15

31 2 0
                                    

Duduklah di sampingku ayah, agar aku ceritakan seberapa buruk hari-hari ku saat kau meninggalkanku.
.
.
.
.
.
.
.
.
..................

"Mas semuanya udah siap kan." Kata tante syifa sambil merapikan beberapa barang bawaannya lalu om dimas menjawab "iya"

"Aku ke kamar dulu yah mas nyuruh enjel siap siap." Kata tante syifa sedikit berteriak

Astaga wanita satu itu benar-benar, jika menyangkut bepergian pasti wanita itu yang paling bersemangat. Benar benar wanita ajaib. Lalu om dimas hanya mengelengkan kepalanya.

Tok tok tok

Sambil memanggil nama syifa, sang empu yang di panggil pun tidak menyahut.
Ia pun membuka pintu kamar itu lalu berjalan ke arah anak gadis yang masih tertidur pulas itu.

"Jel bangun hey." Kata tante syifa sambil mengusap lembut rambut enjel tapi tak urung bangun. Benar benar seperti kebo lalu tante syifa mengoyangkan bahu enjel agar segera bangun, setelah itu enjel pun melengguh lalu menatap seseorang yang menggangu tidur pulasnya itu.

"Kenapa tan." Kata enjel menyipitkan matanya

"Bangun nak kita piknik hari ini sama om kamu." Kata tante syifa semangat

Enjel yang melihat semangat wanita itu hanya mengangguk dan bangun lalu menuju ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah mandi dan memakai pakaian enjel pun berjalan ke depan meja rias untuk merapikan rambutnya. Ia memakai bedak dan liptin agar tidak terlalu pucat.

Setelah itu enjel pun keluar kamar menuju halaman rumah dan mereka pun berangkat bersama.
Tidak lama kemudian mereka sampai di depan danau yang begitu indah.

Pantas saja banyak manusia yang datang kesini untuk memanjakan mata mereka.
Danau yang terbentang luas dan begitu sejuk, benar bahwa ciptaan tuhan itu semuanya indah.

"Ayo sini nak." Kata om dimas lalu enjel pun berjalan ke arahnya dan duduk di atas tikar yang sudah di siapkan sedari tadi.

"Mas disini sejuk sekali." Kata tante syifa

"Iya makanya aku membawamu kesini bersama enjel." Kata om dimas

"Mas jago banget milih tempat bagus kayak gini." Kata tante syifa

"Jel coba yang ini, ini juga enak loh." Kata tante syifa cerewet

"Hm benar enak tan." Kataku mengiyakan bahwa memang enak rasanya

"Memang tante itu jagonya tentang perdapuran apalagi isian perut lapar haha." Kata tante syifa bangga

Enjel dan om dimas mengiyakan pernyataan wanita ajaib itu karna memang benar adanya bahwa masakannya selalu terasa enak dan pas di lidah.

"Kamu tahu tidak mama kamu itu dulu tomboi sekali bahkan dulu setiap om membawa teman cowo ke rumah, dia itu selalu judes ke teman om. Om ingat banget waktu itu mamamu dulu pernah di godain sama teman kuliah om dulu dan lucunya mamamu itu malah keluar parkiran dan menancapkan paku di ban motor teman om haha." Ucap om dimas semangat dan menggelengkan kepalanya saat mengingat kelakuan mamaku.

"Pernah lagi loh mas waktu kita menikah inez di jahilin sama temanmu dan dia tidak suka dan pada saat itu inez menuangkan serbuk ke dalam minuman temanmu itu dan alhasil temanmu itu bolak balik masuk toilet haha astaga kelakuan inez memang ada ada saja haha." Kata tante syifa juga sambil menggelengkan kepalanya

"Mamamu itu memang unik sekali, sedari kecil selalu merecoki om, bahkan om pernah ingin ke puncak tapi karna mamamu ingin ikut dan om tidak mengizinkan lalu alm kakek ngomong begini ke om"kalau kamu engga bawa adikmu kamu tidak usah berangkat." Sambil memperagakan gaya bicara alm kakekku. Yah om dimas itu saudara sepupu dengan mamaku tetapi karna orangtua om dimas meninggal duluan jadi om dimas tinggal di rumah orangtua mamaku, makanya om dimas tahu semua kelakuan mamaku karna mereka tinggal bersama sejak mereka masih di bangku sekolah dasar.

