KVB 15 - SAKIT

24.9K 3.2K 189
                                    

Zehan baru saja membereskan akses untuk pergi ke ruangan bawah tanah agar terlihat seperti tidak ada orang yang baru masuk ke ruangan tersebut. Ia berjalan kearah balkon kemudian memperhatikan pemandangan langit malam ini

Matanya tak sengaja menangkap keberadaan mobil Heickal yang sedang terparkir di halaman depan.

Sejak kapan kekasihnya itu datang?

Zehan berbalik badan hendak melihat kearah pintu namun wajahnya lebih dulu menabrak dada bidang Heickal yang ternyata sudah berdiri di belakangnya

"Maaf"

Heickal berucap sembari menghadiahi kecupan di seluruh permukaan wajah Zehan

Zehan hanya mengangguk membalas ucapan kekasihnya. Ia berjalan mengikuti Heickal yang sedang melangkahkan kakinya kearah sofa

Zehan menyugar rambutnya kebelakang sembari memperhatikan Heickal yang sedang duduk sembari mencoba membuka dasinya.

"Butuh bantuan?"

Heickal tidak menjawab. Namun tangannya bergerak dengan pasti menarik tubuh Zehan supaya berada diatas pangkuannya

Zehan menarik dasi Heickal membuat wajah keduanya berdekatan. tangannya bergerak membukakan kaitan dasi yang dikenakan Heickal, setelah berhasil ia langsung saja berdiri hendak meletakkan dasi tersebut diatas meja namun tiba tiba Heickal melingkarkan kedua lengannya di pinggangnya membuat Zehan tidak bisa bergerak

"Mau apa sayang?"

"Kiss"

Zehan mendekatkan wajahnya dengan Heickal hendak mencium bibir kekasihnya itu tetapi suara ketukan pintu dari arah luar mengalihkan perhatiannya

Tok
Tok
Tok

"Shit!"

Heickal mengumpat sebelum melepaskan tangannya dari pinggang Zehan. Ia berjalan lebih dulu untuk membuka pintu

Zehan mengekori Heickal dari belakang. Ketika pintu terbuka keduanya dikagetkan dengan kehadiran Rafael yang sedang berdiri di depan pintu sembari memeluk boneka beruang nya.

Zehan dapat melihat Rafael yang sedang menangis sembari berteriak

"PAPA!! DADDY!!"

Rafael memeluk kaki Heickal yang sedang berdiri di hadapannya.

"Rafael kenapa?" Zehan bertanya kepada dua baby sister yang menemani Rafael

"Mohon maaf tuan, kami juga sebenarnya tidak tahu karena Rafael baru saja terbangun dari tidurnya dan badannya sudah terasa panas." ujar salah satu baby sister

"Kembali ke tempat kalian."

Zehan menutup pintu kamarnya setelah melihat Heickal yang sedang menggendong Rafael sembari berjalan kearah kasur

"Hikss daddy cakitttt"

Heickal mengusap usap kepala Rafael dengan lembut kemudian hendak membaringkan tubuh anaknya diatas kasur agar bisa leluasa memeriksa kondisi Rafael namun sang empunya malah memeluk lehernya dengan kuat kuat

"Nda mawu bobo! Nda hiks daddy nda mawu!!" ucap Rafael dengan suara seraknya

"Iya sayang ngga bobo, maaf yaa" balas Heickal kemudian ia menyuruh Zehan supaya mendekat kearahnya

"Kamu panggil dokter, suruh kesini." Heickal berucap sembari mencoba menenangkan Rafael yang tidak mau berhenti menangis

Zehan langsung saja keluar dari kamar dengan pikirannya yang berkecamuk memikirkan kondisi Rafael

Setelah sampai Zehan langsung saja menyuruh kepala pelayan untuk memanggil dokter kepercayaan keluarga Heickal. Kemudian ia berlari kembali keatas hingga kakinya menampak dilantai kamarnya

PASSION [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang