KVB 36 - PINGSAN

13.7K 1.4K 40
                                    

Zehan menunduk dan terdiam sejenak. Ia tersenyum lebar mencoba untuk menghilangkan rasa rakut didalam dirinya. Kemudian Zehan meletakkannya makanan yang sebelumnya berada di genggaman tangannya diatas meja

Zehan yang masih berada di atas paha Heickal bergerak dengan tidak nyaman dan ia meletakkan kedua tangannya pada bahu Heickal. Zehan mendekatkan bibirnya kearah telinga Heickal

"It's up to me. No one can control me."

Heickal menaikkan ujung bibirnya sebelum ia berbicara untuk menjawab perkataan Zehan

"I own you, so I can control you."

Heickal meletakkan kedua tangannya pada pinggang kekasihnya sembari memperhatikan ekspresi Zehan yang terlihat menggemaskan sedangkan sang empunya kini sedang menghela nafas dan mengerutkan kedua alisnya.

"Ngalah aja kenapa sih??"

Heickal terkekeh geli lalu ia meraih makanan milik Zehan yang berada di meja dan meletakkannya di atas tangan kekasihnya

"Yaudah aku ngalah sayang, ini dimakan dulu"

Zehan mulai menyantap makanannya dalam keadaan cemberut dan tidak beranjak sedikitpun dari atas pangkuan Heickal

Beberapa menit kemudian setelah selesai makan Zehan bersandar pada bahu Heickal sembari memainkan dasi berwarna abu abu yang sedang dikenakan oleh Heickal

Tiba tiba sosok Rafael kembali terlintas di kepalanya membuat suasana hati Zehan semakin memburuk. Perasaan gelisah dan putus asa masih menyelimuti hatinya.

"Aku mau minum" ucap Zehan sembari melirik kearah Heickal yang tengah menunduk dan memperhatikan dirinya

"Minum apa?" tanya Heickal

"Apa aja yang penting alkohol"

"Nggak."

Zehan berdecak kesal

"Aku. mau. minum. Sekarang."

Heickal menggeleng dengan tegas dan tetap menolak permintaan kekasihnya

"Kamu kira aku enggak tahu tentang aktivitas kamu hari ini? Udah berapa botol alkohol yang kamu minum di markas geng motormu?"

Zehan perlahan turun dari pangkuan Heickal dan ia berdiri menghadap kekasihnya.

"Tau dari mana?"

Heickal mengeluarkan beberapa lembar foto dari dalam sakunya. Foto yang menunjukkan bahwa Zehan saat itu sedang membuang botol minuman keras di depan markas Wolves serta foto yang memperlihatkan proporsi tubuh Zehan yang sedang meneguk minumannya sembari bersandar pada dinding

"Fuck! What the hell are you doing???" Zehan mengumpat dan segera merobek foto tersebut

"Buat apa itu semua??!"

Heickal berdiri dan mendorong tubuh Zehan hingga Zehan dapat merasakan benturan keras pada punggungnya yang menyentuh dinding

"Harusnya aku yang tanya. Buat apa kamu minum minuman kaya gitu? Apalagi tanpa seizin aku."

Heickal menjepit tubuh Zehan pada dinding dan ia meletakkan salah satu tangannya di samping kepala Zehan

"Ga perlu tau. Lo enggak akan ngerti perasaan gue." Jawab Zehan sembari mengalihkan perhatiannya kearah lain namun Heickal dengan cepat mengarahkan wajah Zehan agar mau melihat kearahnya

"Karena Rafael?" tanya Heickal sekali lagi.

Zehan mengangguk dan berusaha mengatur nafasnya yang tak beraturan. Perasaan panik yang berlebihan mulai menyerang dirinya di saat-saat seperti ini

"Sayang, Rafael sudah aman ditangan keluarganya."

Zehan tertawa dan menyugar rambutnya

"Aman ya?" Zehan berbicara pada dirinya sendiri namun ekspresi wajahnya tidak menunjukkan bahwa dirinya sedang merasa tenang

Zehan mendorong tubuh Heickal dengan kasar sehingga Heickal yang merasa tak siap kini terjatuh di atas lantai setelah membentur lemari kaca yang berada di ujung ruangan.

Zehan melihat pantulan wajahnya pada lemari kaca yang berada di belakang tubuh Heickal. Kaca itu terlihat retak dan tangan Zehan spontan bergerak meninju kaca tersebut hingga pecah

PRANGGG!!

Zehan memperhatikan darah yang mulai mengalir dari dalam tangannya kemudian ia menarik kerah kemeja yang membaluti tubuh kekar kekasihnya sebelum ia mulai meneteskan darah dari dalam tangannya kearah kening Heickal

"Kalau gue ngerasa Rafael aman, gue enggak akan se frustasi ini."

Heickal menyeringai, sedikit terkesan dengan tindakan Zehan.

"So what are you going to do, my kitten?" tanya Heickal dengan intonasi suara yang cukup rendah

Zehan tersenyum tipis dan mendekatkan wajahnya kearah Heickal

"Rebut paksa."

Tangan Zehan yang sedang terluka mencengkram bahu Heickal dengan sangat keras. Ia mencoba menyalurkan perasaan emosi melalui cengkramannya tersebut

"Gue bakalan dapetin Rafael dengan cara apapun!"

Heickal dapat melihat dada Zehan naik turun saat sedang berbicara melalui sorot matanya yang tajam. Ia mewaspadai setiap gerakan kekasihnya, kemudian Heickal menarik tubuh Zehan kedalam pelukannya saat lelaki di depannya tiba tiba ambruk tak sadarkan diri

Heickal bergegas menggendong tubuh Zehan dan membawanya keluar dari kantornya menuju rumah sakit terdekat


••••
[TBC.]

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang