1. First

84 7 1
                                    

Pada pagi hari yang cerah nampak seorang pemuda berdiri tak sengaja melihat seorang gadis bermasker medis.

"Cupu!" Seru nya dalam hati.

Setelah mengatakan first impression tentang gadis tersebut, ia pun bergegas menghampiri sang ayah yang sedang mengurus berkas pindahan nya ke sekolah tersebut. Ia juga membantu sang ayah untuk membawa beberapa berkas.

Beberapa Hari kemudian...

Setalah kian hari mengurus beberapa berkas pindahan, pemuda ini akhirnya masuk ke sekolah. Dan di saat ia sedang berjalan menuju kelas nya, ia kembali bertemu dengan perempuan itu. Namun, ia segera menepis apa yang ada di pikirannya saat ini.

Saat ia memasuki kelas, semua mata tertuju kepadanya. Segera ia memperkenalkan dirinya dan tak di sangka bahwa perkenalan dirinya ini mengundang beberapa pasang mata dari kelas lain.

"Perkenalkan gue Agasthya Alfarezza, terserah mau panggil gimana asalkan jangan sumanto"

Setalah memperkenalkan diri ia segera duduk dan tak lama kemudian jam belajar pun di mulai. Di dalam kelas ini sangat sunyi, karena semuanya sibuk dengan alat tulisnya masing-masing.

Setelah beberapa jam belajar akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Banyak siswa maupun siswi berbondong-bondong untuk membeli makanan dan juga minuman di kantin.

Alfarez dan teman-temannya berjalan menuju lingkungan sekitar sekolah. Saat melihat arah kanan kiri ia kembali bertemu dengan gadis yang ia temui beberapa hari yang lalu. Akan tetapi ia tak berniat mendekati karena ia hanya ingin memperhatikan gadis tersebut yang tersenyum dan tertawa sembari melihat ponsel nya.

"Lucu" tanpa sadar ia mengatakan itu dan membuat teman-temannya memandang aneh.

"Lo dengerin gue ngomong apa nggak sii?" ucap Kaivan Levino, teman baru Alfarezz.

"Denger, cuma tiba-tiba keinget hal yang lucu aja" ucap pemuda yang bernama Agasthya Alfarezza tersebut.

Tak dapat dipungkiri bahwa ia mulai tertarik dengan gadis itu. Ia tak tau alasan apa yang membuatnya tertarik tetapi, ini memanglah benar bahwa gadis itu begitu menarik di mata nya.

Setelah pertemuan nya ini dengan gadis bermasker itu, ia mempunyai semangat dan tekad lebih untuk mencari tau tentangnya. Akan tetapi semua itu nihil. Gadis itu tidak lagi terlihat. Apakah ini pertemuan terakhirnya?

***

5 bulan telah berlalu...

Malam tahun baru pun tiba dan satu Semester telah di laluinya. Kini Alfarez akan menginap di rumah temannya yang bernama Devandra Jonathan. Ia berniat menginap selama libur panjangnya selesai.

Selama perjalanan berlangsung keadaan saat ini lumayan mencekam, karena tak ada satupun yang membuka suara. Tak lama kemudian suasana mencekam itu perlahan hilang.

"Kamu suka sekolah di sana?" Tanya pria paruh baya itu kepada sang anak.

"Iya pa. Papa gak perlu khawatir karna aku baik-baik aja di sana," ucap Alfarezz sembari melihat keluar jendela mobil nya.

"Mama, sekarang papa gak sedingin dulu sama aku meskipun masih jauh dari kata hangat" ucap Alfarezz di dalam hatinya yang sangat dalam. Di saat seperti ini ia jadi merindukan sang ibu nya yang telah pergi meninggalkannya dan juga ayahnya.

Di saat ia sedang menikmati angin malam ia melihat lagi gadis yang akhir-akhir ini menjadi salah satu objeknya. Gadis tersebut juga sedang menikmati angin malam, sama seperti yang dilakukan oleh nya. Hal itupun membuat ia tersenyum.

SkyloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang