chapter 12 - Bukan Perayaan Satu Tahun

516 14 2
                                    

Pernikahan satu tahun kila dan elendra. Satu tahun yang singkat, kila lalui dengan keadaan dimana hati Elendra belum bisa menerima dirinya sebagai seorang istri yang seharusnya.

Kila dan Elendra memang tidak pernah tidur dan satu kamar. Mereka sepakat untuk tidur pada masing-masing ruangan. Kenyataan yang harus diterima kila selama satu tahun.

Elendra hanya menjadikan kila seseorang yang tinggal bersama dirumahnya. Bukan seperti seorang istri pada umumnya. Kila dan Elendra memang tinggal berdua saja dirumah. Tidak ada orang lain ataupun asisten yang membantu pekerjaan rumah mereka. Semua kila lakukan sendiri.

Sampai sore hari, Elendra tidak terlihat batang hidungnya. Benar saja. Elendra tidak pulang dan memilih untuk tidak membalas pesan yang Kila kirimkan.

Kila mengucapkan beberapa kalimat yang panjang dan satu foto kue yang sudah kila siapkan sebagai bentuk perayaan satu tahun ia dengan suaminya, Elendra.

Kila hanya bisa menunggu kedatangan Elendra, karena untuk mengubungi nya terus terusan akan seperti menganggu aktivitas yang dijalani oleh Elendra di kampus yang berprofesi sebagai dosen.

Malam pun tiba, kila masih tetap menunggu kedatangan suaminya itu. Kila menunggu di ruang tamu dan selalu mengecek notif yang terdapat di ponselnya itu.

Kila memang bagian dari istri yang sangat sabar dengan kelakuan Elendra. Meskipun dirinya sudah menjadi istri dan memiliki hak untuk menanyakan perihal kabar. Kila sering merasakan ragu saat mencampuri urusan Elendra.

Di samping itu, Kila yang menunggu Elendra pulang. Pada kenyataannya Elendra masih bersama Syifa yang mengajak Elendra untuk pergi bersama ke toko buku sampai malam. Elendra tidak bisa menolak ajakan Syifa. Karena menurut nya kepentingan syifa di atas segalanya. Termasuk kila yang saat ini sudah sah menjadi istri nya.

Keadaan memaksa mereka bersama, kila yang berusaha untuk mencintai Elendra dengan perasaan tulus, sedangkan Elendra yang berusaha menjauhi perasaanya untuk mendekatkan diri pada kila.

Mereka bukan satu tujuan, namun satu takdir saat ini. Takdir pernikahan yang mungkin memang sudah di gariskan Tuhan lebih awal. Perkenalan yang menimbulkan kebencian pada kila, dan kekuatan kila untuk menerima kenyataan itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam.
Elendra masih sibuk membuatkan pizza berbentuk love di dapur bersama syifa. Hari ini Elendra benar benar memanjakan kekasihnya itu. Tanpa memikirkan perasaan istrinya yang sudah menyiapkan kue sebagai bentuk perayaan satu tahun pernikahan.

Handphone Elendra berdering

"Selamat merayakan satu tahun kita ya mas, sudah kila tunggu dari sore tapi mas El belum bisa dihubungi" pesan itu masuk dari seseorang yang diberi nama kontak "istri"

Namun Elendra tidak menghiraukan nya. Ia tetap menikmati keadaan bersama syifa malam itu. Keadaan yang nampak sangat bahagia Elendra mengunggah nya di akun twitter yang dimilikinya.

Lagi-lagi kila harus menelan kenyataan pahit, bahwa suami nya memang sudah memiliki pasangan secara diam-diam. Kila hanya bisa berdiam diri dirumah. Ia berfikir pernikahan ini akan cepat selesai ketika Elendra tidak pernah mau mengakui bahwa mereka sudah menjadi pasangan yang sah.

"Gimana ya rasanya pura-pura gapapa padahal lagi sakit banget?Kenapa ya sakitnya kaya bener bener yang gabisa diobati? "

Setelah kejadian tersebut. Elendra belum langsung pulang menemui kila. ia berdiam di sebuah apartement yang diam-diam kila tidak mengetahui nya. Elendra merasa malas akan pertanyaan yang pasti timbul dari istrinya.

Lebih baik ia tidak menemui dulu daripada harus ditanya terus menerus mengenai kemana ia dalam dua hari ini.

Pikiran elendra tidak diam, elendra juga berfikir mengenai kila yang tak menghubungi nya sudah dari 2 hari yang lalu. Kila marah? Tidak biasa kila marah dan diam seperti ini. Mungkin saja kila sedang tidak memperhatikan handphone nya.
Elendra bertanya-tanya pada dirinya sendiri..

"Saya gasuka perayaan satu tahun la, Saya ngga suka pernikahan ini dengan kamu, saya hanya terpaksa" -batin Elendra

Ruangan yang ditempati nya kini seperti tempat aman bagi Elendra. Laki-laki itu mengambil beberapa barang yang ada di tasnya. "Cincin pernikahan" ucapnya. El tidak memakai cincin itu di kampus. Laki-laki itu selalu menyembunyikan pernikahan yang sudah berlangsung tanpa sepengetahuan orang terdekatnya di kampus. El tidak mau membuat semuanya terlihat kacau dengan pemberitahuan bahwa ia sudah menikah tepat satu tahun yang lalu.

El&KilaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt