17. Hurricane

1.8K 325 10
                                    

How To Capture An Alpha?

.

.

A JaeDo Fanfiction

Disclaimer: They belong to themselves.
KueUltahDot (Dot).

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

Suara tamparan keras terdengar menggema dalam keheningan ruang tamu di malam itu. Tak ada suara lain, kecuali detikan jam dan isakan-isakan tangis dari Kim Doyoung. Pria omega itu menangis tergugu, meskipun dialah yang telah menampar pipi kiri Jung Jaehyun. Perasaan yang membumbung dalam hatinya jauh lebih menyakitkan ketimbang tamparan tadi. Kekecewaan, emosi, dan amarah bercampur menjadi satu. Merasa sakit karena sosok yang dia pikir akan membantunya justru menjadi pihak yang memanfaatkan kedunguannya. Seharusnya, Doyoung tak mudah percaya pada Jaehyun. Seharusnya...

"Dasar bajingan," maki Doyoung dengan suaranya yang bergetar akan emosi yang meluap. "Sebodoh itukah aku di matamu?"

Berbanding terbalik dengan pria omega itu. Jung Jaehyun masih menunjukkan ekspresi tenang. Tangannya mengusap pada pipinya yang masih terasa panas akibat tamparan tersebut namun seakan-akan tak terganggu akan apa yang barusan Doyoung lakukan padanya. Jaehyun menekan pipinya dari dalam dengan lidahnya, mencoba menghilangkan rasa kram yang terasa sebelum menaruh atensinya.

Di hadapannya kini Doyoung tengah terisak-isak dengan begitu menyedihkannya. Jaehyun menghela napasnya. Tak tahu kalau kesalahpahaman di antara mereka bisa separah ini. "Aku tidak pernah mengatakan itu," ujar Jaehyun dengan tenang. Emosinya sama sekali tak tersulut kendatipun dia biasanya selalu temperamental menghadapi tingkah Doyoung.

"Lalu, mengapa kau tidak mengatakan apapun, brengsek?" Doyoung menjerit frustasi saat ia menyaksikana betapa acuhnya Jaehyun saat ini. "Kau mengklaimku tanpa mengatakan apapun!"

Jaehyun memalingkan pandangannya sejenak. Ia mendecakkan lidahnya. "Aku akan mengatakannya, tapi aku tahu kau akan bereaksi berlebihan seperti ini," jelasnya.

Penjelasan itu terdengar tak masuk akan bagi Doyoung. Seakan-akan alpha di depannya berpikir kalau reaksinya atas semua ini terlalu berlebihan, dan seharusnya Doyoung tetap tenang seperti Jaehyun saat ini. Itu adalah omong kosong. Dan semakin dia memikirkannya, maka semakin marah pula dia.

Doyoung mendelik dengan amarah. "Tentu saja aku bereaksi berlebihan! Selamanya aku akan terikat denganmu, brengsek!" Doyoung memekik lagi. Tangannya yang terkepal terangkat lalu memukuli pada dada Jaehyun.

"Ini tidak sepenuhnya sebuah kesalahan, Doyoung," bantah Jaehyun. Dia mencekal pelan pergelangan tangan Doyoung, menghentikan omega itu untuk terus memukulinya karena yang akan merasa sakit hanyalah omega itu.

Doyoung menampik kasar pegangan tangan Jaehyun dari pergelangannya. Tak ingin disentuh oleh alpha tersebut. Ia memicing tajam. "Apa kau tahu bagaimana rasanya bagiku saat mengetahui itu dari orang lain?"

Tak ada jawaban dari Jaehyun dan itu jugalah yang menyakiti Doyoung lebih dari apapun.

"Aku merasa sangat bodoh... Aku pikir aku telah melakukan hal yang benar dengan mempercayaimu, tetapi kau selalu bilang kalau pilihanku adalah hal yang terburuk. Dan kau selalu benar, Jaehyun. Aku adalah omega bodoh yang mempercayaimu. Aku telah begitu bodoh kalau berpikir kau hanya akan menolongku." Doyoung mengutarakan segala hal yang menjadi permasalahannya dengan masih tercekik akan tangisnya. "Bahkan, aku tak tahu kalau ikatan seperti ini ada... Kau melakukan itu padaku tanpa aku mengerti apapun-hiks... Apa itu membuatmu lebih baik? Apa rasanya menyenangkan mempermainkanku seperti ini?" tanyanya lirih.

How To Capture An Alpha?Where stories live. Discover now