DUA

7.6K 528 0
                                    

Arella memasuki rumahnya dengan perasaan haru, dia sangat merindukan orang tuanya.

Rella berjalan menuju ruang tengah dan benar disana, ibunya sedang melakukan yoga. Tanpa membuang waktunya gadis itu langsung memeluk ibunya erat.

Dia menangis menumpahkan semua rasa sakitnya, dulu saat menikah dengan Ganes, pria itu selalu melarangnya jika hendak menemui orang tua Arella.

Bahkan disaat kedua orang tuanya kecelakaan pun, Ganes tetap melarang Arella menemui kedua orang tuanya.

Arella pada saat itu sangatlah buta dan bodoh, demi cintanya dia melupakan kasih sayang orang tuanya.

"Rella sangat rindu mama" gumam gadis itu masih memeluk sang ibu.

Nora, ibu Arella mengernyit melihat tingkah putrinya "sayang kamu kenapa? Ada yang menganggumu di sekolah? Atau kau bertengkar dengan Ganes?"

Arella tidak menjawab, malah ia semakin merapatkan pelukannya pada sang ibu.

"Rella nggak papa ma...Rella cuman kangen sama mama...Rella sayang banget sama mama papa dan maaf"

Nora sedikit bingung dengan ucapan sang putri namun dia tidak ambil pusing. Dia hanya terus menenangkan Arella dengan mengelus lembut punggung anaknya.

"Tapi tumben kamu pulang cepat sayang? Lagi ada rapat guru?"

Arella reflek melepaskan pelukannya, ia menggeleng kecil "enggak mom tadi Rella cuman merasa nggak enak badan aja, jadi guru uks bilang boleh pulang lebih dulu"

Nora menempelkan telapak tangannya pada dahi sang anak "lah iya...kamu panas sayang, tunggu mama ambil kompres... kamu ke kamar istirahat dulu"

Mata Arella kembali berkaca-kaca melihat respon ibunya. Di masa lalu ia benar-benar melewatkan ini semua.

Tidak lagi...

Arella berjanji pada dirinya sendiri jika kali ini dia tidak akan menjadi buta dan bodoh lagi hanya karena mencintai seorang lelaki.

Ia akan membuat rencana yang sempurna untuk membalas dendamnya pada Ganes dan orang-orang yang dulu menyakitinya.

•••••

Setelah tiga hari membolos sekolah, karena keadaan tubuhnya yang deman, hari ini Arella kembali ke sekolah.

Dia sangat bersemangat kembali ke sekolah karena dia dapat kembali berjumpa dengan sahabat-sabahatnya.

Di masa lalu, di tahun terakhir semester mereka, Arella bertengkar hebat dengan ketiga sahabatnya dan itu semua untuk membela Ganes. Arella kehilangan ketiga sahabatnya karena pilihan yang ia pilih dan sungguh ia sangat menyesal.

Arella memiliki tiga sahabat dekat.

Sharadda Pradastama, sama seperti dirinya Sharadda berasal dari keluarga kaya, ayahnya adalah pengusaha terkemuka, sedangkan ibunya dulu adalah mantan miss Indonesia. Sharadda memiliki sifat yang tegas dan blak-blakan. Bisa di bilang di kelompok mereka, Shradda adalah pemimpin atau ketua.

Aruhi Glevanka, gadis ekstrovert yang sangat senang menghabiskan uang orang tuanya. Gadis itu sangat suka shopping dan mempercantik dirinya. Ratu gosip, semua pembicaraan yang lagi rame pasti dia tahu. Kedua orang tuanya adalah dokter, sehingga Aruhi selalu dituntut untuk menjadi peringkat tertinggi di kelasnya, sayangnya Aruhi bodoh, dan hanya mengandalkan seseorang untuk mengerjakan tugasnya.

Rembulan jelita, lebih sering di panggil Bulbul, dia gadis yang sangat lola, membutuhkan waktu bermenit-menit untuk membuatnya mengerti. Bertingkah seperti anak kecil dan gampang merajuk.

"Oh my good akhirnya Rella balikkk"

"Huwaaa kangen Arel!" Seru Bulbul memeluk Arella.

Arella membenci panggilan itu " jangan panggil gue dengan nama itu... gue nggak suka!" Sentak Arella membuat ketiga temannya itu terkejut.

"Cek Bul, udah deh apa gue bilang si Rella lagi PMS atau lagi berantem sama Ganes, soalnya kan cuman si Ganesh yang biasa panggil Arella pake Arel" ujar Aruhi.

Arella memutar bola matanya malas "ini juga nggak ada sangkut pautnya sama si Ganes, mulai sekarang jangan panggil gue Arel lagi, cukup Rella aja"

Bulbul hanya mengangguk lucu sedangkan Aruhi dan Sharadda hanya mengamati saja.

Aruhi memperhatikan tampilan sahabatnya itu "lo nggak pake bandana yang di kasih Ganesh? Bukannya lo setiap hari pake itu yah? Gue aja udah muak liat tuh bandana jelek"

Memang benar, sekarang Arella hanya menjepit setengah rambutnya. Di kehidupan dulu, dia selalu membawa sebuah bandana biru pemberian Ganes.

"Gue buang, benar kata lo bandananya jelek, nanti pulang sekolah kita shoping beli bandana baru!" Ujar Arella semangat membuat ketiga sahabatnya speacless lagi.

"Apa? Beneran lo buang? Wahh akhirnya teman gue sadar juga ya Allah" Aruhi langsung memeluk Arella diikuti oleh Shradda dan Bulbul. Mereka bak teletabis yang berpelukan.

"Tapi serius deh Rel, tiba-tiba tingkah lo sekarang berubah, malah nggak nenteng kotak bekal lagi. Biasakan lo bawa itu buat si Ganes" Sharadda membuka suaranya.

Memandang ke tiga sahabatnya, Arella mendekatkan mereka bertiga lalu berbisik "gue nggak mau ngejar dia lagi, dan nanti saat bokap gue pulang, gue bakal batalin pertunangan gue ama dia"

Mereka bertiga seakan masih tidak percaya dengan tingkah Arella yang akan berhenti mengejar Ganes.

Belum sempat mereka merespon ucapan Arella, bel masuk sudah berbunyi di ikuti guru yang sudah masuk di kelas mereka.

•••••

Saat ini Arella and the genk sedang berada di kantin, mereka kembali melanjutkan pembahasan mereka yang sempat tertunda.

"Lo serius sama ucapan lo tadi?" Tanya Aruhi.

Arella yang sedang menyuapkan ayam bentonya terhenti dan melirik Aruhi "iya gue serius... gue bakal lepasin dia"

"Dan akan balas dendam ke dia" lanjut Arella dalam hati.

"Gue dukung keputusan lo, harusnya lo lakuin ini sejak dulu." Sharadda memberikan dukungannya pada sang sahabat.

Suasana yang tadi tadi riuh kini berubah menjadi lebih riuh karena kedatangan Ganesh and the genk.

Arella langsung menundukkan pandangannya kembali memandang makanannya. Tidak ingin menatap Ganes.

Ganes and the genk adalab top most wanted di sekolah. Mereka terdiri dari lima orang. Ganes, Ordo, Aditya, Varum, dan Jack.

"Rel, si Ganes lirik-lirik elo terus tuh wkwkwk" goda Bulbul.

Arella tidak peduli jika memang pria itu menatapnya. Dia hanya melanjutkan makannya dengan tenang.

Arella akan menjalankan salah satu misinya hari ini. Bukan sekarang tapi tunggulah beberapa jam lagi, senyum licik terukir di bibir Arella.

Suasana yang tadi riuh kini menjadi sangat senyap dan sepi. Seseorang yang baru saja memasuki kantin membuat tubuh Arella menegang.

Siswa lelaki yang mempunyai banyak bekas luka di wajahnya, tatapan pria itu sedingin es. Pria itu melewati meja Arella. Duduk di kursi pojok tempat pria itu selalu duduk, menyendiri.

Jika di kehidupan dulu Arella tidak memperdulikannya , maka dikehidupan kali ini berbeda.

Arella sangat tahu siapa pria beraura dingin itu.

Ravendra Caraka, di masa depan dia akan menjadi rival Ganes. Dan jangan lupakan dimasa lalu Raven adalah iparnya. Karena Ganes dan Raven adalah saudara beda ibu.

Arella akan membuat Raven menjadi tombaknya untuk menikam Ganes. Dia akan menggunakan Raven untuk menghancurkan Ganes.

Mengubah Takdir Sang AntagonistWhere stories live. Discover now