9. Blue sky

18 3 0
                                    


"Kenapa kamu ngedeketin aku?" Tanya Zarina. Alfarez hanya diam.

"Kamu suka aku?" Tanya Zarina lagi.

"Iya, suka" jawab Alfarez jujur, sebenarnya ia tidak ingin mengaku secepat ini. Zarina terdiam. Kini hanya ada keheningan diantara mereka.

"Aku gak suka kamu" ucap Zarina, ia menundukkan kepalanya tidak berani melihat ekspresi wajah laki laki itu.

"Aku gak minta di sukai, tolong jangan nyuruh aku ngejauh" balas Alfarez.

"Terserah kamu itu hak kamu mau ngejauh atau gak" ucap Zarina meninggalkan Alfarez.

***

"Kalo jalan tuh hati hati!" Ucap seorang perempuan.

"Lo kali yang gak hati hati" ucap Levino kesal.

"Lev, udah" ucap Eliza pacar Levino sembari menarik tangan laki laki itu.

"Kali ini gw maafin Lo gegara pacar gw!" Ucap Levino sembari menunjuk kearah perempuan yang menabraknya tadi.

Sebenarnya mereka berdua sama sama salah karena menabrak satu sama lain, yang satu asik dengan pacarnya dan yang satu lagi asik dengan temannya.

"Harus nya gw yang ngomong gitu!" Teriak perempuan tersebut.

"Wa, udah wa" ucap teman perempuan tersebut. Perempuan tersebut bernama Halwa Aelyzia.

"Dia yang salah dia yang nyolot" ucap Halwa kesal.

***

"Samuel, Lo pernah gak sih mikir kalo dunia ini jahat banget ke Lo tapi cuma ke Lo doang yang lain tuhh hidupnya enak gak kayak Lo?" Tanya Clara sembari menatap langit biru.

"Gak, bukan dunia yang jahat tapi orang orang nya" jawab Samuel sembari menatap Clara dalam.

"Dan lagi bukan cuma kita yang menderita tapi ada orang lain juga" sambung Samuel.

"Lo masih ada perasaan sama Kirana?" Tanya Clara tiba tiba.

"Gak ada, sekarang gw sukanya Lo" jawab Samuel santai.

"Kenapa? Padahal gw gak sebaik Kirana, gw juga gak secantik Kirana, terus gw juga gak sepintar Kirana" tanya Clara sembari mengeluarkan sebatang rokok di kantong rok nya.

"Lo baik, Lo cantik, kalo pinter yaa emang gak bisa di bandingin sama Kirana bukan berarti Lo bodoh, cuma mau Lo kek gimana pun kalo gw sukanya sama Lo gimana?" Balas Samuel, baginya sekarang Clara adalah segalanya.

"Lo sendiri gimana?" Tanya Samuel membuat Clara terdiam. Setelah hening cukup lama, Clara menatap Samuel.

"Gw gak pernah mikirin percintaan jadi Lo pacar pertama gw, awalnya gw gak suka sama Lo karena Lo ngeliat sisi lemah gw disaat gw berharap gak ada yang liat itu, tapi sekarang gw nyaman sama Lo, gw gak tau ini rasa suka atau apa" jawab Clara.

ia membuang putung rokok nya dan berjalan keluar balkon meninggalkan Samuel yang hanya terdiam.

***

Saat ini ia menunggu diparkiran sekolah, ia menunggu Zarina. Sampai bel masuk berbunyi Zarina tidak terlihat sama sekali.

Saat istirahat pun sama, Zarina sama sekali tidak terlihat. Sampai pulang Zarina tetap tidak terlihat yang menandakan Zarina tidak hadir hari ini.

"Lagi lagi Kamu ngilang" ucap Alfarez dalam hati. Ia menghampiri Levino yang sedang berbicara dengan pacarnya.

"Lev, tanyain ke dely dong Zarina kemana" ucap Alfarez saat pacar Levino pergi.

"Dely Gesthara 8A?" Tanya Levino, ia kurang yakin.

"Iya, soalnya dia yang paling sering bareng Zarina" ucap Alfarez. Levino segera menghampiri dely, diikuti Alfarez.

"Dely, gw Levino ini temen gw mau nanya" ucap Levino, Alfarez hanya tersenyum canggung.