.............

Lain tempat

"Eh bengong aja dari tadi." Kata cakra

"Gpp cuman mikirin tugas doang." Kata azka

"Gimana ka udah tahu belum dimana peri kecil loh itu haha." Kata azka cekikikan

Orang yang disebut namanya hanya berdehem saja.

"Butuh bantuan ga?." Kata delano melirik arka

"Ga usah thank u." Kata arka acuh

"Emang gimana sih bentukan peri kecil loh itu." Kata cakra

"Yah jelas cantik bege, kalau engga cantik mana mungkin dia bisa berpaling sampai sekarang." Kata azka

"Yah siapa tau jelek gitu, mukanya miring atau banyak ingusnya." Kata cakra asal lalu di hadiahi dengan tatapan tanjam oleh arka.

Yang benar saja peri cantiknya itu di bilang jelek, kalau saja waktu itu mereka liat pasti akan terpana juga.

"Lu engga ingat apa gitu namanya siapa supaya kita bisa lacak keberadaannya." Kata delano

"Yang gue ingat namanya itu.-- sambil mengingat kenangannya bersama peri kecilnya itu.

"Jeli."

Deg deg deg

Entahlah setelah menyebut nama itu mereka merasakan bahwa nama itu tidak asing di pendengarannya.
Lalu mereka hanya diam dengan pikiran mereka masing masing.
Kecuali satu orang yaitu arka, berbeda dari temannya yang masih memikirkan nama jeli itu.

Arka mengingat beberapa kenangannya bersama sang peri kecil dimasa lalu, peri kecilnya yang selalu tersenyum dan selalu menghiburnya di saat kakeknya waktu itu meninggalkannya untuk selamanya.

Arka masih ingat peri kecil yang selalu ceria, ia bahkan selalu bermain bersama peri kecilnya itu di taman, bahkan dia juga pernah berpura-pura kesakitan hanya untuk dapat di perhatikan peri kecilnya itu. Huh benar benar menggemaskan bukan?

Jujur saja ia sangat merindukan peri kecilnya itu, apalagi di saat senyum selalu terbit di bibir peri kecilnya itu, huh sangat di sayangkan jika tidak di lihat terus  Sungguh ciptaan yang mana engkau dustakan? akan tetapi sekarang hanya ada kenangan saja.

Jika di ingat terus bisa bisa membuat ia gila, bahkan sampai sekarang ia tidak memilih perempuan lain karna ia yakin bahwa peri kecilnya itu akan datang ke hadapannya suatu hari nanti dan berbahagia bersamanya.

"Janji yah kalau kita besar nanti kamu jadi istri aka." Kata arka dengan cadel pada saat ia berumur 6 tahun.

Lucu sekali kan ucapannya dulu kepada peri kecilnya itu. Sangat di sayangkan jika suatu hari nanti ia tidak akan bertemu dengan peri kecilnya itu bisa bisa ia gila pada saat ini juga.

Lalu ia menggelengkan kepalanya supaya hal itu tidak menjadi kenyataan bahwa ia tidak akan bertemu dengan peri kecilnya.

Teman-temannya yang melihat arka menggelengkan kepalanya hanya bergidik ngerih melihatnya.

Apa teman mereka sudah gila gara-gara belum menemukan peri kecilnya itu? Ucap dalam hati mereka semua

Lucu sekali jika gila karna tidak menemukan teman masa kecilnya itu, bisa-bisa arka akan viral detik ini juga jika gila karna tidak menemukan peri kecilnya hahaha lucu sekali.







Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Nov 17, 2023 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Dimana Letak Bahagiaku? On GoingDove le storie prendono vita. Scoprilo ora