TIGA PULUH SEMBILAN

109 10 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
   •
   •
   •
Typo bertebaran

"Pagi ku cerah ku matahari bersinar~"

"Ku gandeng tangan doi, ke sekolah~"

Rev mendelik ketika mendengar Audy yang mengganti lirik lagu itu.

Pagi ini Audy sangat bahagia, lihatlah senyumnya yang tidak pernah luntur sejak tadi pagi. Gimana ngga bahagia coba? Sudah satu sekolah dengan Rev, eh mereka juga satu kelas.

Uhuyy senangnya dalam hati! Oy

Rev memperhatikan seragamnya ketika banyak murid yang menatap kearahnya.

Apa yang salah si?

Rev rasa tidak ada yang aneh dengan dirinya. Dia berhenti berjalan membuat Audy juga ikut berhenti karna tangan mereka saling bertaut.

"Kenapa?" Tanya Audy bingung melihat Rev yang sedang mengaca didepan kaca kelas.

Rev melihat mukanya, tidak ada yang aneh juga.  Yang berbeda hari ini hanya rambut panjang sebahunya yang memakai dua jepitan berbentuk Kucing.

Ngga aneh kan ya gue pake jepitan? Tanya Rev pada dirinya sendiri.

Dia menengok kearah Audy.

"Penampilan gue hari ini gimana?" Tanya Rev ke Audy yang masih menatapnya bingung.

"Hah? Hari ini Lo cakep, imut!" Jawab Audy cepet.

Memegang benar, sekarang Rev tampan dan imut secara bersamaan dengan rambut yang memakai jepitan, dan juga seragam yang cowok itu pakai yang membuatnya kelihatan tampan.

Calon suami gue nih.

"Masa si? Tapi kenapa pada ngeliatin gue?" Tanya Rev bingung.

Mereka berdua melanjutkan berjalannya menuju kelas.

Audy mengusap rambut Rev sebelum menjawab, "Entah" jawab Audy membuat Rev berdecak.

Sesampainya dikelas Audy langsung menarik tangan Rev menuju mejanya.

"Awas Lo Ege!" Perintah Audy ke Gege yang sedang duduk sambil menulis sesuatu di sebelah bangkunya.

Gege menengok, "REV?!" Teriak Gege kaget.

Dia berdiri lalu memeng lengan Rev.

"Lo ngapain ada disini?" Tanya Gege ke Rev.

Audy menatap Gege tajam, "masih gue pantau, belum aja tangan Lo gue patahin Ege!" Gege langsung menyengir lalu melepaskan tangannya dari lengan Rev.

"Gue sekolah" Rev menjawab pertanyaan Gege tadi.

"Kok bisa?" tanya Gege lagi.

Rev mendenkus, "bisa lah"

"Lo---"

"SELAMAT PAGI KAWAN-KAWAN" teriak Voka yang baru saja masuk kedalam kelas bersama Momo disebelahnya.

"Berisik bego!" Sinis Gege ke Voka.

Voka menaruh tasnya dibangku, lalu duduk diatas meja. Rev yang melihat itu langsung menabok pelan lengan Voka.

"Turun! Gaboleh duduk dimeja" kata Rev sambil menarik tangan Voka agar turun dari meja.

"Emang napa si?!" Tanya Voka sewot.

Rev mendenkus, "Entar banyak utang" ucap Rev memberi tau.

Gege tiba-tiba tertawa, "Voka mah emang udah banyak utangnya" ucap Gege sambil terbahak membuat Voka menatapnya dengan tatapan tak bersahabat.

Revan Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now