13

20 1 0
                                    

Seharusnya kita juga berhak bahagia entah itu hari ini, esok atau lusa
.
.
.
.
.
.
.
.
................

"Sayang kamu ingin di bawakan ole-ole apa?."

"Terserah mama saja." Kata orang di seberang sana

"Yaudah nanti mama bawain kesukaan kamu."

"Ma aku mau cerita sama papa." Kata orang tersebut

"Pa, dia sudah tau belum kalau.-- katanya belum selesai

"Belum nak." Kata papanya senduh

.......

"Ma arka pergi dulu." Lalu berjalan dan mencium tangan orangtuanya

"Hati-hati yah nak." Lalu mencium pipi anak sulungnya itu.
Arka pun berjalan keluar rumah

"Abang." Panggil adiknya sambil teriak

"Disa titip martabak, cepat pulang " kata disa teriak dari dalam rumah

Orang yang disebut abang itu yang tak lain adalah arka hanya mengangguk tanpa berbalik arah.


.........

Bascamp

"Sel lu masih ngejar anak dingin itu." Kata salah satu dari mereka

"Hm." Balasnya dengan deheman

"Luapin bro udah saatnya move on." Kata angga

"Bener Sampai kapan bro lu kayak gini terus, toh dia juga udah bodoh amat sama lu." Timpal yudi

"Ini semua karna gue." Kata ansel lirih sambil menerawang kejadian yang menimpa hubungannya dengan enjelina

Flashback

"Aku benci sama kamu, kenapa? Kenapa sama dia ansel?
Kamu tahu aku benci perselingkuhan tapi kenapa kamu lakuin ini ke aku hiks hiks hiks, aku selalu berharap kalau kamu bener orang yang di kirim tuhan ke aku hiks hiks tapi." Kata gadis itu sambil menangis

"Ak.-- maaf eli." Balasnya merasa bersalah

"Jangan sebut nama itu. Mari melupakan satu sama lain." Kata gadis itu lalu berlalu pergi dari tempat itu

Lelaki itu hanya bisa meratapi kepergian mantan gadisnya sambil menggelengkan kepalanya.
Ia juga tidak tahu kenapa berakhir seperti ini.

Flashback off

Kenapa tuhan? Kenapa pada saat itu ia brengsek, seharusnya ia tidak menghianati gadisnya itu, sekarang ia menyesal setelah perpisahan itu, ia tidak sanggup melihat gadisnya menangis apalagi sialnya alasan gadisnya menangis karna ia sendiri.

Memang benar jika penyesalan selalu ada di akhir. Ia benci dengan dirinya sendiri.

"Brengsek." Sambil memukul tembok di sampingnya

"Sel jangan bodoh." Kata devan datar

"Bukan urusan lu." Kata ansel dingin

"Tapi bukan begini caranya kalau kayak gini lu nyiksa diri sendiri, seharusnya lu berpikir dari dulu kalau lu ngelakuin kayak gitu bakal berakibat fatal buat hubungan lu." Kata devan panjang

"Gue nyesal banget." Katanya lirih menyorotkan betapa ia sangat menyesal sekarang

"Udah udah tenangin diri dulu sel, kalian ga usah bahas itu lagi." Putus yudi melerai sebelum ada perbacotan kembali di antara kawannya itu.

Hanya ada kesunyian di kala malam itu, setelah perdebatan itu devan pergi keluar untuk menjernihkan pikirannya.

Devan sendiri sebenarnya kesal dengan sahabatnya itu, bagaimana tidak sahabatnya sendiri yang mengkhianati gadis itu dan sekarang dia seperti orang bodoh yang mengemis, yang lebih lucunya lagi sahabatnya itu sering melukai dirinya sendiri tanpa berpikir panjang. Benar bodoh bukan? Cinta bisa membuat orang hilang akal.
Ternyata benar bahwa hukum karma tidak pernah salah arah sekarang hanya penyesalan yang ada di hidup sahabatnya itu. Benar benar konyol

Sebab itu devan tidak ingin terlalu mencintai seseorang, karna ia selalu memegang prinsip bahwa "cinta itu tidak selamanya indah dan ada kalanya pasti tidak semua akan berakhir bahagia."
Betapa realistis sekali bukan?
Devan memang salah satu lelaki yang berpikir realistis diantara sahabatnya.
Diantara sahabatnya memang devan lah yang paling dewasa dalam mengambil setiap keputusan.


_Sorry guys kali ini ceritanya pendek




TERIMA KASIH
JANGAN LUPA VOTE

Dimana Letak Bahagiaku? On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang