Chapter 5 : Fell*tio (nsfw 21+)

1.1K 6 0
                                    

Note :
Harap diperhatikan chapter ini ada adegan dewasa, baca dengan konsekuensi ditanggung sendiri.

TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA!

Gue berniat menghampiri Casey.
Meski kita ga dekat, tapi dia kakak gue.

Tapi Brad menarik bahu gue n merangkul leher gue.

Gue sangat terkejut.

Mukanya jadi dekat banget!

Perlahan bibirnya menghampiri bibir gue.

Gue terpana.

Bibir kami bertemu.
Bibirnya sungguh lembut n hangat.

Gue bisa merasakan lidahnya menjilati bibir gue perlahan.

Rasanya geli.

Namun kemudian lidahnya memaksa masuk ke mulut gue, menjelajahi mulut gue sampai menemukan lidah gue.
Dia membimbing gue memainkan lidah kami.

Awalnya lidah kami bertautan bergantian menekan menarik berjalan perlahan.

Lama kelamaan, semakin intens.

Gue mulai terengah2 n agak mundur.

Tapi Brad menahan bagian tengkuk gue.
Sehingga gue hanya bisa pasrah saat dia melumat, menyedot, bahkan menggigit lidah n bibir gue.

Inikah rasanya ciuman pertama?
Penuh napsu dan sangat ganas.

Gue bisa merasakan gairah Brad meningkat.

Setelah sekian lama, dia akhirnya melepaskan bibir gue yg sepertinya agak bengkak karena ciumannya yg sedikit liar.

"Cal, ikut gue..."
Bisiknya dengan suara serak yg seksi.

Dia ga menunggu jawaban gue, langsung menarik tangan gue.
Gue agak pusing, menurut mengikutinya.

Dia membawa gue ke mobil n membuka pintu jok belakang.

Brad mengangkat tubuh gue yg mungil ini n mendudukannya di jok belakang.

Dia mulai mencium gue lagi.
Agak kasar.
Tapi gue masih bisa menikmatinya.

Lalu dia mendorong gue sampai posisi gue setengah terbaring, hanya bertumpu pada siku.
Dia naik, membungkuk di atas gue, kemudian berlutut mendekatkan bagian bawah celananya ke muka gue.
Mata gue melihat gundukan raksasa di antara kedua pahanya.

Lalu, Brad membuka kancing n resleting celananya.

Di depan mata gue, dia menurunkan bagian depan celana dalamnya utk membebaskan sebuah p*nis raksasa.
Ukurannya sangat besar, warnanya agak gelap, sangat tebal n berurat.

Saat ini p*nis raksasa yg tegak berdiri menghampiri mulut gue.

"Buka mulut."
Suara Brad menghipnotis gue.

Gue menuruti perintahnya.
Pelan2 kepala p*nis yg sangat besar memasuki mulut gue.

Tapi Brad menjadi ga sabar.
Dia memegang kepala gue, mendorongnya masuk.
Gue terkejut, tapi mencoba mengulumnya semampu gue.

"Yesss...begitu..."
Ternyata benar, gue coba membelainya dengan lidah gue.
Pelan2 menyedotnya, mengenyotnya, memainkan lidah gue di ujungnya.

"Ya begitu...ah...ah..."
Brad menutup mata n menikmati kuluman gue.

Gue mencoba semampu gue memasukkan p*nis raksasanya, hanya ga berani terlalu dalam.
Jadi gue mengulumnya perlahan.

Ini rupanya lama2 membuat Brad ga sabar.
Dia menahan kepala gue, mulai mendorong p*nisnya lebih dalam, menariknya, mendorongnya lebih dalam lagi.
Terus menerus sampe mencapai batas gue.

Untungnya itu cukup buat Brad.
"Yes...anget banget...terus...ya...ya..."
Dia yg mengatur masuk keluarnya semakin lama semakin cepat.

Mulut gue ga besar, utk bisa memasukkan p*nis sebesar itu, gue harus buka mulut maksimal.

Brad yg sedang di puncak napsunya, mendorong n menarik p*nis raksasanya dengan liar.

Mulut gue hampir kebas.
Sampai akhirya gue akhirnya merasakan Brad menegang.
"F*CKKK!!!"

Brad menutup mata menikmati puncak kenikmatannya.

Ada cairan yg menyembur di dalam mulut gue.
Sebagian gue bisa telan, sebagian membuat gue terbatuk, akibatnya ada yg keluar dari sisi2 mulut gue.

Brad tampak puas melihat cairan miliknya mengalir ke dagu gue.
Dia mengusap dagu gue, memasukkan cairan itu sebisanya ke mulut gue.
"Telen."

Gue menurutinya.
Brad tersenyum.
Dia membungkuk n mencium kening gue.

Hati gue berdebar2.

Apakah ini artinya kita jadian?

Rainy (bxb mxb 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang