Kemelut Kesatria Mentari

31 8 2
                                    

"Lo minta putus dari gue? Emangnya ada yang mau sama orang kayak lo yang udah pernah dipake?"

Mentari berjalan dengan cepat sambil tangannya tidak juga melepaskan tangan Satria di genggamannya. Mereka sudah memasuki area parkir yang lebih sepi, sembari mengingat-ingat posisi mobil Satria terparkir, Mentari mulai mengurangi ritme kakinya yang sejak tadi seperti separuh melayang.

"Tar...,"

Panggilan dari Satria tidak juga ia gubris. Mata Mentari masih menyalang, mencari dimana lokasi mobil Satria terparkir dengan napas berderu cepat. Sepertinya otaknya buntu, tidak tahu harus bagaimana setelah Nathan seperti menghujamnya dengan batu lewat kata-katanya barusan.

"Tari, nggak akan ada yang mau sama orang kayak kamu. Cuma aku yang bisa nerima kamu apa adanya." Suara-suara dari masa lalunya seakan bergema di otaknya sekarang.

"Tari." suara Satria yang lugas sontak membuat Mentari berhenti melangkah. Ia membalikkan badannya dan menatap Satria dengan ekspresi kosong.

Satria menahan tangan Mentari sekarang sehingga gadis itu otomatis berhenti dan mendekatkan tubuhnya untuk menatap Satria.

"Tar, pelan-pelan."

Tubuh keduanya begitu lekat sekarang. Satria bisa merasakan detak jantung gadis itu berderu dengan sangat cepat.

Satria menaruh kedua tangannya di kedua sisi bahu Mentari, mencoba menenangkannya. "Pelan-pelan, nanti jatoh."

"Sorry."

"No worries."

"Nggak, tapi beneran maaf. Gue malah ngajak lo ninggalin pameran."

"Udah, cukup banget kok. Lo udah bantu banyak hari ini," sahut Satria sambil matanya masih terfokus mengawasi gadis di depannya itu, "Kita keluar aja, mau cari makan?"

Mentari menggeleng cepat, "Gue cuma butuh waktu beberapa menit, habis itu kita bisa masuk lagi kok Ya, buat visit satu supplier lagi yang tadi."

Satria menggeleng, kedua tangannya yang tadi berada di bahu gadis itu kini ia longgarkan ke arah lengannya, "Lo gemeter."

"Gue juga nggak bisa pulangin lo dengan keadaan begini."

Mentari tertawa miris sambil akhirnya menepuk kedua tangan Satria yang masih bertengger di lengannya. "I am fine...."

"Nggak. Kita cari sesuatu biar lo tenang pokoknya."

"Apa?"

Satria hanya tersenyum sambil melepaskan kedua tangannya. "Udah ikut aja."

"Nggak ke pantai lagi kan?"

Satria hanya tergelak. "Sayangnya nggak, besok ngajar pagi. Jadi kita ke tempat lain aja."

Mentari hanya diam begitu Satria mengedikkan kepalanya dan memberikan isyarat agar Mentari mengikutinya.

Mentari mau tidak mau akhirnya mengikuti lelaki itu sambil menata hatinya yang lukanya sempat terbuka lagi.

Mentari mau tidak mau akhirnya mengikuti lelaki itu sambil menata hatinya yang lukanya sempat terbuka lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kesatria Mentari (Completed)Where stories live. Discover now