CHAPTER 1 Welcome to the Team

47 3 0
                                    

Sebelas tahun sebelum Revolusi.

Seorang pria muda tengah duduk di bangku tunggu rumah sakit. Ia menyibakkan koran LMP Press edisi hari ini. Mata biru lautnya berputar mengikuti judul berita yang ditulis paling besar di antara semua judul pada halaman depan koran.

Perang Red Moon Pack Resmi Berakhir

Kemudian pria berdahi lebar itu mengeluarkan pulpen dari saku kemejanya seraya membaca berita itu.

Pasukan gabungan Royal Pack dan Light Moon Pack sudah ditarik mundur dari teritori RMP sejak seminggu lalu.

Ia menggarisbawahi kalimat itu, lalu menoleh saat seseorang menepuk bahunya.

"Hai, Frank."

"Martin?" Frank berdiri—tingginya beberapa inchi lebih pendek Martin. "Sudah bertemu Morgan?" Ia melipat koran.

"Ya." Pemuda rupawan keturunan Italia itu menyunggingkan senyum, terlihat dua lesung di pipinya. "Beberapa rusuk dan pergelangan tangan kirinya patah, serta masih banyak luka serius lain, tapi semua itu sudah diatasi. Tinggal mata kirinya yang masih bermasalah dan gigi-giginya yang tanggal ...."

Frank mendengus pelan. "Andai aku bisa menyembuhkan dia sepenuhnya."

"Jika kau bisa menyembuhkan segala luka, rumah sakit bisa bangkrut, Kawan." Martin tertawa kecil. "Dia butuh banyak istirahat."

Frank menyeringai melihat wanita-wanita yang tersipu memandang Martin. "Omong-omong," katanya, "Lorentz menyuruh kita pergi ke Pack Penitentiary, Penjara Pintu Merah."

Wajah cerah Martin seketika padam. "Oh, Mr. Physics Force ...."

"Kau masih bermasalah dengannya terkait kejadian tiga bulan lalu?" Frank berjalan bersama Martin.

"Apa aku terlihat demikian?" Martin mengangkat bahu, tersenyum. "Sebaiknya kita segera Pack Penitentiary, Mercedes."

Maka berangkatlah dua pria itu ke Pack Penitentiary. Sedan hitam yang dikendarai Mercedes meluncur tanpa hambatan di jalanan ibu kota Light Moon Pack, Seleno City, yang dihiasi gedung-gedung tinggi seperti di teritori manusia. Trotoar luas dengan jejeran pepohonan rimbun lebih ramai daripada jalan raya—beberapa pengguna trotoar adalah serigala-serigala besar yang pastinya jadi-jadian. Cuaca terpantau cerah dan sedikit terik.

Sampai di Pack Penitentiary, Frank dan Martin yang dipandu seorang sipir menuju ruang bawah tanah menggunakan lift. Pintu lift membelah terbuka. Sepatu mereka berketuk-ketuk di lantai lorong yang kedua sisi temboknya memiliki pintu-pintu besi bercat merah bagai darah.

"Lorentz dan Volkov menangkap seorang ... mantan anak buah Johannes Lorentz tadi malam. Seorang manusia biasa, kadang menjadi pembalap liar, kadang menjadi pengedar—pekerjaan tetapnya tidak jelas. Sekarang dia berada di bawah kendali orang Johannes. Semuanya sesuai perintah papamu."

Martin mengangguk-angguk mendengar penjelasan Frank. "Informasi pribadinya, tolong."

"Pieter Wolfstein, 19 tahun, kelahiran Jerman Barat—"

Teriakan terdengar sudut lorong. Martin segera berlari menuju pintu paling pojok sisi kiri. Frank dan si sipir menyusul. Martin mendorong pintu yang tak terkunci itu.

Mr. Physics Force menoleh ke Martin.

"Selamat pagi, Sir Lorentz." Martin menyapa menyebalkan seraya bersandar ke pintu. Ia mengerling ke pemuda yang dicekik seorang pria berkemeja putih dengan lengan baju ditekuk sampai siku.

Si pria berkemeja putih melepaskan pemuda pirang itu. Ia menyambar kaus bebercak darah di lantai, lalu berhadapan dengan Martin. "Bereskan dia!" Ia berkata dingin dan pergi begitu saja.

DIE STERNE: UNDERWOLFTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon