Jemmy duduk di sampingnya sambil menikmati makan siang di restoran hotel setelah mereka beres bersih-bersih karena sejak pagi sudah basah kuyup di acara Team Building itu. Sebagai perwakilan dari tim Produksi, ia memang diundang untuk ikut memberikan presentasi pada tim Sales.

Jemmy sebenarnya sudah ingin bertanya pada Mentari sejak hari pertama mereka tiba, namun kesibukan Mentari sebagai panitia pun menghalangi mereka.

Beruntungnya di Team Building ini mereka sekelompok sehingga kesempatan ini langsung diambil Jemmy untuk menanyakan banyak hal pada Mentari, "Emang gila lo Tar. Gue jodohin sama siapa eh jadiannya sama siapa. Siapa sih orang beruntung itu?"

"Temen pas kuliah. Beda kampus sih, ketemu di organisasi gitu. Ini baru ketemu lagi. Eh taunya sekarang jadi dosbingnya Si Bin." sahut Mentari sambil menyendokkan makanannya.

Jemmy terlihat antusias, "Wah! Si Bin malah jadi Mak Comblang. Btw, dia tahu soal Nathan?"

"Dia ajak perang malah si Nathan. Ditantangin sama dia!"

"Dia lulus. Bahkan Kemal gue rasa bakal kabur kalau tahu harus saingan sama Nathan." sahut Jemmy sambil menggeleng-geleng.

Mentari hanya tersenyum sambil diam-diam membayangkan apabila Kemal tahu soal masa lalunya apakah Kemal bisa menerima keadaannya juga seperti Satria yang bisa menerimanya. Ia tidak yakin.

"Syukurlah, lo udah ketemu orangnya. Kapan-kapan kenalin lah sama gue."

Mentari menaikkan sebelah alisnya, "Orangnya mau kesini kok. Tadinya kan gue pulang besok ya, eh ternyata dia mau nyusul besok."

"Oh ya?" seru Jemmy kemudian mengangguk-angguk, "Bucin juga dia. Kirain kalau dosen, bucinnya kalah sama logika dia."

Mentari mendadak tersipu. Ia mengingat masa pacarannya yang masih sebulanan ini dan hampir setiap hari kelakuan Satria bertolak belakang dengan image yang ia bangun selama ini. Ia memang tersertifikasi bucin.

"Wajar lah bucin, namanya juga awal - awal pacaran." ujar Mentari berkilah sambil mengecek hpnya sendiri. Beberapa pesan Satria ternyata masuk.

Satria Mahesa💜
Aku nyicil packing. Kamu bawa baju anget nggak?

Satria Mahesa 💜
Eh iya kalau aku sulit dihubungi, maaf ya. Aku full ngajar.

"Hmmm bucin."

"Bodo. Bucin ke pacar sendiri boleh kali." sahut Mentari sambil membalas pesan dari Satria dengan wajah mengular senyum.

Jemmy hanya geleng-geleng kepala dan tertawa, "Syukur deh, gue kalau ingat lo pas datang ke Bayah terus bandingin sama aura wajah lo sekarang, gue ikut bahagia,"

"Gue pikir lo udah stuck sama Nathan, nggak ada niat buat memulai lagi. Udah berapa cowok lo tolak, ternyata emang belum ketemu aja,"

Mentari hanya tersenyum mendengar perkataan Jemmy barusan sambil menghela napas dan menatap ke hamparan langit biru diatas mereka.

Langit Malang begitu cerah, secerah jiwanya saat ini.

"Eh di depan hotel ada orang bawa jeep kuning ngejreng antik banget!"

Sayup-sayup Mentari dan Jemmy mendengar itu dari orang-orang yang kini memusatkan perhatian ke arah lobi hotel yang memang dapat terlihat dari jendela restoran.

Mentari awalnya tidak bergeming sampai akhirnya ia tertarik karena mendengar seruan salah satu kerumunan sales wanita yang berteriak kegirangan, "Eh orangnya masuk lobi! Mana ganteng banget!"

Kesatria Mentari (Completed)Where stories live. Discover now