𝙁𝙞𝙧𝙨𝙩 '𝙞 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙮𝙤𝙪'

1.1K 107 18
                                    

Ini pertama kalinya [Name] meminta Wanderer untuk tidur bersamanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini pertama kalinya [Name] meminta Wanderer untuk tidur bersamanya. Walaupun ada jarak diantara mereka sih... Tapi tetap terhitung tidur berdua kan ya? Tapi bagi [Name] mereka secara tidak langsung tidak tidur bersama. Melainkan di satu kasur saja.

"Maksud lo apaan?" Wanderer memiringkan kepalanya sambil bertanya dihadapan [Name].

[Name] terduduk di samping Wanderer, kedua tangannya ia taruh di paha. Ngomong-ngomong dia masih mengenakan pakaian yang sama. Jadi sedikit merasa menggigil.

Wanderer menghela napas pelan, kali ini dia menuruti permintaan pacar manisnya untuk tidur satu kasur.

"Yaa-yaaa... Gue tidur sama lo, cuman lo jangan ngapa-ngapain ya?" Wanderer mengangkat badan [Name] lembut. Kali ini jauh lebih tidak kasar ketimbang sebelumnya. Sejujurnya Wanderer tidak bisa menahan nafsunya untuk tidak 'menjahili' . Tapi apa boleh buat sekarang mereka satu ranjang.

?!

Kenapa jantung [Name] rasanya berdetak lebih cepat sekali ketika digendong. Padahal kan sudah biasa digendong seperti barang rongsokan. Ahh... Apakah [Name] sudah mulai memiliki perasaan dengan Wanderer?

Wanderer meletakkan [Name] di kasur. Mereka berdua mengambil posisi yang nyaman untuk tidur, tidak lupa dengan guling ditengah yang menjadi pembatas jarak mereka tidur.

"Selamat tidur."

"Yang bener aja? Wanderer ngucapin selamat tidur?!"  Kaget [Name].

"Selamat tidur."





















Pukul 3 pagi...

Wanderer terbangun dari tidurnya yang aneh sekali. Aneh karena mimpinya membuat dia... Nafsu? Saking anehnya dia mimpi kalau [Name] dan dia sedang melakukan... Hal yang sedikit... Ugh... Gimana cara jelasinnya ya?

Manik mata lavender menatap wajah perempuan yang sedang tertidur pulas sekali. Hal itu membuat Wanderer teringat akan mimpinya.

"Aannhh... Kuni... Pelan-pelan..."

Wajah Wanderer menjadi merah merona ketika ia mengingat sepatah kalimat yang terlintas di kepalanya. Desahan [Name] di dunia mimpi membuat dirinya bergairah di dunia nyata.

"Aku menginginkannya..." Wanderer menyentuh telinga [Name] lalu mengelusnya pelan. Makin lama perasaan Wanderer tumbuh menjadi besar.

Yang disentuh menggeligat geli karena ada yang memegang area kupingnya. Kedua mata [Name] membelak kaget ketika Wanderer menyentuh telinganya.

"L-Lo mau ngapain?!" Pekik [Name] bangun dan menutup badannya menggunakan selimut. Walaupun masih terbalut pakaian sih.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo." Wanderer juga ikutan bangun, sekarang mereka berdua posisinya duduk di atas kasur. Menatap mata satu sama lain.

𝐍𝐨𝐭 𝐔𝐫 𝐁𝐮𝐬𝐬𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 | Wanderer X ReaderWhere stories live. Discover now