"Ngapain lo kesini?" tanya Arsaka datar.

"Pujaan hati lo bang!" jawab cowok itu tidak nyambung.

"Maksud lo?" tanya Arsaka bingung.

Menatap adiknya dengan malas, Arsaka mengambil ponselnya mengabaikan adiknya itu yang tidak jelas menurutnya.

"Ini seriusan bang, Giya pujaan hati lo tadi hampir ketabrak motor!" ucap cowok itu dengan serius.

Cowok itu adalah Arlanka Valdez, dari marganya saja sudah pasti cowok itu adalah adik kandung Arsaka. Cowok yang tadi pagi menolong Giya.

Arlanka tau semua tentang Giya dan juga Arsaka, jadi tidak heran jika cowok itu menyebut Giya dengan pujaan hati. Karena ia mengetahui jika abangnya itu menyukai anak angkatnya sendiri, aneh memang tapi inilah Arsaka si cowok tampan dan juga gila.

Sesuai dengan julukannya, cogil. Arsaka itu aneh, dan juga Arsaka itu gila, jangan lupakan Arsaka itu juga liar jika bersama Giya.

"Kok bisa? Dia gapapa sekarang? Lo tau darimana? Tubuhnya ada yang luka nggak? Siapa yang nabrak dia?" tanya Arsaka bertubi-tubi.

Arlanka menatap abangnya kesal, sial tidak bisakah cowok itu bertanya satu-satu? Tidak bertubi-tubi seperti itu, membuat cowok itu pusing mendengarnya.

"Satu-satu ngape, bang? Bawel banget lo!" sahut Arlanka kesal.

"Jawab aja apa susahnya sih?" tanya Arsaka menatap adik kandungnya itu dengan datar.

"Wait wait gue tarik nafas dulu bang!" jawab Arlanka kemudian menarik nafasnya sebelum bercerita.

"Jadi, pada zaman dahulu!" Arlanka mulai bercerita.

"Langsung aja bego, gue nggak suka basa-basi apalagi basa-basi itu sama lo gue jadi nggak--"

"Itu lo juga basa-basi goblok!" potong Arlanka kesal.

"Durhaka lo sama abang sendiri!" sahut Arsaka kesal.

"Bodo amat. Diem lo bang, gue mau cerita lo mau tau apa nggak?" tanya Arlanka ngegas.

"Cepet!" sahut Arsaka menjawab pertanyaan adiknya itu.

"Jadi gue itu baru dateng ke sekolah hehe biasa telat bangun bang! Terus gue nitip motor gue di warung depan sekolah, nah gue kan lagi jalan tuh mau masuk as digerbang gue liat pujaan hati lo mau nyebrang dari gue liat nih ya, Giya udah hati-hati banget nah terus pas Giya mau nyebrang, pas tuh cewek alias pujaan hati lo mau ngelangkahin kakinya di jalan baru beberapa langkah bang, setelah gue inget-inget kayaknya ada sekitar lima langkah. Tiba-tiba bang, tiba-tiba,"

Plak!

Arsaka kesal sendiri mendengar cerita Arlanka yang keliwat lebay. Sehingga, Arsaka menggeplak kepala adiknya itu dengan kertas yang berada dimeja kerjanya.

"Biasa aja ceritainnya, Ka! Jangan lebay ngapa?" ujar Arsaka menatap adiknya datar.

Arlanka menyengir tanpa dosa. "Yaudah bang gue serius sekarang!"

Cowok itu membuka mulutnya bersiap untuk kembali bercerita. "Sampai mana gue tadi bang?"

"Sial!" umpat Arsaka, adiknya itu sangat pikun rupanya.

"Sampai tiba-tiba." jawab Arsaka mengambil ponselnya, saat mendengar notifikasi dari benda pipih berlogo Apple itu, yang ternyata Arsano mengiriminya pesan.

Arlanka mengangguk mengerti kemudian kembali menceritakan kejadian yang dialami oleh Giya alias pujaan hati abangnya yang tampan paripurna tetapi tidak bisa mengalahkan ketampanannya.

"Tiba-tiba ada motor yang ngebut, gue jadi refleks teriak 'ehh awas!' Terus gue tarik tangan pujaan hati lo sampai-sampai gue sama dia jatuh ke aspal nah ini nih yang bikin gue pensaran, pengendara motor itu pake jaket hitam dibelakangnya isi gambar naga, dibawahnya ada tulisan 'Alcatraz' kayak familiar bang ditelinga gue!" jelas Arlanka dengan panjang lebar.

My Daddy My HusbandWhere stories live. Discover now