KVB 5 - KANTOR

57.3K 6.3K 881
                                    

Hari ini Zehan sedang mengendarai mobilnya menuju perusahaan Dimitri untuk bertemu kekasihnya. Bertepatan dengan jam makan siang maka ia berinisiatif mengajak Heickal untuk makan bersama

Zehan memarkirkan mobilnya setelah sampai di depan kantor perusahaan ABINATA GROUP. Sebelum keluar dari dalam mobil ia menyempatkan diri untuk membenarkan penampilannya yang terlihat sedikit berantakan akibat ulah Rafael yang terus memberontak ketika sedang di mandikan. Beruntungnya anak itu tidak menangis karena ditawarkan membeli banyak mainan oleh Zenith

Zehan menutup mobilnya dengan kasar kemudian ia berdiri dengan tegap sembari memicingkan matanya yang terkena sinar matahari. Penampilannya saat ini begitu simpel namun terkesan mewah dengan sebuah kaos polos berwarna abu abu di baluti jaket tebal berlogo tengkorak yang berwarna hijau army serta celana jeans yang memiliki beberapa sobekan pada bagian lututnya

Zehan mulai berjalan menuju gedung tinggi di hadapannya sembari memasukkan salah satu tangannya kedalam saku celananya. Ia memberhentikan langkahnya begitu satpam yang sedang berjaga di depan pintu kaca kini menahan dirinya

"Maaf, mas dilarang masuk jika bukan bagian dari perusahaan."

Zehan menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan satpam tersebut. Untung saja Dimitri sudah memberikan sebuah kartu yang bisa membuatnya mendapat akses VVIP agar bisa masuk kedalam kantor perusahaannya. Maka dari itu Zehan langsung saja menyodorkan sebuah kartu berwarna hitam pada satpam itu sembari tersenyum tipis

"Silahkan masuk."

Zehan mengarahkan tangannya untuk memberhentikan satpam tersebut yang hendak membungkukkan badannya kearah dirinya. Setelah itu ia kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda

Zehan berjalan dengan santai tanpa memperdulikan tatapan karyawan yang sedang memperhatikan dirinya secara terang terangan. Sebenarnya ia merasa risih ketika menjadi pusat perhatian oleh orang orang yang di tidak kenalinya, namun karena Zehan sangat malas untuk menegurnya jadi ia bersikap cuek saja dan terus berjalan hingga kedua kakinya membawanya kedalam sebuah lift.

Zehan menekan angka yang paling tinggi dari banyaknya angka yang berada di lift tersebut. Ia bersandar sembari memejamkan matanya menunggu hingga sampai di lantai paling atas, lantai dimana ruangan Heickal berada.

Beberapa saat kemudian lift berbunyi membuat Zehan segera membuka matanya kembali dan mulai berjalan keluar. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri memperhatikan lorong yang terlihat sepi seperti tidak ada tanda tanda kehidupan, namun ia malah dibuat kagum oleh design lorong tersebut yang terlihat sederhana dan unik

 Ia menoleh ke kanan dan ke kiri memperhatikan lorong yang terlihat sepi seperti tidak ada tanda tanda kehidupan, namun ia malah dibuat kagum oleh design lorong tersebut yang terlihat sederhana dan unik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zehan memberhentikan langkahnya di depan sebuah ruangan besar yang terletak di ujung lorong. Tangannya dengan perlahan bergerak mengetuk pintu ruangan itu

"Masuk."

Mendengar balasan dari dalam, Zehan segera mendorong pintu tersebut sebelum berjalan masuk. Kedua matanya menangkap sosok yang terlihat seperti siluet di hadapannya kini dengan ekspresi tertegun

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang