EMPAT PULUH SATU

99 7 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
    •
    •
    •
Typo bertebaran

2 tahun kemudian...

"Akhirnya lulus anjir" Gege melompat-lompat kegirangan.

Hari ini adalah hari kelulusan mereka. Mereka bertiga tersenyum tipis melihat Gege yang terlihat sangat bahagia, bukan Gege saja tapi mereka semua juga bahagia.

Voka merangkul Momo yang berada disebelahnya, "Lulus mau pada ngapain nih?" Tanyanya sambil menatap satu persatu temannya.

"Gue mau rebahan di rumah minimal 5 tahun" jawab Gege sambil menyengir ketika teman-temannya menatap dirinya sinis.

Audy mendenkus, "kalau gue mau nikah aja dah" Audy menjawab pertanyaan Voka tadi.

Plak!

"Nikah mulu pikirannya!" Voka menabok lengan Audy kesal.

Dia beralih menatap Momo yang sedari tadi diam, "kalau Lo, mo?" Tanya Voka ke Momo.

Momo melirik sebentar sebelum menjawab, "kayanya gue bakal kuliah---"

"Wow! kuliah---" perkataan Gege terhenti ketika Momo melanjutkan ucapannya.

"Ke luar negeri" lirih Momo.

Mendadak mereka semua langsung terdiam sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Jadi pertemenan kita cuman sampai sini aja ya?" Tanya Audy pelan.

Gege menguap sudut matanya, dia kembali mengingat tentang apa saja yang sudah mereka berempat lewati selama ini.

Voka menatap teman-temannya, "lh anjir gausah sad deh, kita kan masih bisa temenan walaupun nanti pisah dan sibuk sama urusan masing- masing" ucap Voka mencoba untuk mengembalikan keadaan agar mereka tidak sedih seperti ini.

Audy menatap Voka yang sedang tersenyum tipis, Audy tau kalau gadis itu sedang menyembunyikan kesedihannya.

Audy menepuk pundak Voka, "bener kata Voka kita tetep bestie, jangan sedih dong woi! Senyum, senyum" ucap Audy sambil menarik sudut bibir Momo dan Gege agar mereka berdua tersenyum.

Gege menyentak tangan Audy lalu menyengir lebar.

Audy tersentak kaget, " Serem banget muka Lo!" Ledek Audy yang membuat Gege langsung mendelik.

Voka dan Momo tertawa melihatnya.

"Anjir Lo Audy!"
•••
"Kalian lama banget si" Rev menatap empat gadis didepannya dengan tatapan malas.

Audy berjalan mendekati Rev, "mukanya jelek banget kaya gitu" Audy menarik pipi Rev agak kencang membuat cowok itu merintih kesakitan.

"Kalo mau mesra-mesraan gausah disini deh ya!" Sindir Gege menatap duo bucin itu dengan tatapan males.

"Sirik aja yang pacaran ngga pernah romantis-romantisan" sindir balik Audy, Gege yang mendengar itu hanya melengos tidak peduli.

Gege mengeluarkan kunci motornya dan dilemparkan ke Sakti yang berdiri disamping Kenzo, untung saja Sakti bisa menangkap kunci itu dengan mudah.

"Gue lagi males bawa motor, Lo yang bawa ya!" Ucap Gege sambil duduk di kursi penumpang motornya.

Lihat kan?!

Sakti mendenkus tapi tetap menuruti perintah Gege. Dia menaiki motor itu lalu menghidupkannya. Gege menaruh kedua tangannya dipundak sakti.

"Woi! Gue duluan ya" pamit Gege ke teman-temannya.

Gege menepuk pundak Sakti pelan, "capcuss kita berangkat mas!"

"Suka banget nepuk pundak gue si?!" Tanya Sakti kesal.

"Cepet jalan!" Bukannya menjawab pertanyaan Sakti, Gege malah menyuruh Cowok itu untuk cepat-cepat menjalankan motornya.

