KVB 32 - FAKTA

11.6K 1.3K 57
                                    

Angin yang berhembus kencang dari arah timur meruntuhkan dedaunan kering yang berasal dari pohon pohon besar disamping warung tua

Segerombolan siswa berpakaian seragam putih abu abu tampak memenuhi warung tua tersebut. Suasana sekitar yang semulanya suram terasa hidup kembali setelah mendengar suara gelak tawa yang memenuhi seisi warung

Magma mengasingkan diri dengan duduk diatas jok motor depannya sembari menyesap sebatang rokok yang berada di sela sela jarinya. Ia membuang asap rokoknya kearah samping agar asap tersebut tidak sampai mengenai wajah Morgan yang sedang duduk di teras warung sambil bersandar pada dinding tak lupa mengenakan masker medis untuk menuruti perintah dokternya

Sebetulnya Morgan belum diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit karena kondisi fisiknya masih melemah, namun beberapa jam yang lalu ia tiba tiba meminta pulang karena ingin mengerjakan tugas sekolahnya yang harus di kumpulkan besok

Setelah menemani Morgan mengerjakan tugas sekaligus menyontek, Magma mengajak Morgan yang sepertinya merasa bosan berada di rumah untuk ikut berkumpul bersama anggota geng motor Wolves yang kebetulan sore ini mengadakan pertemuan rutin

Dari kejauhan Magma dapat melihat Zehan berjalan dari arah yang berlawanan dengan angin membuat jaketnya yang sengaja tak dikancingkan bergerak mengikuti arus angin serta rambutnya menjadi berantakan.

Zehan melirik kearah Magma dan Morgan sekilas sebelum ia melangkah masuk kedalam warung dengan wajah datarnya membuat semua orang yang berada di dalam terlonjak kaget

Suasana seketika berubah menjadi hening dalam hitungan detik. Tidak ada yang berani bersuara setelah melihat sosok Zehan yang tiba tiba menampakkan diri dari balik pintu

"Gue mau satu porsi mie goreng pedas"

Zehan menarik kursi kayu ke belakang dan mendudukkan dirinya disana lalu menoleh kearah para anggota geng motornya

"Kenapa? Kok diem?"

"Gue kira lo lagi mau marah marah bang" sahut Raga sambil sibuk mengunyah bakwan miliknya

Zehan memasukkan kedua tangannya kedalam saku jaketnya dan terkekeh

"Emang gue pernah marah?"

"PAKE NANYA!" Ucup muncul dari arah luar bersama Asep. Kedua matanya berbinar melihat seporsi mie goreng yang berada diatas meja Zehan, kakinya spontan berjalan mendekati Zehan kemudian tangannya bergerak hendak mencomot garpu yang berada diatas piring

Sebelum berhasil meraih garpu tersebut, Zehan lebih dulu menepis tangannya untuk menyelamatkan mie goreng miliknya

"Beli sendiri!" Ujar Zehan memprotes sedangkan Ucup langsung saja berlari terbirit-birit menuju dapur dimana pemilik warung sedang memasak

"MIE GORENG PEDAS DUA PORSI PAKE TELUR MATA SAPI SAMA ESTEH SATU BUK! YANG BAYARIN ZEHAN!!"

Asep menggeleng gelengkan kepalanya menyaksikan tingkah laku temannya

"Ngelunjak!" ucap Asep sambil tertawa terbahak bahak

"Iri bos?" Jawab Ucup sambil tersenyum puas, mengabaikan tatapan tajam yang dilayangkan oleh Zehan kepadanya

Beberapa menit kemudian setelah semua orang selesai dengan urusan perut mereka masing masing, Zehan berdiri dan berjalan keluar untuk memanggil Magma dan juga Morgan supaya ikut bergabung kedalam

Magma berjalan dengan cepat mendahului Morgan kemudian ia menyuruh Raga dan Asep yang sedang merokok untuk mematikan rokok mereka terlebih dahulu sebelum Morgan menyusul masuk dari arah luar

Zehan berdehem dan melepas jaketnya karena terasa panas.

"Gue mau Adain acara bakti sosial besok pagi, mungkin acaranya bakalan berlangsung sehari full karena dari sore sampe malemnya gue mau ngajak lo semua buat bakar bakar sekaligus kemah di halaman depan markas." Ucap Zehan sembari menatap kearah satu persatu wajah yang berada di depannya

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang