[Name] ditarik oleh Wanderer yang satu tangannya masuk ke dalam kantong. Hadeh memang cowok ini, bersikap semau-maunya saja.
[Name] menepis tangan Wanderer, "Lepasin! Sakit tau ga sih?! Tangan aku merah jadinya!" Ucap [Name] dengan wajah cemberut.
Wanderer menghela napas, "banyak mau." Batinnya berbicara dengan tatapan lekat. Manik Wanderer melirik wajah cemberut [Name] yang sudah menahan kaca di matanya.
"Maaf yaa..." Ucap Wanderer melepaskan genggaman mautnya.
Sontak [Name] kaget, yah emang sih pacarnya ini jarang mengucapkan permintaan maaf. Tapi serius maaf doang?
"Gamau aku maafin!" Ucap [Name] mengusap tangannya merah bekas genggaman Wanderer. Melihat itu Wanderer hanya bisa pasrah dengan [Name].
Grep!
Wanderer mengajak [Name] berjalan menuju ke tempat permainan anak-anak. Terkadang orang dewasa juga membutuhkan hiburan sebagai bentuk healing. Tapi pernah tidak kalian ngerasain healing + stress? Benar, sekarang [Name] berada di posisi ini.
Wanderer memegang pinggul [Name]. Ia tahu pacarnya ini akan mengamuk bak anak tantrum. Namun kalau dibilang ini pertama kalinya Wanderer menganggap dirinya sebagai pacar di depan umum.
"Mau main gak?" Tanya Wanderer mengusap kepala [Name] pelan menunggu balasan.
Beberapa detik kemudian [Name] terdiam, ia berfikir sejenak. Satu alisnya terangkat keatas kemudian menganggukkan kepalanya yang artinya ia menyutuji.
"Okeh? Siapa takut!" [Name] menerima tawaran Wanderer lalu menarik pergelangan tangan pacarnya ke area luar mall, disana terdapat sebuah wahana yang baru saja dibangun tepat di seberang mall. Pasti dia memiliki rencana jahat...
[Name] berjalan ke wahana menjulang tinggi ke atas. Entah apa namanya yang jelas bagi dia sangat seru namun tidak bagi pria bersurai indigo. Manik ungunya langsung cengo ketika melihat wahananya...
"LU GILA ATAU UDAH MAU MATI APA?!" Tanya Wanderer meneguk ludah. Sedangkan [Name] hanya ngengir kuda yang artinya dia bakalan ngedenger pacarnya ini teriak-teriak.
YOU ARE READING
𝐍𝐨𝐭 𝐔𝐫 𝐁𝐮𝐬𝐬𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 | Wanderer X Reader
Fanfiction𝙈𝙤𝙙𝙚𝙧𝙣 𝘼𝙪! [Name] sadar ketika hari pertama masuk kampus ia tidak sengaja menabrak seseorang berambut indigo yang mengenakan seragam Teyvat University yang sedang membawa segelas kopi di tangannya hingga jatuh tumpah karena [Name] menyenggo...