Satu

4.1K 388 43
                                    

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan bangun pagi, menurut penelitian orang yang bangun pagi akan jauh lebih produktif dan sehat jika tidurnya cukup.

Serius, tapi yang salah hari ini adalah Becky, ini masih jam 5 dini hari, tukang bubur komplek pun juga belum keliling di jam segitu, tapi lihat Dia, sudah dengan baju olahraga dan handuk kecil di lehernya.

Sudah sekitar 3 kali Ia berlari di sekitar kompleknya, namun yang ada hanya bapak-bapak dengan pakaian baju koko dan sarung dengan sepeda listriknya yang baru pulang shalat subuh.

"Pagi banget jogingnya Nak Becky. "

"Uh iya Pak, soalnya kalau nanti takut gak keburu. "

"Oh gitu, semangat ya, anak muda emang harus produktif. "

"Ah iya Pak. "

Mau yang lebih jujur?, sebenarnya Dia malah belum tidur dari tadi malam karena memikirkan tetangga barunya itu setiap saat, Becky kira Freen adalah orang yang terbuka saja dengan orang baru, tapi ternyata Dia cukup misterius.

"Masih belum bangun ya?"

Dia tidak suka olahraga, jika bisa tidur seharian kenapa harus melakukan kegiatan yang menguras tenaga seperti ini, tapi demi dokter cantik itu Becky melawan rasa malasnya.

Tapi ada pepatah mengatakan jika bukan untukmu, Dia tidak akan pernah ada untukmu, tapi Becky tidak percaya hal itu, Ia melawan takdir Tuhan.

"Pagi Bec, olahraga?"

Kan, sesekali memang Kita harus mengikuti naluri pribadi, menunggu lama tidak masalah, yang penting bertemu.

"Iya, dokter mau kemana?"

"Mau nyari sarapan, di sini sarapan yang enak di mana ya?"

"Mau yang apa? bubur? Nasi goreng? Aku bisa bikinin. "

"Huh?"

Penawaran atau sebuah reaksi cari perhatian yang membludak darinya, Becky pun bingung dengan itu semua.

"Kamu bisa masak?"

"Ma—mama sih dok. "

Tawanya, benar-benar setelah ini Ia akan diabetes tipe 1.

"Ada-ada saja, "

"Tapi pemawarannya beneran loh dok, mau sarapan di rumah Saya aja gak?"

"Boleh?"

"Boleh dok, ayok. "

Tanpa sadar, Becky menarik tangan Freen dengan semangat, hanya raut wajah bingung yang Freen berikan, Ia juga tidak masalah dengan aktifitas fisik yang secara reflek Becky lakukan kepadanya ini.

"Duduk si di sini dulu ya dok, "

Belum menjawab apapun, gadis berambut pendek sebahu itu sudah hilang lenyap di telan bumi, Freen menggeleng gemas, sepertinya Becky emang selucu itu.

Sementara, gadis yang tengah bingung itu membuka semua pintu kamar, berharap Mamanya ada di salah satu bilik itu, namun sial, Becky tidak menemukannya, dan satu-satunya tempat yang belum Ia singgahi hanya kolam renang biasanya sang Mama akan yoga sebentar jika pagi menjelang, sebelum berkutat dengan semua pekerjaan rumah.

"Ma ma mama. "

"Apa sih berisik banget, "

Perhatian Sarah seakan mengulitinya, Becky sadar itu.

"Emang boleh seolahraga ini?"

"Mama ih. "

"Lagian aneh, anak pemalas bangun pagi tiba-tiba udah bangun jam 6 pagi lengkap dengan baju olahraga gini, Mama kan curiga. "

After met you 2, Last chapter  (Freenbecky) Where stories live. Discover now