TIGA PULUH DELAPAN

100 9 0
                                    

Bismillah
Happy reading 📝
   •
   •
   •
Typo bertebaran

"Makasih bang" setelah mengucapkan terimakasih ke tukang martabak, Audy pun langsung mengendarai mobilnya untuk pulang kerumah.

Audy memberhentikan mobilnya ketika lampu lalu lintas berwarna merah, dia membuka kaca mobilnya kemudian melihat ke sekitarnya.

"Aduh panas banget, mana lampu merah lagi"

Audy melirik kesamping ketika mendengar ada suara cowok, disebelah mobilnya terdapat seorang cowok sedang duduk di atas motornya sambil mengibaskan kera seragamnya yang tertutupi jaketnya.

"Udah ngga panas deh" ucapnya setelah membuka beberapa kancing seragamnya memperlihatkan kaos hitamnya.

Entah kenapa Audy merasa kalau cowok disebelah mobilnya berulang kali melirik kearahnya, Audy juga risih dengan suara senandungnya yang sangat menggangu indra pendengarannya.

Audy tidak tau saja kalau cowok disebelahnya mencoba menarik perhatiannya

Karena risih Audy pun mengendarai mobilnya maju kedepan agar tidak bersampingan dengan cowok tadi.

"Hai cantik! Ikut om yuk" Audy tersentak kaget mendengar ada suara disebelahnya.

Audy melotot melihat ada om-om yang sedang mengedip kearahnya.

Merinding gue! Batin Audy berucap.

"Ini kapan lampu hijau nya sih!" Gumam Audy kesal.

"Kamu kok cuekin om si cantik, om ngambek loh" ucapnya pura-pura kesal.

"Bodoamat!" Audy melirik om tadi dengan tatapan dingin.

Om itu memang tangan Audy tapi langsung ditepis oleh pemilik tangan.

"Pergi anjir! Gue ngga suka yang udah tua" Audy berucap kesal.

Om-om itu mendelik, lalu pergi dari sana.

Audy bernafas lega karna om-om yang tadi menggangunya pergi dari hadapannya dan beralih mengganggu orang lain, Audy terkekeh kemudian melajukan mobilnya ketika lampu lalu lintas sudah berwarna hijau.

Setelah beberapa menit akhirnya Audy sampai, dia memasuki rumahnya sambil menenteng keresek berisi martabak manis.

"Bunda! Rev!" Teriak Audy ketika tidak melihat ada orang didalam rumah, dia menaruh martabak manis di meja makan lalu mencari Bundanya dan pacar kesayangannya.

"Kalian ngapain?" Tanya Audy saat melihat sang Bunda dan pacarnya ada di halaman belakang.

"Udah pulang kamu?" Tanya Ana tampa melihat kearah Audy.

Audy memutar bola matanya males, kenapa harus pertanyaan ini, "belum Bun" jawab Audy akhirnya.

"Oh"

Audy mendenkus kemudian dia berjongkok disebelah Rev yang sedang menanam membantu Bundanya.

"Kiw, Cowok!" Audy menggoda Rev, dia mencolek legan Rev.

Rev melirik sebentar, "maap mbak, saya udah punya pacar" ucap Rev datar.

Audy berusaha menahan senyumnya, "siapa tuh pacarnya?" Tanya Audy pura-pura gatau.

Padahal mah dia sendir pacarnya.

"Voka" jawab Rev santai.

Audy langsung menatap Rev tajam, "Lo selingkuh?!" Tanya Audy kesal.

Ana yang sedari tadi masih disamping Rev langsung berdiri, "wow, masalah rumah tangga. Bunda pergi dulu ya" ucapnya lalu pergi meninggalkan anak dan calon menantunya.

Revan Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now