12

20 1 0
                                    

Cintailah dirimu sendiri sebelum mencintai orang lain.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...............

"Enjel awas." Ucap seseorang itu lalu mendorongku

Aku pun tersungkur ke lantai.
Aku yang masih syok hanya berdiam di tempat.

Setelah kesadaran ku sudah terkumpul, aku pun menatap orang yang menyelamatkanku  dalam diam.

Murid-murid pun berlarian untuk melihat insiden tersebut.

"Cepat bawa ke rumah sakit." Ucap delano

"Siapin mobil." Ucap cakra

Mereka pun membawa ansel ke rumah sakit.

"Lu gpp kan enjel." Ucap diandra

"Iya gue gpp kok." Ucapku

"Kenapa kayu itu bisa terjatuh." Ucapku dalam hati lalu melihat ke atas lantai 3. "Mungkin karna tidak terpasang dengan baik jadi terjatuh apalagi sekarang masih proses di renovasi?." Ucapku lagi positif

"Ayo gue antar ke UKS." Ucap diandra lalu memapahku.

............

Rumah sakit.

"Gimana dok temen saya." Ucap azka

"Tidak ada yang parah, tenang saja hanya ada beberapa lecet sedikit." Ucap dokter itu

"Makasih dok, kami bisa masuk ga dok?." Ucap delano

"Silahkan, kalau begitu saya permisi." Ucap dokter itu lalu pergi.

Mereka pun masuk ke dalam ruangan ansel di rawat.

"Gimana bro, udah mendingan?." Ucap yudi

"Iya lumayan." Ucap Ansel

"Kok bisa yah kayunya jatuh." Ucap devan

"Gue juga ga tahu, tiba-tiba aja kayunya jatuh pas enjel lewat." Ucap Ansel

"Lantai 3 kan lagi di renovasi, bisa jadi tukang yang di atas tidak sengaja menjatuhkan kayunya." Ucap delano menjelaskan

"Iya juga sih." Ucap azka

"Yang penting lu baik² aja bro." Ucap cakra

"Enjel gimana dia baik² aja kan?." Ucap Ansel

"Iya dia baik² aja kok." Ucap delano

"Ngapain sih nanyain cewek dingin itu." Ucap angga

Lalu Ansel menatap angga dingin.

"Eh maaf pak ketua." Ucap angga kikuk

Tiba² ada beberapa pengawal yang masuk ke dalam kamar rawat ansel.
Ternyata mereka adalah pengawal ayah ansel.

"Gimana keadaanmu?." Ucap ayah Ansel

"Sudah baikan." Ucap ansel

"Lain kali tidak usah jadi pahlawan son, jika pada akhirnya kau sendiri yang sakit." Ucap ayahnya lagi

"Membantu orang lain memang harus mengorbankan diri tuan Alex." Ucap ansel

"Cih. Anda lucu sekali tuan Ansel mengorbankan diri kepada gadis yang tidak melirik mu secuil pun." Ucap ayah ansel remeh

"Tidak apa, mungkin bisa menebusnya dengan pengorbanan." Ucap ansel pelan

"Ah sudahlah kau istirahat saja, akan ada pengawal yang menemanimu disini, aku harus pergi, masih ada beberapa urusan." Ucap ayahnya lalu pergi

"Gila, om alex keren bgt, pengen gue jadi crazy rich nanti, mulai sekarang om alex panutan gue bro." Ucap yudi
Random

"Pesona om alex kalah sama lu bro." Ucap cakra kepada ansel

"Duda emang lebih menggoda guys." Ucap azka

Salah satu dari mereka pun hanya bisa menghela nafas.

"Eh kenapa nih si kutub dua." Ucap cakra kepada yang lain dan mereka pun menatap delano dan arka.

"Bosan kali liat lu aneh gitu." Ucap angga

"Yang ada lu kali." Ucap yudi

Mereka pun saling menyalahkan satu sama lain.

Delano dan arka pun pusing melihat kelakuan mereka berdua lalu berjalan keluar kamar rawat ansel

"Lebih baik lu berdua cabut deh daripada gue tonjok lu pada." Ucap ansel kesal

"Maaf pak ketua." Ucap mereka bersamaan.

Setelah itu mereka pun pamit untuk pulang.

..........

Lain tempat.

"Gimana kejutan gue." Ucap orang itu di seberang telpon

"Lumayan walaupun yang kena imbasnya bukan dia, tapi cukuplah buat dia syok." Ucap lelaki itu

"Itu hanya permulaan saja." Ucap orang itu lalu mematikan sambungannya.

"Lihat saja enjel lu akan hancur." Ucap lelaki itu sambil menyunggingkan smirknya.

.............

"Semuanya sudah bereskan mas?. Ucap inez

"Iya sayang. Mungkin lusa nanti kita pulang." Ucap agung sambil merangkulnya

"Mas maaf yah, aku masih banyak kurangnya." Ucap inez

"Tidak apa sayang, aku juga minta maaf belum bisa memberi apa yang kamu inginkan." Ucap agung

"Tidak mas, kamu sudah sempurna buat aku." Ucap inez.

"Semoga setelah ini enjel akan menerima hubungan kita yah mas." Ucap inez lagi

"Semoga sayang, aku akan menyayangi anakmu seperti darah dagingku sendiri." Ucap agung

"Terima kasih mas." Ucap inez terharu

"Jangan selalu berterima kasih, kamu ini seperti siapa saja. Sudah sepantasnya sayang aku menyayanginya." Ucap agung

"Aku mencintaimu mas." Ucap inez

"Aku juga sangat mencintaimu sayang." Ucap agung lalu memeluk inez

Agung dan inez adalah rekan kerja yang secara tidak sengaja saling mencintai satu sama lain.

Seiring berjalannya waktu mereka selalu kencang bersama tanpa enjel ketahui.




TERIMA KASIH
JANGAN LUPA VOTE











Dimana Letak Bahagiaku? On GoingOnde histórias criam vida. Descubra agora