Sebelas

3K 355 37
                                    

Jadi pagi ini apa yang paling mengagetkan di dunia?, iya betul, melihat Freen dengan wajah bangun tidurnya hadir di depan kamar Becky, dengan manja meminta pelukan kepadanya, Sarah memang memberi akses kepada Freen untuk masuk tanpa meminta izin.

"Kenapa?"

"Mimpi buruk. "

"Mama?"

"Hmm. "

"Sini peluk. "

Berubah drastis, ini bahkan baru hari kelima setelah Freen tau mimpinya, namun sudah seperti sangat memiliki.

"Kalau Kita nikah aja lucu kali ya dok?"

Yang perlu di ingat sepolos apa Freen, Ia merekam 100 persen lebih teliti dari orang-orang kebanyakan.

"Mau adat apa?"

Wajah cengengesan Becky berubah menjadi panik, walaupun sudah tau Freen seperti apa, Ia tetap selalu terjebak dengan semua hal gila ini.

"Aku becanda loh dok. "

"Ya niat baik kenapa dibencandai, nanti Aku lamar ke Papa Kamu, katanya bulan depan pulang kan?"

Sekali lagi Becky melepaskan pelukannya dari Freen, tapi Freen menarik Becky sepenuhnya kembali ke dalam pelukannya, tidak mau terlepas atau terpisah.

"Dok, ih. "

"Mau kulineran lagi gak? makan pentol?"

Senyumnya mengembang, entah dari kapan dokter cantik itu menyukai jajanan murah itu, biasanya yang Becky tau, Freen hidup dengan bergelimang harta, dan makanan mahal yang pastinya sudah menjadi keharusan.

"Hmm. "

"Pacaran mau gak?"

"Huh?"

"Aku gak suka Kamu deket sama cowo kemarin?"

"Siapa?"

"Gak tau namanya. "

"Kenapa? Aku suka-suka aja kalau dokter deket sama Kath. "

Freen mengambil gawainya, menulis sesuatu yang mengejutkan Becky, lalu tulisan "anda memblokir kontak ini" tertera dengan sangat jelas di sana.

"Heh. "

"Kenapa?"

"Kalau ada perlu gimana?"

"Kamu aja yang chat, kalau perlu ini handphone Aku selama sama Kamu, Kamu aja yang pegang, kalau gak Aku tidur sini, "

"Ya udah nikah aja sekalian dok, repot amat. "

"Ayok. "

"Apanya yang ayok?"

"Nikah?"

"Freen.. ngaco banget. "

"Emang harus nunggu 100 hari buat jatuh cinta sama Kamu?"

"Apa sih. "

"Gak mau nikah sama Aku?"

"Mau dok, cuma kok, isss pelan-pelan kenapa?"

Freen mengeratkan pelukannya lagi, menenggelamkan wajahnya di perut Becky, Ia nyaman seperti ini, yang kesulitan hanya Becky, ini terlalu mendadak untuknya, Ia mengira Freen terlahir dengan larutan es batu di sekujur tubuhnya, tapi ternyata adonan cakwe.

"Ma liat dokter Freen ni. "

Sarah datang dengan beberapa buah dan donat greentea, juga es teh manis gula batu kesukaan Becky, terlahir dengan kurangnya kasih sayang, Freen merasa mendapatkan rumahnya kembali di sini, dan Sarah juga tidak masalah dengan sikap Freen yang berubah manja secara mendadak ini.

"Freen nanti Kita nonton petualangan sherina gimana?"

"Boleh. "

"Derbinya ganteng banget, "

Dan terjadi lagi, Sarah akan selalu mengambil apapun yang Becky miliki, bagaimana langkah kaki Freen meninggalkannya sendirian di kamar miliknya, dan memilih untuk merumpi dengan Mamanya itu, sudah biasa, tapi tetap kesalnya awet.

"Kenapa sih, gak konsisten, tadi manjanya sama Gue, udah liat donat sama Mak Gue aja Dia berpaling, Tsk gak setia. "

Namun hanya berselang satu detik, Freen datang lagi dan menggendongnya layaknya balita, tidak mengatakan apapun, Becky malah menurut saja.

"Ketinggalan Ma. "

Sarah menggeleng, Freen terlalu mengira jika Becky ini adalah bayi kecil miliknya, jarang sekali Freen melihat gadis cantik itu sebagai remaja 21 tahun, dokter yang terpaut 14 tahun di atasnya itu malah jauh lebih gemas dengan Becky dari pada anak balita kebanyakan yang pernah Ia temui.

"Aku tu udah gede ih dokter. "

"Hmm, "

"Gak suka deh kalau anggap bayi te... lagi yang rasa blueberry coba. "

Suapan demi suapan Freen berikan, Ia hanya tersenyum saat mendengar mulut penuh donat itu mengoceh tanpa henti, sesekali Ia menusuk pipi Becky dan menjawil hidungnya.

"Mama liat dokter Freen. "

"Biarin aja kenapa sih Bec, udah dapet aja sok cool, sebelumnya aja jadi penguntit kelas kakap, pakai teropong, pura-pura jogging biar ketemu, belajar masak walaupun jujur loh Freen, masakan Dia gak enak, Mama selalu ganti biar Dia gak malu. "

Hanya tawa renyah yang Freen berikan, wajah kesal Becky ternyata candu terbesar dalam hidupnya, Ia tidak pernah melihat wajah memerah karena marah malah semenggemaskan itu.

"At least Aku belajar masak, dari pada kayak yang itu tu, gak pernah ada effortnya. "

Cukup peka, Freen menatap Becky dengan lamat-lamat sebelum perkataannya mampu mengguncang dunia saat itu juga.

"Aku mau nikahin Becky, bulan besok, "

Becky menyemburkan donat yang masih Ia kunyah, begitupun dengan Sarah, semburan jus alpukat itu mendarat bebas pada wajah Becky begitu saja.

"Aku udah siapin berkas Aku pribadi, tinggal tunggu Becky siap aja. "

"Gak becanda kan dok?" Wajah tidak percaya Becky benar-benar membuat Freen tertawa, hanya saja sayang sekali, kali ini Freen tidak bercanda.

"Will you marry me Becky?"

"Will you marry me Becky?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
After met you 2, Last chapter  (Freenbecky) Where stories live. Discover now