KVB 4 - KANGEN

57.8K 6.9K 1.1K
                                    

Pukul 01.00 dini hari

Zehan terbangun dari tidurnya. Ia bersandar pada sandaran ranjang sembari mengumpulkan nyawanya, tangannya terulur untuk mengusap kening Rafael yang sedang tertidur pulas di samping dirinya.

Zehan menolehkan pandangannya kearah Heickal yang sedang berkutat di depan laptopnya. Setelan piyama bermotif kotak kotak warna abu abu serta kacamata putih yang bertengger di kedua matanya membuat Zehan diam diam tersenyum hanya dengan memperhatikan kekasihnya.

Zehan merenggangkan tubuhnya sebentar sebelum dirinya memutuskan untuk berdiri lalu berjalan menghampirinya Heickal. Ia berdiri di depan meja menghalangi pandangan kekasihnya pada laptopnya

"Kebangun?" Heickal mendongak menatap kedua netra Zehan yang sedang berdiri di hadapannya

Zehan mengangguk sebanyak tiga kali

"Duduk sini." Heickal menepuk kedua pahanya

Zehan menurut. Ia mendudukkan dirinya diatas pangkuan Heickal dengan posisi saling berhadap hadapan. Ia menyodorkan tangannya pada kekasihnya membuat Heickal mengerutkan kedua alisnya

"Apa?"

"Ponsel kamu."

Heickal meraih ponselnya yang berada di atas meja kemudian memberikannya kepada Zehan.

"Mau main game." ucap Zehan sembari mengotak atik ponsel kekasihnya. Ia melingkarkan kedua lengannya pada leher Heickal kemudian mulai bermain game sembari menopang dagunya pada bahu Heickal

Keheningan menyelimuti keduanya untuk beberapa saat sebelum Zehan mengumpat dengan kasar.

"Kenapa?"

"Kalah." jawab Zehan sembari menunjukkan layar ponsel yang berada di genggaman tangannya

"Itu salah game nya bukan kamu." ucap Heickal sembari mengusap usap punggung kekasihnya dengan lembut

"Iya."

Zehan menoleh kebelakang memperhatikan layar laptop Heickal dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Belum selesai?" tanya Zehan memastikan

"Udah sayang."

Zehan memberikan ponselnya pada Heickal. Ia mendekatkan wajah keduanya dengan lengan yang masih melingkar pada leher kekasihnya

"Do you miss me?"

"Sure. I miss you so fucking much." Heickal meletakkan kedua lengannya pada pinggang Zehan

"Really?" tanya Zehan sekali lagi. Ada sedikit raut keraguan pada wajahnya

"Of course, baby."

Zehan memeluk Heickal dengan erat. Ia membuat pola abstrak di punggung kekasihnya sembari tersenyum senang

Zehan bahagia. Bahagia di pertemukan kembali dengan kekasihnya. Bahagia bisa melewati masa masa sulit bersama Rafael. Bahagia karena mendapatkan keluarga yang menerima dirinya apa adanya

"Kamu tau gak?" Zehan bertanya sembari menguraikan pelukannya

"Enggak." jawab Heickal

"Sama aku juga enggak tau hehehe" Zehan tersenyum gemas kemudian memasangkan dua kancing piyama kekasihnya yang terbuka

"Hm" Heickal menunduk hingga wajahnya semakin dekat dengan wajah Zehan. Retinanya menghunus langsung pada netra Zehan menunjukkan bahwa dirinya sedang menatap kekasihnya dengan tatapan yang begitu dalam.

Zehan mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia merasa sedikit canggung karena Heickal berhasil mengguncang kejiwaannya. Paras tampan yang memikat serta aura dominan yang mampu menghipnotis.

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang