Bab 1

37.5K 1.7K 30
                                    

Adi menatap bingung ke sekeliling ruangan yang terasa asing baginya. Baru saja Adi ingat bahwa ia tak sengaja terpeleset di tangga saat hendak berjalan ke lantai dua rumahnya lalu ia pingsan dan ia sudah lupa lagi dengan kelanjutannya Karna tiba tiba saja semuanya terasa gelap. Dan berakhirlah Adi di ruangan ini,sudah sekitar 30 menit Adi terbangun dari tidurnya dan sudah 30 menit pula ia merenung memikirkan dimana ia berada.

Awalnya ia berpikir ruangan ini adalah kamar rumah sakit,Karna ia terjatuh mungkin para pelayan berinisiatif membawa ia ke rumah sakit. Tapi pemikiran itu langsung ia tepis Karna rasanya tak mungkin kamar rumah sakit akan sekumuh ini dan sekecil ini, kenapa ia bisa berpikir begitu?

Ruangan tempat ia bangun itu berukuran sekitar 3×3 meter, isinya pun kasur yang tampaknya sudah di pakai bertahun tahun lamanya karna sudah agak lapuk, lalu ada lemari plastik yang terlihat kumuh dan warnanya yang sudah agak memudar. Jadi ia langsung beranggapan ini bukan rumah sakit Karna tidak mungkin di rumah sakit ada lemari dan kasur yang ranjangnya saja sudah agak reot Karna setiap Adi bergerak akan terdengar suara berderit. Lalu dinding cat yang berwarna putih pun tampak kotor karna banyak nya jamur dan coretan tangan yang tertinggal.

Adi terhentak dari lamunannya ketika pintu ruangan tersebut tiba tiba terbuka. Adi menoleh ke sosok yang sudah membukakan pintu tersebut.

Terlihat seorang anak laki-laki berumur sekitar 5 tahunan tampak menatap takut ke arahnya. Anak laki laki tersebut melangkah dengan lambat  ke hadapannya.

"A-ayah maaf Juna ganggu, tadi b-bunda suruh Juna panggil a-ayah untuk m-makan"anak laki laki tersebut menatap ke bawah dengan tangan meremas remas baju yang di pakainya, tubuh nya bergetar hebat tampak akan menangis tapi ia tahan Karna takut sang ayah marah kepadanya.

Adi masih coba memproses perkataan anak laki laki tersebut dan apa katanya-A-AYAH!? kapan ia memiliki anak sebesar ini!? Dan apa katanya bunda!? kapan ia menikah?!bahkan menyentuh seorang wanita pun ia tidak pernah.

Selama 60 tahun hidupnya Adi memang belum pernah menikah tetapi tidak ada sedikit pun terlintas dipikirannya untuk menggauli perempuan di luar pernikahan, Adi memang orang kaya tapi ia masih tau batasan antar laki laki dan perempuan, jadi tak sedikitpun niatan di hatinya untuk berzina, jadi sangat tidak mungkin ia memiliki seorang anak Karna menyentuh perempuan pun ia tidak pernah.

Adi memijat kepalanya yang terasa pusing, ia lantas menoleh ke arah anak laki laki yang akhirnya berani untuk melihat ke arahnya tetapi tak lama kemudian memalingkan wajahnya ketika ia berbalik menatap ke arahnya.

Adi terkekeh melihat kelakuan anak lelaki tersebut "hei sebenarnya kamu ini siapa?" Tanya Adi yang masih merasa bahwa anak lelaki tersebut linglung dan salah memanggilnya.

Juna- anak lelaki tersebut menatap bingung ke arah sang ayah yang bertindak tidak seperti biasanya "a-aku Juna"lirihnya masih merasa takut kepada Adi.

"Hei maksudku kenapa kau memanggilku ayah?"

"Karna a-ayah adalah ayahku"

"Nak sepertinya kau salah orang, Dimana orang tua mu? Biar om antar saja ke orang tuamu, sepertinya kamu tersesat" Adi masih yakin bahwa Juna salah orang dan menganggap ia ayahnya Karna mungkin Adi mirip dengan ayah kandung Juna.

Juna merasa ayahnya sakit keras sampai tidak mengingat dirinya ia pun lantas berlari berbalik keluar dari ruangan tersebut tanpa menghiraukan perkataan Adi tadi, ia harus pergi ke bundanya untuk memberitahu bahwa ayahnya tiba-tiba sakit keras.

Juna berlari ke arah dapur dimana sosok sang bunda dengan perut yang besar terlihat sedang sibuk menyiapkan makanan yang akan di sajikan pada siang, tanpa aba aba Juna bergegas mendekati sang bunda dan menarik baju wanita tersebut.

Transmigrasi AdiWhere stories live. Discover now