Bab XII

36 7 0
                                    

Malam itu, salah satu hotel bintang lima yang ada di negara tersebut tampak begitu hidup dengan datangnya berbagai macam mobil mewah yang membawa para pemilik dan penerus keluarga pembisnis. Para pekerja di hotel itu bahkan takjub akan apa yang tengah terjadi saat ini, karena tidak pernah dalam mimpi mereka akan dapat bertemu dengan orang-orang berpengaruh tersebut, tidak hanya pembisnis, bahkan beberapa pejabat negara juga terlihat datang. Memang kekuatan Geraldo tidak dapat diabaikan begitu saja.

Mobil mewah itu terus berdatangan membawa orang-orang penting yang berpakaian dengan mewah dan terlihat anggun. Aura yang mereka pancarkan membuat segala hal yang mereka kenakan terlihat semakin mahal, sebuah pakaian dan perhiasan yang tidak mampu dimiliki dengan mudah.

Para wartawan juga telah berkumpul di depan gedung hotel, beruntung mereka bersikap tertib dengan pembatas yang telah di sediakan pihak hotel agar para wartawan tidak melewatinya dengan beberapa penjaga yang juga berdiri di depan pembatas, meminimalisir segala kemungkinan yang akan menimbulkan keributan.

Sebuah Rolls-Royce hitam berhenti di depan gedung, para petugas yang ada di sana segera membukakan pintu penumpang belakang saat seorang wanita yang mengenakan dress indah yang memperlihatkan tulang selangkanya yang begitu indah dengan heels berwarna senada dan rambutnya yang ditata dengan sederhana turun dari mobil tersebut. Wajahnya yang tanpa ekspresi menyambut para wartawan menjadi heboh saat mengenali siapa wanita itu.

"Nona Addison, bagaimana kabar Anda saat ini?"

"Nona Addison, bagaimana kerja sama dengan LND Group dapat berjalan dengan lancar?"

"Nona Addison, Anda datang bersama Tuan Muda Geraldo?" Tanya seorang wartawan saat dia melihat seorang pria dengan setelan formalnya berwarna navy turun dari mobil. Sebenarnya pertanyaan ini tidak berguna, karena kabar kedekatan Victor dan Angela telah terdengar dengan luas, sejak kali pertama mereka melakukan makan malam bersama. Tapi sampai saat ini mereka masih tidak tahu hubungan keduanya yang sebenarnya.

"Benar, aku datang dengan Nona Geraldo." Jawab Victor dengan senyum indahnya menjawab pertanyaan itu seraya menekuk lengannya memberi isyarat agar Angela meletakkan tangannya disana. Dan segera flash kamera tertuju pada mereka sepenuhnya.

"Apa hubungan kalian?" Tanya wartawan semakin tertarik dengan apa yang tengah terjadi pada kedua calon penerus itu.

"Apa kalian tengah menjalin hubungan asmara?"

"Tuan Geraldo, Nona Addison, tolong jawab pertanyaan kami." Para wartawan itu terus bertanya, bahkan memohon yang hanya di balas oleh kebisuan keduanya yang dengan tenang berjalan masuk ke tempat acara diadakan.

Meskipun mereka tidak mendapat jawaban, tapi foto dan sikap yang ditunjukkan Angela dan Victor telah mampu menjadi berita yang layak di sajikan. Ini tentunya akan menjadi salah satu berita terhangat yang mampu membuat wanita maupun pria di luar sana menjadi cemburu akan kedekatan kedua penerus itu.

"Hei, bukankah itu mobil Tuan Leonardo?"

"Leonardo yang mana?"

"Sean Caldwell Leonardo!" Teriak salah seorang wartawan dengan histeris saat dia melihat seorang pria tampan dengan raut wajah penuh ketegasan turun dari mobilnya. Seluruh kamera dan perhatian kini teralih sepenuh pada kehadirannya.

***

Di dalam hall yang luas itu, para pengusaha dari berbagai generasi itu berkumpul. Karena tetua Geraldo yang masih hidup menjadi alasan mengapa para pengusaha dari berbagai generasi itu datang ke pesta perayaan ini. Setiap orang saling menyapa dengan senyuman bahagia yang terlihat, namun menyembunyikan maksud tertentu di baliknya. Beberapa Nona dan Tuan muda yang ada disana datang dengan tujuan mencari seseorang yang menurut mereka cocok di jadikan pasangan, entah untuk memenuhi hasrat percintaan atau untuk memenui kriteria yang sesuai dengan keluarga mereka.

Love For UsWhere stories live. Discover now