Sakti mendenkus, kemudian tersenyum tipis tanda pamit ke teman-temannya, "gue duluan ya, bye!" Sakti langsung mengendarai motornya pergi meninggalkan tempat itu.

"Mau gue antar?" Tanya Momo ke Kenzo.

Kenzo menengok lalu menggeleng, "gausah gue punya motor, itu motor gue. Duluan ya" Kenzo langsung berlalu dari sana.

Kasian Friendzone, Audy manatap Momo kasian.

"Yaudah gue pulang ya" pamit Momo.

Tersisa empat orang disana.

"Lo langsung pulang?" Tanya Voka sambil membuka pintu mobilnya lalu menatap kearah Defan yang juga menatapnya.

Defan menggeleng, "gue mau ke toko buku dulu"  jawab Defan.

Voka berdehem sebentar, "mau gue anter? Sekalian gue juga mau beli buku" ucap Voka menawarkan tumpangan.

Defan menatap Voka ragu, "boleh?" Tanya Defan balik.

Voka mengangguk lalu memberi isyarat agar Defan naik ke mobilnya dan dituruti oleh cowok itu.

Defan melambaikan tangannya kearah Rev dan Audy ketika Voka mulai melajukan mobilnya pergi dari sana.

"Mereka saling suka ya?" Tanya Rev ke Audy.

Audy mengangguk, " iya, tapi mereka kegedean gengsi jadi ngga ada yang berani nyatain perasaannya" jawab Audy yang sedang dipakaikan helm oleh Rev.

"Kasian" gumam Rev pelan.

Audy menatap wajah Rev dari kaca spion, dia terkekeh pelan melihat wajah Cowok itu.

"Udah cepetan jalan! Nanti kalau telat pulang kita diomelin Bunda lagi"

Rev mengangguk.

Audy merangkul pinggang Rev dari belakang.

"Biar ngga jatoh" ucap Audy ketika merasakan tangannya disentil oleh Rev.

Kemudian Rev mulai mengendarai motornya pergi dari sana.
•••
"Kalian tunangan dulu aja ya" Ucap Ana ke Audy dan Rev yang berada didepannya.

Rev mengangguk menuruti ucapan Bunda, sedangkan Audy mengangguk terpaksa.

"Oke karna udah setuju semua, jadi mau tunangan kapan?" Tanya Ana sambil menatap Audy yang sedang memainkan tangan Rev.

Audy menengok, "secepatnya pokoknya! Eum-- 1 Minggu lagi" jawab Audy cepet.

Ana melotot sedangkan Sudy hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat anaknya kebelet nikah.

"Yaudah" Ana berucap pasrah ketika melihat Audy yang tidak mau dibantah.

Audy bersorak kegirangan dalam hati.

"Rev ngga papa kalau kalian tunangan 1 Minggu lagi?" Tanya Sudy pada calon mantunya.

"Ngga papa, yah! Rev ikut Audy aja"jawab Rev.

Sudy mengangguk, menantunya ini penurut sekali, pikirnya.

Mereka berbincang-bincang mengenai persiapan pertunangan nanti, setelah deal Ana pun bangkit dan pergi dari sana diikuti oleh Sudy.

Audy menyenderkan kepalanya kepundak Rev.

"Padahal gue maunya nikah" gumam Audy yang masih dapat didengar oleh telinga Rev.

Rev melirik sinis Audy.

"Pindah gue mau mandi, gerah!" Usir Rev, dia menjauhkan kepala Audy dari pundaknya.

Bukannya menjauh Audy malah mendusel-dusel dipundak Rev.

"Ihss Audy!!" Ucap Rev menahan geli.

Audy terkekeh pelan, dia mengecup sudut bibir Rev lalu berlari pergi sebelum suara Rev terdengar.

Belum menjauh dari Rev yang sedang terdiam, Audy berteriak. "Gue mandi duluan" teriak Audy.

Tawanya seketika meledak mendengar teriakkan Rev.

"AUDYYY!"
______
      Jangan lupa vote ya

NEXT!

Revan Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now