DUA PULUH ENAM

134 6 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
   •
   •
   •
Typo bertebaran

Audy mendenkus ketika melihat Bundanya yang tiba-tiba berubah menjadi seorang fotografer dan modelnya adalah Rev.

4 hari semenjak dia di tuduh  'tidak normal'  oleh Bundanya, dan disaat itu Rev menjadi  'milik' Ana-Bunda Audy.

Ana sangat suka Kucing, makanya saat dia melihat Rev, Ana langsung menjadikan Rev sebagai  'miliknya'

"Ganti baju dulu ya Lava" ucap Ana sambil mengganti pakaian yang dikenakan Rev.

Beberapa hari ini Bundanya sangat sensitif mendengar nama 'Rev', makanya dia memberi tau nama kucingnya itu adalah 'Lava'

"Kamu ngapain disini?" Tanya Ana yang tidak sengaja melihat Audy sedang bengong menatap  kearah kucingnya.

"Nungguin Bunda selesai Poto Lava" jawab Audy.

"Masih lama! Banyak baju yang belum dicoba"  Ana merapikan baju Rev yang sedikit berantakan, lalu memakainya kacamata hitam.

Ceklek

"Ayo bergaya Lava! Kepalanya hadap ke samping" perintah Ana langsung dituruti Rev, dia sudah pasrah.

"Iih kamu pintar banget si jadi kucing, Bunda jadi makin sayang deh"

Audy menatap Rev, lalu beralih ke sang Bunda,
"Bunda udah dong! Kasian re--Lava udah capek" Audy berusaha membujuk Bundanya agar segera melepaskan Rev.

"Gamau! Lagian kamu ngapain sih disini, ganggu aja! Sana-sana main kerumah Gege" Ana mengibaskan tangannya mengusir Audy dengan mata yang melotot.

Audy mendenkus pasrah, dia berjalan kearah ayahnya yang sedang menonton film sambil memakan kacang goreng.

"Yah!" Panggil Audy dengan nada frustrasi.

"Hm" Sudy hanya berdehem pelan.

"Ayahhh!"

Sudy menengok kearah Audy yang sedang menatapnya dengan tatapan memohon. Sudy mengangkat alisnya bingung melihat Audy yang bersikap seperti itu.

"Apa?"

"Bantuin Audy" Audy memegang tangan Sudy.

"Keuntungan buat ayah karna bantuin kamu apa?" Tanya Sudy santai sambil melemparkan kacang ke udara lalu menangkapnya dengan mulut terbuka.

"Keuntungan?" Gumam Audy bertanya.

"Gaada, Yah" lanjut Audy berucap.

"Yaudah"

Audy menatap malas ayahnya, tapi setelah itu wajah malasnya berganti dengan wajah licik disertai senyuman miring.

Dia mendekatkan dirinya kearah telinga Sudy, lalu membisikkan sesuatu.

"Aku tau kemarin ayah ngambil uang Bunda buat beli ikan cupang lagi"

"Kau Bunda tau, gimana ya reaksinya? Mungkin Ayah bakal ngga dikasih---" Ucapan Audy terputus saat Ayahnya langsung bangkit.

"Ayah bantu kamu!"

Sudy langsung berjalan kearah sang istri dan berbicara sesuatu yang tidak bisa Audy dengar karna jarak mereka lumayan jauh.

Audy tersenyum senang saat melihat Sudy membawa Ana pergi. Dia berjalan menghampiri Rev lalu membawanya ke kamar.

Ceklek!

"Lo pasti bosen ya jadi Kucing trus?" Tanya Audy serius, dia meletakkan Rev di kasur.

Rev mengangguk pelan sebagai jawabannya.

Hufff!

"Lo gabisa jadi manusia buat sementara waktu" ucap Audy memberi tahu.

Rev mengangguk mengerti. Yah, dia tidak bisa berubah jadi manusia dulu sekarang, karna Ana selalu berada di dekatnya.

Yang bisa dia lakukan sekarang adalah pasrah.
•••
"Ege! Ayo kerumah Audy" Ajak Voka sambil menarik tangan Gege.

Saat sedang bersantai-santai didalam kamar sambil menonton anime, tiba-tiba pintu kamarnya didobrak paksa dari luar.

Pelakunya adalah Voka dan Momo. Dua manusia itu  memasang senyum lebar di wajahnya setelah membuat pintu kamarnya rusak.

"Ngga mau!!!" Gege menarik selimutnya untuk menutupi seluruh tubuh, mengabaikan Voka yang berusaha membujuknya.

"Lo kenapa si kalo diajak kerumah Audy ngga mau?!" Tanya Voka dengan nada kesal.

"Tau nih si Gege, kaya dirumah Audy ada setannya aja" timpal Momo yang melanjutkan tontonan Gege.

EMANG ADA, SIALAN! Batin Gege berteriak.

Voka mulai berfikir gimana caranya agar Gege ikut kerumah Audy.

"Sstt, woi! Momo! Bantuin gue narik si Gege" bisik Voka ke Momo.

Momo mengangguk, kemudian dia bangkit dari duduknya dan langsung memengang sebelah kaki Gege sama seperti yang Voka lakukan.

Gege kaget ketika kakinya ditarik, dia berusaha memengang pinggiran kasur.

"Woi! Lepasin anjir!"

"Ngga bakal gue lepasin!" Ucap Voka dan Momo bersama.

"HUWAA EMAKK TOLONG GEGE!"

"GEGE MAU DIANIAYA!"

"HELP ME! SIAPA PUN, TOLONG GUE!

PRANGG!

"Astaghfirullah, ini anak emak mau diapain hah?!"

Mereka bertiga menengok kearah wanita paruh baya yang sekarang sedang berkacak pinggang.

"Mau diajak ngaji, Mak" ucap Momo pelan.

"Oh, yaudah" setelah mengucapkan kata singkat itu, Emak Gege langsung pergi dari sana sambil membawa panci penggorengan.

"MAK MEREKA BOONG!" Teriak Gege melihat Emaknya yang tega membiarkan dirinya di bawa dua mahluk astral.
___
    Maaf ya guys kalau part ini kurang seru..

NEXT?

Revan Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now