chapter 11 - ditolak

498 7 2
                                    

Pagi yang diawali dengan langkah kila menyiapkan sarapan di dapur. Kila menyiapkan sarapan untuk Elendra setiap hari. Ia selalu memasak dan tidak pernah membiarkan Elendra dalam keadaan tidak makan saat keluar dan bertugas di kampus. Kila sudah tau dari mama Elendra tentang makanan favorit yang disukai Elendra. Salah satunya itu rendang. Meskipun rendang adalah makanan favorit suaminya itu, terkadang kila banyak mendapatkan penolakan mengenai ajakan makan bersama di ruang makan.

"Pagi mas, ayo turun. Udah disiapin makanannya. Rendang daging kesukaan mas el" ucap kila mengajak Elendra untuk segera turun dan meninggalkan kamar tidurnya yang berada di lantai 2.

"Maaf ya la. Saya makan di kampus aja nanti. Kamu makan sendiri dulu aja, atau engga makanan itu kamu kasih tetangga" ucap Elendra sembari memakai dasi yang di pasang di kemejanya dan mengambil tas yang ia kenakan serta pergi meninggalkan kila seorang diri.

Seperti biasa, lagi lagi penolakan yang terjadi antara kila dan Elendra. Padahal kila sudah memasak dan menyiapkan sarapan itu dari pagi jam 5 dan usahanya memang sering sia-sia.
Kila memang sering sekali mendapatkan penolakan dari Elendra. Apapun yang kila lakukan terkesan salah dan tidak benar di mata Elendra. Kesalahan itu memang berawal dari pernikahan yang sama sekali tidak diinginkan oleh Elendra.

-------Kantin kampus -----

Namun sangat berbeda dengan keadaan dan sikap Elendra saat ada di kampus. Ia sangat menikmati moment untuk bertemu kekasihnya itu, Syifa. Syifa yang memiliki kepribadian manja dan Elendra yang menyanggupi keinginan Syifa untuk sekedar menemaninya setiap hari. Elendra rela menolak makanan favorit nya yang sudah di masak kila demi menemani kekasihnya yang saat itu sedang ingin sarapan nasi goreng.

"makan yang banyak ya? biar cepet gede kamu. Kaya anak kecil terus saya jadi gemes" ucap Elendra sembari mengusap usap kepala Syifa dengan lembut.

"Ihh apaansi kak, orang Syifa udah gede. Lihat ini Syifa makan semua nasi goreng sama sosisnya" Bantah Syifa dengan nada lembut dan terkesan manja.

"Iya sayangku, anak kecil nya kakak" senyum lebar yang dikeluarkan Elendra menandakan betapa bahagia ia dengan kehadiran Syifa dikehidupan nya.

Lagi-lagi, kila harus mengetahui apa yang dilakukan Elendra di kampus pada postingan yang telah Elendra unggah beberapa saat lalu. Elendra memang tidak menutupi dirinya memiliki kekasih Syifa, ia terang terangan dan mengungkapkan sosok Syifa sebagai seorang kekasih nya. Meskipun banyak issue miring yang menganggap dosen tidak boleh dengan mahasiswa. Elendra tidak memperdulikan ucapan itu. Ia sangat mencintai kekasih nya, Syifa.

Tanpa sadar, kila mengetik sebuah pesan untuk Elendra.

Kila :
mas, kalau aku ke kampus. Boleh ngga?

Elendra:
Ngapain? Gausah bikin malu. Saya ga pernah mau publish hubungan saya, apalagi soal menikah

Kila :
Kalau kila lanjut kuliah di kampus mas el, berarti boleh kan? Biar kila bisa sama mas el terus

Pesan yang di kirimkan kila beberapa menit lalu mampu membuat Elendra terbakar emosi. Kenyataan nya memang pahit. Elendra tidak mau kila melanjutkan pendidikannya. Ia merasa kila tidak pantas dan tidak akan bisa juga kila melanjutkan kuliah kalau dirinya saja sudah lulus satu tahun belakang. Elendra memikirkan konsekuensi yang akan menjadi sebuah boomerang bagi dirinya dan hubungan nya dengan Syifa. Elendra menekan kila untuk tidak mengikuti keinginan untuk melanjutkan kuliah atas dasar mendapatkan beasiswa atau lainnya.

Semuanya memang harus setara ya? Apa tidak bisa kalau seorang yang ingin dilengkapi juga mendapatkan seseorang yang ingin menjadi pelengkap? Apa iya semua harus sebanding dengan apa yang memang pantas? Apakah yang kurang tidak bisa mendapatkan ruang??

El&KilaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