29 - WASTED TOIL

12.7K 503 25
                                    


"Bim, B 1 udah dateng, ntar lo yang samperin ya"
Icha berkata kepada Bimo, rekan satu profesinya yang merupakan resepsionis lobby private lift yang menuju kediaman Adrian.

B 1 adalah julukan pegawai resepsionis pada Adrian yang merujuk pada plat mobil milik pria itu, yaitu B 1 AXN .

Bimo memicing melewati dinding kaca lobby dan melihat Adrian baru saja turun dari Lamborghini Urus-nya.

"Lo aja deh, takut gue -" Bimo menimpali ragu.
"Takut salah ngomong" lanjutnya.

"Iiiih apalagi gue, gue juga suka belibet kalau ngomong depan si bos" Icha membalas merasa setali tiga uang dengan Bimo.

"Pak! Pak Danang!" Bimo lantas memanggil security yang bersiap membukakan pintu untuk Adrian.
"Bantuin ya, Pak. Tolong nanti Pak Danang yang bilang sama Pak Adrian ya" pinta Bimo.

"Loh kok jadi saya? Enggak mau ah. Saya cukup bukain pintu buat big boss aja" tolak pak Danang.

"Aduuh"

"Mau jadi di kasih enggak ini kadonya?Pak Adrian udah mau masuk tuh" Icha mendesak.

"Ck-"

"Ayo buru" Icha mendorong-dorong lengan Bimo. Dan ia lalu mengambil dua tas kertas besar di atas meja resepsionis dan memberikan satu untuk Bimo.

Dan akhirnya Adrian sudah masuk ke dalam lobby .

"Selamat malam, Pak Adrian" sapa Bimo yang telah terpaksa menghadang Adrian saat berjalan menuju lift.

Adrian menoleh dan melihat Bimo serta Icha mengendap-endap beriringan mencegatnya sembari setengah membungkukkan badan.

Adrian tak mengucapkan kata dan hanya menunggu Bimo dan Icha mengungkapkan intensi mereka.

Bimo dan Icha awalnya saling sikut. Sementara Adrian terus menatap tajam. Lalu Bimo akhirnya maju sembari membawa paper bag yang akan ia berikan pada Adrian.

"Pak... mohon maaf sebelumnya-" ujar Bimo dengan sedikit gugup.

"Mm.. A-apa boleh kami mengantarkan bingkisan ini untuk ibu Elia?" tanya Bimo takut-takut.

"Apa itu?" Adrian segera menyoal isi bungkusan yang dibawa oleh Bimo.

"Ini bingkisan ulang tahun untuk ibu Elia. Kami beserta rekan-rekan FO yang lain ingin memberikan bingkisan ini, Pak"

Hari itu memang adalah hari ulang tahun Elia. Dan Adrian pastinya mengetahui hal tersebut. Bahkan sedari pagi di penthouse-nya sudah silih berganti berdatangan kiriman hadiah dan buket bunga untuk Elia.

"Berhubung sampai malam ini kami belum bertemu ibu Elia, bolehkah kami menitipkannya kepada Bapak?" lagi, Bimo berucap sungkan.
" - sebenarnya di hari ulang tahun bu Elia hari ini kami juga hendak memberikan kejutan dan kue" tambah Bimo sembari mengerling box bertuliskan nama toko bakery yang dibawa oleh Icha.

Adrian mengernyitkan dahi.
"Kok perhatian sekali kalian?" herannya pada kepedulian para pegawainya terhadap Elia.

Bimo sempat mengerling Icha sekilas sebelum berkata.
"Oh i-itu Pak. Selain ingin mengucapkan selamat ulang tahun, sebenarnya kami juga ingin membalas kebaikan bu Elia-"

"Hm?" Adrian sontak melemparkan tatapan ganjil dan Bimo yang peka segera menjabarkan maksudnya.

"Maksud kami, karena setiap malam Bu Elia sering mengirimkan makanan ke resepsionis, walaupun tidak seberapa kami berniat memberikan bingkisan ini juga sebagai ungkapan terima kasih"

Hold Me With Your Lies [COMPLETE]Where stories live. Discover now