TIGA

7.2K 443 6
                                    

"Gila sih padahal kalau di pikir, kita seangkatan sama si Raven tapi auranya nyeremin banget" celetuk Aruhi.

Shradda dan Bulbul mengangguk menyetujui sedangkan Arella menatap lekat pria yang sedang duduk seorang diri itu sambil menyantap makanannya.

"Gue bakal buat dia ada di pihak gue" tekad Arella.

"Woee Rel? Rella!" Sentak Aruhi mengagetkan Arella.

Arella terkejut dan reflek menatap langsung Aruhi.

"Dari tadi lo melamun liatin Raven mulu... awas loh naksir" goda Aruhi memainkan alisnya.

"Ya kali Arella naksir modelan kek gitu, tipe Rella kan kek Ganes si prince charming bukan kek Raven si villain" balas Sharadda.

Mendengar julukan Sharadda pada Raven entah mengapa membuat Arella tersenyum lebar "Villain?"

Mata Arella masih memandangi Raven diseberang sana.

Merasa ada yang memandanginya, Raven mengedarkan pandangannya dan mendapati mata coklat madu itu menatapnya.

Pandangan mereka bertemu, tatapan Arella begitu tenggelam pada manik mata hitam kelam itu.

•••••

"Tumben Arella nggak gabung disini lagi?" Ordo membuka suaranya.

Mendengar nama Arella, Ganes yang tadinya juga memperhatikan Arella kini menatap Ordo yang menyebut nama Arella.

"Mungkin lagi ngambek sama si pak bos kali" celutuk Jack.

Ganes kembali memperhatikan Arella dari jauh. Benar, gadis itu tidak lagi menghampirinya padahal biasanya saat waktu istirahat, Arella pasti akan menghampirinya untuk makan bersama atau menyerahkan bekal untuknya.

Tidak hanya itu, biasanya gadis itu juga akan sering menerornya dengan puluhan pesan yang menurut Ganes tidak penting. Namun sejak Arella sakit, gadis itu tak lagi mengirimi banyak pesan.

Ganes menyerngitkan alisnya melihat pandangan Arella yang berfokus pada satu titik, mengikuti arah pandang gadis itu, dan tatapan Arella tertuju disana.

Ravendra Caraka ...

Entah kenapa Ganes tidak suka melihat itu. Lelaki itu berdiri dari kursinya dan berlalu dengan kasar sehingga menimbulkan suara gaduh.

"Aneh" celetuk Aditya melihat sahabatnya yang pergi begitu saja.

•••••

Arella melotot ketika menyadari Raven menatapnya tajam.

"Sial" umpatnya lalu memutuskan tatapannya dari lelaki itu.

Arella pikir Raven sudah tidak menatapnya lagi, namun ketika ia melirik Raven sejenak. Ternyata pria itu masih menatapnya datar.

Arella reflek berdiri dari kursinya, semua sahabatnya menatapnya bertanya.

"Guee..gue mau ke toilet dulu" ujar Arella gelagapan, buru-buru pergi dari tempatnya. Bahkan saat berjalan keluar kantin pun Arella merasa ada yang menatapnya tajam.

Keluar dari area kantin, Arella mengelus dadanya.

"Sial tatapannya tajem banget kek silet. Duh malah kepergok lagi" oceh Arella.

Jujur saja Arella tidak tahu banyak soal Raven remaja, karena yang dia tahu adalah dimasa depan Raven akan membuat masalah yang besar dan membuat Ganes kelimpungan dan sangat marah.

Bahkan pernah Arella menguping Ganes menyuruh seseorang untuk melenyapkan Raven.

Langkah Arella terhenti saat banyak guru dan pengawas yang berhamburan masuk ke kelas 11 IPA A, Itu adalah kelas Ganes.

Mengubah Takdir Sang AntagonistWhere stories live. Discover now