𝙎𝙠𝙮𝙗𝙖𝙧

956 86 18
                                    

[Name] bisa melihat Wanderer menggunakan pakaian serba hitam di dalam mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Name] bisa melihat Wanderer menggunakan pakaian serba hitam di dalam mobil. Kaki [Name] melangkah turun dari tangga dan masuk ke dalam mobil Wanderer. Baru masuk saja sudah berbeda sekali aura di dalam mobil pacarnya ini. Entah mengapa bawaannya pengen adu mulut terus sama ni anak.

Outfit [Name] / bisa sesuaikan selera kalian sendiri yang jelas disini warna hitam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Outfit [Name] / bisa sesuaikan selera kalian sendiri yang jelas disini warna hitam

Brak!

Pintu tertutup rapat, [Name] bisa mencium wangi parfum khas di dekat Wanderer. Begitu pula Wanderer bisa mencium harum tubuh [Name] yang mengenakan parfum.

Mata Wanderer melirik tubuh [Name] yang mengenakan pakaian serba hitam. "Baju Lo ama Gue kok samaan?" Tanyanya melirik bajunya juga. Sama-sama hitam.

[Name] mengangkat bahu keatas dengan pelan, "Mana gue tahu, lagian lo ngapain pake hitam!" [Name] malas melirik wajah Wanderer. Ia lebih baik menatap langit yang hitam daripada wajah Wanderer.

Wanderer mendengus kesal, sekarang mereka malah seperti pasangan betulan. Outfit yang warnanya sama menjadi nampak serasi walaupun tidak pernah serasi.

Kaki Wanderer menancap gas menuju Skybar, karena ia tahu bahwa Childe menelpon Wanderer tetapi tidak diangkat.

"Pakai Seat beltnya, lo gamau kan pas gue naikin speed malah kebentur kepala lo?" Wanderer menarik seat belt disamping kiri [Name]. Badannya agak sedikit mendekati [Name] sambil menarik tali itu. Satu tangannya fokus menyetir, walaupun begitu pandangan Wanderer tidak teralihkan ke depan.

Detak jantung [Name] merasa ingin pindah ke kanan. Jadi Wanderer termasuk cowok love language act of service? Mungkin lebih ke Physical Attack mungkin love languagenya. Hal seperti hanyalah kebetulan.

Click!

Merasa sudah aman sekarang Wanderer tersenyum smirk ke hadapan [Name]. Ia kembali ke tempat duduk semula dan fokus ke depan. Tangan kiri Wanderer memegang gigi mobil dan mempercepat speed mobil miliknya.

"Kita akan sampai sekitar 4 menit!" Ucap Wanderer dengan mobil berkecepatan melebihi 100.

Mata [Name] membulat besar, suara mobil Wanderer sudah layaknya mobil balap. Gak heran juga sih sebenarnya, harga mobil Wanderer seharga mobil balap.

𝐍𝐨𝐭 𝐔𝐫 𝐁𝐮𝐬𝐬𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 | Wanderer X ReaderWhere stories live. Discover now