[ part 22 ]

1.3K 144 4
                                    

"Kak? Gallen udah ceritain semuanya," celetuk Ryker yang membuat kedua pasangan suami istri itu menoleh ke arah laki-laki itu.

"Thank you for taking care my brother," ungkapnya sembari memasang senyuman terbaiknya dengan tulus.

"Lo siapa?" tanya Keirlan.

Meskipun Keith mengenali laki-laki itu dan terlihat nyaman, bukan berarti Keirlan tidak mencurigai laki-laki itu. Ditambah lagi setelah kejadian pembantaian pada keluarga Alastor yang pelakunya adalah anggota keluarga itu sendiri, tidak menutup kemungkinan Ryker adalah salah satu anggota keluarga Alastor yang patut dicurigai.

"Ah, aku Ryker, Luciano Ryker Alastor, kakak kandung Ruel atau sekarang udah ganti nama jadi Keith."

Ryker memperkenalkan dirinya secara singkat, laki-laki itu tersenyum ke arah Keith saat bayi itu mendongakkan kepalanya untuk melihatnya, kemudian kembali menatap Keirlan yang masih terlihat curiga padanya.

"Sebelum kalian salah paham, biar aku jelasin aja secara singkat," usul Ryker yang membuat Keirlan mengangkat tangannya, mempersilahkan laki-laki itu untuk menjelaskan semuanya.

"Mereka nggak bunuh aku karna aku bukan pewaris, jelasnya sih dikeluarin hehe," ujar Ryker dengan kekehan pelan di akhir kalimat.

"Kenapa?" tanya Gallen, ia baru pertamakali mendengar fakta ini setelah berteman dengan Ryker selama bertahun-tahun ini.

"Karna aku hampir ngelanggar semua aturan keluarga, biang onar, nggak punya prestasi, sering balap liar, tawuran, pergaulan bebas tapi masih wajar lah, sebenernya masih banyak lagi tapi masa disebutin semua?" jelas Ryker, tangannya menggaruk lehernya yang tak gatal karena merasa malu telah membeberkan semua kenakalannya pada mereka.

"Hari itu, lo kemana?" tanya Keirlan ambigu, namun laki-laki itu yakin jika Ryker mengerti ucapannya.

"Aku kuliah di Amerika, makanya pas denger berita itu langsung pulang kesini, rasanya ancur banget denger semua keluarga dibantai habis-habisan," balas Ryker seraya tersenyum getir.

Memangnya siapa yang tidak hancur saat dirinya sedang berada di negeri yang jauh dari keluarganya untuk menempuh pendidikan lalu tiba-tiba mendengar berita jika semua anggota keluarga terbunuh tanpa sisa.

Saat itu, Ryker langsung pulang ke Indonesia untuk melihat dengan mata kepalanya sendiri dan memastikan jika semuanya adalah kebohongan, sayangnya keberuntungan tidak berada dipihaknya.

Begitu Ryker sampai di rumah, sudah banyak garis polisi yang mengelilingi rumah itu dan juga beberapa orang yang melakukan investigasi.

Ryker memaksa untuk masuk meskipun di larang oleh anggota aparat yang menjaga rumah itu, baru diijinkan saat laki-laki itu mengatakan jika ini rumahnya, begitu ia masuk ke dalam rumah, tubuh Ryker langsung melemas saat melihat keadaan di dalam rumah yang begitu banyak darah berceceran di lantai.

Setelah itu, ia berlari menuju kamar adiknya. Sesampainya di sana, kamar milik adiknya masih tertata dengan rapi, namun suasananya sangat kosong.

Ryker sudah tidak bisa menahan tubuhnya lagi, laki-laki itu limbung dan jatuh ke lantai dengan tubuh bergetar karena menangis, ia meraung-raung dan berteriak marah karena tidak bisa melindungi mereka, bahkan satupun tidak.

Hingga hari yang tadinya siang sudah berganti menjadi pagi, Ryker tidak sengaja tertidur di kamar Ruel karena terlalu lama menangis dan merasa lelah.

Setelah itu, ia pergi keluar dari rumah itu dengan langkah gontai. Laki-laki itu pergi ke markas Eclipse yang dulu adalah rumah keduanya, disana ia disambut dengan pelukan oleh teman-temannya dan berusaha untuk menghiburnya meskipun rasanya itu sangat mustahil untuk membuatnya tersenyum.

Giant Baby S2 [COMPLETED]Where stories live. Discover now