam lalu dia ajak pergi ke pasar malam. Kini entah bagaimana gadis itu berdiri dipinggir jalan layang dengan keadaan menangis?

Three Little WordsWhere stories live. Discover now