"Tanya apa?"ucap Dely bingung.

"Lo tau gak kenapa Zarina gak sekolah?" Tanya Alfarez tanpa basa basi.

"Dia sakit" ucap Dely singkat. Alfarez berjalan perlahan meninggalkan Dely dan Levino, kini di otaknya banyak terlintas pertanyaan.

"Makasih" ucap Levino segera mengejar Alfarez.

"Sekarang Lo mau kek gimana?" Tanya Levino.

"Ya gimana, besok besok kita udah libur kan? Gw yaa harus nunggu sampe kita masuk lagi" ucap Alfarez lesu.

***

Selama liburan.......

"Jadi Lo beda aplikasi beda pacar?" Tanya Alfarez kepada Levino. Kini mereka sedang berada di rumah Levino. Roby sedari tadi hanya makan camilan tidak ikut campur dengan hal hal seperti itu.

"Benar, kita itu harus setia cukup satu tidak boleh mendua" ucap Levino dengan serius, Alfarez dan Roby hanya menatap datar Levino.

"Emang nya Lo berdua kek gimana?" Tanya Levino.

"One and only Zarina" jawab Alfarez yakin, Levino hanya memasang wajah ingin muntah dan Roby biasa saja.

"Gw gak pacaran" jawab Roby singkat, ia melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

"Tapi gw di sekolah cuma pacaran sama Eliza" ucap Levino, Roby dan Alfarez hanya mengangguk dengan muka datar tak percaya.

"Bangke lu pada, gw ngomong jujur gw cuma pacaran sama Eliza di sekolah" ucap Levino kesal dengan reaksi teman temannya.

"Tapi cewek cewek sekelas lu goda tiap hari" ucap Alfarez.

"Cuma teman, bukan pacar" balas Levino. Roby hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Levino.

"Rob, lu kerumah gw mau ngabisin stok makanan gw pa gimana?" Tanya Levino, sedari tadi ia memperhatikan Roby yang menghabiskan camilan nya.

"Biasa lep ni anak abis jalan dari sungai Amazon ke menara Eiffel" ucap Alfarez sembari merangkul Roby yang wajahnya semakin datar.

***

"Samuel...bangun..."ucap Clara lesu, kini ia berada di rumah sakit.

Tadi mereka sedang berjalan seperti biasanya menghirup udara segar namun tiba tiba Samuel pingsan. Samuel perlahan membuka mata.

"Gak usah khawatir, gw baik baik aja" ucap Samuel menenangkan Clara.

"Kenapa Lo gak bilang sama gw kalo Lo sakit jantung" ucap Clara sembari meneteskan air mata. Samuel yang melihat hal itu segera mengusap air mata tersebut.

"Karena gw juga gak tau kalo gw sakit" ucap Samuel tenang, ia menatap langit langit rumah sakit.

"Lo tau, Lo tau Lo sakit! Lo cuma pura pura gak tau!" Ucap Clara sedikit keras.

"Gw cuma sakit bukan mati gak usah nangis" balas Samuel mengusap air mata Clara yang terus berjatuhan.

"Kalo Lo mati gw juga mati" ucap Clara.

"Gw bakalan hidup gw gak mau mati, jadi Lo jangan mati" balas Samuel, ia sangat tidak setuju dengan perkataan perempuan itu.

"Gw bakal selalu ada di sisi Lo, nemenin Lo, dan gw janji hal itu" ucap Samuel memeluk Clara.

"Lo harus nepatin janji Lo!" Ucap Clara membalas pelukan Samuel.

"Gw orang yang selalu nepatin janji" balas Samuel tersenyum, meskipun didalam hatinya tidak yakin.

"Kecuali janji tentang berhenti ngerokok" ucap Samuel tersenyum lebar.

"Kalo itu sihh gw gak ngelarang soalnya gw juga gak bisa berhenti ngerokok" ucap Clara membalas senyuman Samuel.

"Setelah di pikir pikir kita punya banyak kesamaan" ucap Samuel tiba tiba.

"Mungkin jodoh" canda Clara.

"Em, gw kek nya masuk di saat yang kurang tepat" ucap Zean, ia segera keluar saat merasa waktu masuknya kurang tepat. Clara dan Samuel hanya bisa tertawa.

SkyloveWhere stories live. Discover now