23. Safety Net

1.8K 298 16
                                    

How To Capture An Alpha?

.

.

A JaeDo Fanfiction

Disclaimer: They belong to themselves.
KueUltahDot (Dot).

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

Kalau ada yang terjadi padanya di malam ini, maka Kim Doyoung akan menyalahkan takdir atas mengapa tak ada seorangpun dalam hidupnya yang mampu dipercayainya lagi. Mungkin satu-satunya sosok yang bisa dipercayainya adalah sang ibu. Seseorang yang telah meninggalkannya terlalu cepat hingga Doyoung tak dapat belajar banyak darinya.

Terkadang yang sering dilakukannya adalah menyalahkan orang-orang yang bertanggungjawab atas rasa sakit di hatinya. Tetapi setelah Doyoung mencoba menyalahkan mereka yang tersisa tetaplah luka menganga yang masih berdenyut perih dan ia masih mencoba mengobatinya dengan plester luka yang tak lagi bisa menempel menutupinya.

Doyoung mengingat lagi ke setiap halnya.

Selama ini dia pikir kalau Cha Eunwoo adalah saudara terbaik yang bisa dimintanya. Saudaranya itu melindunginya dari sang ayah, membantunya membangun karir sebagai model, memberinya perhatian-terlalu banyak. Tak pernah sekalipun dia berprasangka buruk pada apapun yang Eunwoo lakukan untuknya, bahkan untuk setiap obat-obatan yang dikonsumsinya setiap kali dia mengeluh demam. Dia mempercayai jika apa yang diberikan Eunwoo adalah bantuan yang dibutuhkannya. Siapa yang menyangka kalau Eunwoo lah yang telah merusaknya menjadi omega resesif karena semua itu? Siapa yang menyangka kalau Eunwoo menginginkan dirinya terus bergantung sebagai omeganya?

Memikirkannya, Doyoung membekap mulutnya sendiri. Merasa mau muntah ketika ia membayangkan apa yang mungkin Eunwoo lakukan padanya saat dia sedang tidak sadar. Perhatian macam apa, sentuhan macam apa... yang mungkin Eunwoo berikan padanya saat Doyoung terlelap atau mabuk di malamnya.

Betapa sakitnya itu semua...

"Apa kau sama sekali tak merasa kedinginan dengan pakaian seperti itu?"

Doyoung mendongakkan kepalanya begitu mendengar suara lain yang menghampirinya. Dari pandangannya yang buram karena air matanya sendiri, ia melihat Jung Jaehyun.

Tak ada jawaban dari Doyoung atasnya, bahkan setelah Jaehyun menanggalkan jas untuk melingkupinya di bahu, menjaganya dari angin. Doyoung masih membungkam mulutnya. Sampai akhirnya ia mampu mencium bau asap rokok, mendongak dan mendapati Jaehyun masih bisa sesantai itu setelah apa yang terjadi.

Doyoung menundukkan kepalanya lagi. Tangannya menarik jas milik Jaehyun yang dikenakannya. "Apa yang harus ku lakukan...?" tanya Doyoung. Ia menggeleng. "Aku tak memiliki siapapun untuk dipercaya lagi."

Mendengarkan itu, Jaehyun memiringkan kepalanya, menatapi Doyoung yang menunduk sambil menyesap rokoknya. "Aku masih ada di sini," sahutnya. Merasa sedikit tersinggung saat mendengar Doyoung berkata bahwa omega itu tak memiliki siapapun untuk dipercaya. Bukankah dia ada di sini sebagai alphanya? Tetapi tentunya, Jaehyun tak mengatakan itu.

Doyoung mengerucutkan bibirnya tak senang. "Apa kau sungguhan saat ini, huh? Aku tidak mau mempercayaimu juga, brengsek," makinya.

"Apakah aku pernah membohongimu?"

"Tetapi kau menutupi segalanya dariku, sial."

"Karena kau akan tantrum kalau aku mengatakannya," sindir Jaehyun kemudian.

How To Capture An Alpha?Where stories live. Discover now