TIGA PULUH ENAM

106 7 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
  •
  •
  •
Typo bertebaran

Tok! Tok! Tok!

"Ayah, Rev! Bangun! Udah pagi ini, Ayah nanti telat berkerja, ayo bangun!"

Tok!Tok! Tok!

Ana kembali mengetuk pintu di depannya kemudian berdecak pelan karna tidak ada jawaban dari dalam kamar yang ditempati suaminya.

"Belum bangun Bun?" Tanya Audy yang baru saja datang.

Audy membuka bungkusan permen gagang yang dia bawa lalu memasukkannya kedalam mulut.

Ana menggeleng, "belum, padahal Bunda udah panggil beribu kali" ucap Ana kesal.

"Kenapa pintunya ngga dibuka? Dikunci Bun?" Tanya Audy lagi

Ana yang mendengar ucapan Audy langsung tepuk jidat. Kenapa tidak dari tadi saja Audy datang dan kenapa pula dia harus susah-susah berteriak.

Ceklek!

Tuk!

Permen yang ada dimulut Audy terjun bebas dan terjatuh ke lantai. Matanya membulat, kaget. Ana yang berada disampingnya juga kaget dan langsung menutup mulutnya.

Pemandangan macam apa ini?! Batin Audy bertanya memekik.

Ana langsung membuka ponselnya lalu mengarahkannya kearah dua orang yang sedang tidur dengan sangat tidak estetot.

Sudy yang tertidur dikasur dengan kepala menjuntai ke lantai tetapi badannya masih berbaring diatas kasur. Sedangkan Rev tidur dengan badan yang menungging.

Cekrek!

Ana memasukkan kembali ponselnya di kantong dress selututnya.

"Bagun! Bagun!" Teriak Ana yang kembali tidak dihiraukan oleh dua manusia yang sedang tertidur itu.

Audy menatap Bundanya yang masih berusaha membangunkan dua lelaki itu. Audy maju selangkah lalu menepuk pundak Bundanya.

"Biar Audy yang bangunin Bun" ucap Audy.

Ana mempersilakan, dia sudah capek karna suami dan Rev tidak bangun walaupun dia sudah berteriak.

"Bunda ikan cupang nya dimasak? Kayaknya enak nih!" Ucap Audy sengaja mengencangkan suaranya.

Diatas kasur, Sudy langsung terduduk dengan mata yang melotot lebar, dia menatap Ana yang sedang berkacak pinggang.

"Kamu masak ikan cupang aku?" Tanya Sudy ke Ana.

Ana menatap Sudy tajam, "kamu beli ikan cupang lagi?!" Tanyanya balik.

Mulut Sudy terbuka lalu tertutup lagi seolah ingin berbicara tapi ragu.

"Beneran beli ikan lagi?! Keluar kamu!" Ucap Ana langsung menarik tangan Sudy pergi dari kamar itu.

Tersisa Audy yang melongok. Maapkeun anakmu ini. Yah! Batin Audy berucap merasa bersalah.

Audy beralih menatap Rev setelah Bunda dan Ayahnya tidak terlihat lagi. Dia berdecak pelan lalu berjongkok didekat Rev.

"Rev Bangun! Udah pagi!" Audy mengguncang bahu Rev pelan.

"Eungh"

"Bangun! Bangun! Bangun! Bangun kang kebo"

Audy kesal melihat Rev tidak bangun-bangun, dia mulai berfikir. Setelah mendapatkan cara agar Rev terbangun dia langsung membuka gorden dikamar itu agar sinar matahari masuk kedalam kamar.

"Aaaa cogan lewat! Cakep banget njir" ucap Audy sedikit berteriak.

Audy melirik Rev yang mengangkat kepalanya sambil melihat kearah Audy dengan mata yang masih terlihat mengantuk.

Revan Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now