4

65 5 3
                                    

"Jaesung, coba angkat dagumu sedikit,"

"Eh, seberapa? Seperti ini?"

"Turunkan sedikiiit...perfect,"

"..."

"Okay, lihat ke kamera. Satu...dua...,"

Click

Click

Click

"Unnie, bagaimana hasilnya?"

Seojang mengerutkan kening saat melihat hasil foto. Tidak seperti para member yang langsung mengerubungi monitor untuk melihat hasil foto mereka, ia hanya diam menatap layar LCD kameranya. Ketidakpuasan terlihat nyata di wajahnya meski hasil foto itu terbilang sempurna.

"Hasilnya sangat bagus,"

"Ya, sudut pengambilannya juga...unnie?"

"Aku tidak menyukai hasil ini,"

Jawaban itu membuat para member, termasuk staff yang hadir terkejut. Sudah 3 bulan Seojang bekerja dengan mereka, dan mereka tahu kemampuan wanita pendiam itu. Namun, bagaimanapun, mereka masih belum terbiasa dengan standar kualitas yang diinginkannya.

Mengabaikan kondisi syok yang menimpa rekan kerjanya, ia memanggil semua anggota grup untuk mendekatinya. Dengan berhati-hati, ia mengubah posisi member setelah beberapa pertimbangan. Tak hanya itu, pose yang mereka lakukan juga berubah total.

Seojang melangkah mundur untuk melihat pose mereka dari jauh. Dengan sebelah tangan menopang dagu, ia mengerutkan kening dan termenung. Namun, ini hanya sesaat sebelum pencerahan menghampirinya dan diteruskannya kepada para member. Ia membenarkan beberapa posisi mereka, bahkan detail kecil seperti rambut, cara menatap, ekspresi, dan gaya senyuman.

"Pertahankan seperti ini,"

Seojang tidak keberatan dengan tidak adanya balasan dari para member. Ia mengangkat kameranya dan mengarahkannya kepada 5 wanita yang diam di tengah lokasi shoot. Meski pose mereka tampak sedikit intim, kesombongan tidak bisa ditutupi dari gaya mereka. Inilah yang membuatnya tidak terlalu puas dengan foto sebelumnya.

"Aku akan mengambil beberapa foto sekaligus. Jadi, jangan berkedip saat melihat flash,"

"..."

"Satu..dua..,"

Click

Click

Click

Click

"Aw mataku,"

"Kamu harus terbiasa. Tidak mungkin kamu mengeluh disaat menghadiri acara seperti red carpet, grammy, dan acara lain,"

"Kenapa memangnya?"

Seojang menatap lurus pada Jaesung yang bertanya dengan polos. Ia menghela napas sebelum mengisyaratkan mereka untuk kembali dan melihat hasil take kali ini. Senyumnya terbit saat merasakan kepuasan tersendiri menganai hasil fotonya.

"Kamera mereka memiliki flash yang lebih tidak manusiawi dari ini. Bayangkan saja kalian harus tetap membuka mata dan tersenyum ditengah hujan flash yang saling bersahutan,"

"Aigoo, tiba-tiba aku menyesal menjadi seorang idol,"

"Karena selesai lebih awal, kalian bisa beristirahat sekarang. Lakukan apapun yang kalian mau," ungkap Seojang, "Tapi pastikan kalian tidak merusak make-upnya. Aku tidak mau menunggu kalian membenarkan make-up disaat harus melakukan photo shoot,"

AutofocusWhere stories live. Discover now