20

31 6 3
                                    

"Paboooooooooo, i miss youuuuuuuu!"

"Tsk, shut up,"

"Unnieee, lama tidak bertemu!" sapa Seol dengan riang, mengabaikan Eunseo dan Jaesung yang saling menembakkan laser dari mata masing-masing.

"Tumben sekali energimu masih ada di jam-jam kritis seperti sekarang?" heran Seojang.

"Dia baru membuat Eunseo-unnie dan Jimin-unnie dimarahi daepyo-nim. Jadi jelas jika Seol-unnie sedang bahagia,"

Seojang tertawa ketika mendengar balasan Yujin. Memang, dibanding sebelum-sebelumnya, Seol tampak jauh lebih hidup sekarang. Sepertinya, si kapten benar-benar berhasil membuat Jimin dan Eunseo mendapat luapan kasih sayang dari Soyoung. Terlebih ekspresi sang kakak seketika berubah muram saat mendengar respon si anak tengah.

Ekspresinya berubah ketika menyadari salah satu member grup belum menampakkan batang hidungnya. Namun, ia tidak menanyakan keberadaan Jimin pada anggota TvB ini. Bagaimanapun, tujuannya datang bukan untuk mencari Jimin. Ia datang karena diminta sang kakak untuk menjemputnya dan pulang bersama. Lebih tepatnya, sang kakak ingin menjadikannya tameng untuk menghadapi luapan kasih sayang sang ibu di rumah. Namun sayang, rencana Eunseo berakhir sia-sia karena Soyoung mengusirnya kembali ke kamar dan mengomeli sang kakak dengan tanpa ampun bahkan saat mereka baru menginjakkan kaki di ruang tamu.

"Unnie? Tumben sekali kamu dirumah," herannya ketika bertemu Eunbi yang duduk memakan popcorn di ruang santai lantai 2.

"Aku lebih sering pulang dibanding dirimu. Kamu saja yang pulang saat aku memiliki jadwal," balas sang kakak yang kini berjalan mengekorinya, "Kamu mau mandi?"

"Mhm. Meski dingin, aku terbiasa mandi sepulang dari luar,"

"Yasudah, sana cepat mandi,"

"Kenapa? Ada yang ingin unnie bicarakan denganku?"

Seojang mengerutkan alis ketika melihat Eunbi yang diam menatapnya. Dibanding menjawab, wanita 30 tahun itu lebih memilih mengupas kuaci di toples dan memakan isinya. Ini membuatnya mau tak mau berjalan ke lemarinya dan mengambil satu set pakaian lalu pergi mandi.

Sebagai seorang introvert, sikap kakak sulungnya ini jauh berbanding terbalik dari Soyoung dan Eunseo. Sikapnya entah mengapa lebih mirip dengan Jisoo, versi agak lebih ramah. Terlebih, dengan perbedaan usia mereka, ia merasa sedikit canggung padanya. Bahkan, ketika sedang bekerja pun ia akan lebih sering berinteraksi dengan Rain, yang terkenal sebagai si paling brisik seagensi, dibanding kakaknya sendiri.

Tidak butuh waktu lama untuknya menyelesaikan ritual mandinya. Mengingat di kamarnya ada Eunbi, mau tak mau ia berganti pakaian di kamar mandi sekaligus. Alhasil, dia keluar sudah memakai pakaian lengkap. Namun, ada tamu tidak diundang disana. Dibanding sikap careless dan brisik biasanya, Eunseo sekarang tampak jauh lebih tenang dan dewasa. Lebih tepatnya, itu adalah sikap snobby queennya sebelum ia mengalami kecelakaan bertahun-tahun lalu.

"Kenapa kamu disini? Aku tidak mau eomma ikut memarahiku karena menampung buronan sepertimu," sapa Seojang sebelum naik ke atas ranjang dan tidur tengkurap disana.

"Sudah selesai. Aku sudah mendapat 2 tanda jalan di perut seksiku," sedih Eunseo yang memamerkan tanda kemerahan di pinggangnya.

"Seksi apanya. Perut seseorang jauh lebih seksi dibanding perutmu,"

"Tsk, apa kamu benar-benar membandingkan kakakmu ini dengan pacarmu itu?!" omel Eunseo, "Dasar #($-@_! *:/+?!"

"Kamu punya pacar? Siapa?" tanya Eunbi dengan penasaran, "Aah, seseorang akan patah hati jika tau,"

AutofocusWhere stories live. Discover now