11.5

13 6 1
                                    

NB. Part ini kelupaan di up. Jadi, pas up kemaren langsung keloncat ke part 12. Jadi, ini bukan lanjutan part paling baru (Part 18) ya, tapi kelanjutan part 11. 

Time flies whether you are wasting it or not.

Itulah yang dirasakan Seojang hari ini. Setelah nyaris tidak tidur karena sebelumnya pulang terlalu larut, ia masih tiba paling awal di gedung anak perusahaan JP Foundation yang menjadi lokasi perhelatan JP Awards tahun ini. Setelah melakukan registrasi, ia akhirnya bisa masuk. Meski enggan, ia tetap mengalungkan tag identitasnya. Berbeda dari warna putih yang dikenakan oleh staff lain, miliknya berwarna hitam, tanda jika statusnya di kegiatan akbar itu agak berbeda.

Tugas yang diembannya jauh dari sebanding dengan tugas staff lain. Ia hanya perlu mengambil foto official di beberapa kesempatan yang telah disepakati dengan sang nenek sebelumnya. Meski akan bertemu dengan 97% group band ternama korea, terutama dari big 5, ekspresinya sangat datar bahkan cenderung merengut. Sebagai akibat dari menemani Chaein, jam istirahatnya sedikit berantakan. Akibatnya, sakit kepala terkutuk itu menghampirinya tepat setelah ia bangun tidur tadi pagi.

"Alex? Apa yang kamu lakukan disini?"

"Berjalan-jalan?" jawabnya dengan ragu, "Sunhee, kamu tau dimana ruang grup 4ST?"

"4ST? Bukannya ada di sebelah ruangan 404?"

"404?"

"Tsk, itu girl grup dari Eclipse. Seol Jisung sebagai kapten dan visual, Liu Qian sebagai rapper, Baek Dayeon sebagai dancer, dan Cha Ahreum sebagai vokal,"

"Aah, Ahreum. Aku tau, berarti aku harus ke sana?" tanyanya sambil menunjuk arah lorong dibelakangnya.

"Mhm. Alex, setelah selesai, aku ingin berfoto denganmu. Apa boleh?"

"Lakukan sesukamu. Cari saja aku jika kamu mau,"

Seojang melambai dan berjalan pergi ketika melihat Jinhae keluar dari ruangan G3. Ia hanya ingin meminta obat sakit kepala yang biasa dibawa Eunbi, bukan berbasa-basi dan bergosip ria dengan orang lain. Terlebih, kini, hanya tersisa 60 menit sebelum acara dimulai. Jadi, ia harus cepat.

Setelah tersesat beberapa kali, dia akhirnya tiba di depan pintu putih dengan plakat 4ST. Meski sedikit canggung karena tidak begitu akrab dengan anggota grup, masalah sakit kepalanya perlu diselesaikan. Ia menyesal karena lupa mengisi kembali stok obatnya yang kosong.

Knock knock

"Siapa?"

"Eunbi-unnie? Kamu di dalam?"

Seojang hanya diam sampai pintu dibuka dari dalam. Senyumnya terbit ketika melihat Eunbi memunculkan kepalanya diantara celah pintu. Ia menyapa tiga member lain dan para staf yang terlihat baru selesai merapikan make up dan kini sedang makan.

"Mengapa kamu kemari? Kamu terlihat pucat,"

"Apa kamu membawa prazosin dan pereda nyeri?"

"Sakit kepalamu kambuh?"

"...iya,"

"Aku kehabisan stok mereka. Akan kutanyakan pada Eunseo,"

"...kamu yakin dia sudah tiba? Ini alasanku mencarimu dan bukan princess jadi-jadian itu, unnie,"

"..."

Melihat tidak ada respons dari Eunseo, ia memilih kembali. Bersama dengan beberapa fotografer dan kameraman lain, ia menempati salah satu titik yang terletak tepat di depan panggung. Meski ada banyak spot dimana para fotografer bisa berada, Chaein menyuruhnya berada disana, mengingat permintaan sang nenek untuk memotret setiap bagian kegiatan, lokasinya ini terbilang sempurna.

AutofocusOnde histórias criam vida. Descubra agora