Prolog.

8.1K 438 39
                                    

⚠️⚠️ Sebelum baca ini, baca dulu After met you pertama ya ⚠️⚠️

⚠️⚠️ Sebelum baca ini, baca dulu After met you pertama ya ⚠️⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔺🔻🔺

BECKY POV.

"Bec, sini. "

"Apa sih Ma?"

"Ada tetangga baru. "

"Ya biarin aja sih. "

"Ini beda, cantik banget, kayaknya dokter deh ada lambang IDI gitu di mobilnya. "

"Sok tau. "

"Kan Papa Kamu juga dokter ya Mama mah tau. "

Kadang menjadi kepo itu sedikit buruk, buktinya Aku benar-benar mencari cara agar bisa berkenalan dengan orang yang bahkan baru memasukan barangnya ke dalam rumah barunya, dulu yang tinggal di sana, dua sejoli kakek nenek yang mulutnya seperti ular berbisa, makanya kamarku, jendelanya tidak pernah Ku buka, jujur Aku pusing sekali mendengar suara Mereka.

Tapi lihat apa yang Aku dapatkan pagi ini, gadis cantik dengan rambut tergerai panjang, kaki jenjang dengan wangi parfum mahal yang tercium sampai ke teras rumahku.

Dia tersenyum, saat Mama menyapanya, basa-basi, namun Kau terpikat olehnya, ini baru detik pertama, tapi apa boleh Aku katakan kalau falling in love at the first sight itu nyata?.

Kata Mama, kalau dadamu sesak, tanganmu bergetar, jantungmu berdetak tidak beraturan berarti Kamu belum makan, ah bukan maksudnya merasakan sesuatu yang terkait cinta, itu kalau Kaku merasakannya saat berhadapan dengannya.

Tapi sepertinya, aku jatuh cinta, akan Ku pastikan nanti.

Ah iya, namaku Becky Alba, anak dokter ahli jantung Timothy Alba, saat ini Ayah tercintaku itu sedang mengambil pendidikan yang entah untuk apa lagi itu di Inggris, tapi Aku sedikit tenang Dia tidak ada di sini, jujur Dia lebih cerewet dari Mama.

"Kayaknya tua dari Kamu deh Bec. "

"Ya Aku masih mahasiswa, Dia kan udah dokter, Mama gimana sih. "

"Maksudnya gap umur Kamu ama Dia. "

"Ya kenapa emangnya?"

"Gak apa-apa, tapi Mama suka aja, soalnya kek sempurna gitu gak sih?"

Aku akui iya, dulu Aku tidak memikirkan untuk memiliki kekasih, karena di dalam otakku, belajar adalah di bawah Tuhan, cita-citaku segalanya dari Papa-Mama, jadi Aku tidak akan menghancurkannya.

"Kamu kan mau co-ast ni. "

"Satu semester lagi. "

"Iya, satu semester lagi, kali aja tu bisa co-ast di rumah sakit dokter cantik itu. "

"Tau ah Mama, ngebet banget, Mama ada maksud terselubung ya?"

Aku bukan orang yang terarik dengan percintaan atau semacamnya, cenderung flat dan membosankan, kata Irin mungkin Aku satu-satunya jenis bebatuan yang dikasih nyawa oleh Tuhan.

After met you 2, Last chapter  (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang