3

52 6 0
                                    

Semacam di genggam tapi tak pernah di pedulikan, semacam pulpen jika tak di butuhkan lagi pasti akan di campakkan, tapi ini bukan pulpen
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bi tolong panggil eli kesini yah." Ucap inez

" Siap bu." Ucap bibi

Tok tok tok

"Non, di panggil sama ibu." Ucapnya lagi tapi tidak kunjung ada jawaban

Bi siti pun memegang pundak nona kecilnya "non."
Sang empu yang di panggil pun kaget.

"Astaga bi ngagetin aja."

"Maaf non, itu non eli di panggil ibu." Bibi Siti

"Dimana." Ucapku singkat

"Di ruang tamu non." Bibi Siti

Aku pun berjalan ke arah wanita itu dan duduk di seberang meja.

Wanita itu pun hanya menghela nafas melihat kelakuanku.

"Gini sayang, mama ada kerjaan dan ga bisa di tinggal, mungkin mama akan pergi sekitar 1 minggu atau lebih." Ucapnya

Dia menatap ke arahku karna tak kunjung ada respon dariku.

"Eli kamu dengar mama kan?." Mama

"Hm iya." Ucapku

"Kamu mau kan nginep di rumah tante syifa dulu sebelum mama kembali."? Ucap mama lagi

Aku pun secepatnya menoleh kepada wanita itu.

"Kenapa harus disana? Disini kan ada bi siti ada pak parman juga?." Ucapku tak terima

"Iya tapi mama mau kamu di bawa pantauan tante syifa sayang, kali ini tolong ngertiin posisi mama sayang." Mama

Apa katanya tolong, kali ini? Terus selama ini apa? Aku harus ngertiin dia bagaimana lagi? Benar-benar menguji kesabaran ku.

"Urus saja semaumu." Ucapku lalu pergi

Katakan saja aku tidak sopan terhadap orang yang melahirkan ku, aku hanya ingin ketenangan, bukan di kekang seperti ini, selalu saja semau mereka sendiri tanpa memikirkan pendapatku, apa menjadi anak sesulit ini? Apakah anak hanya bisa patuh terhadap orangtua tanpa harus mendengarkan apa yang anak itu mau?

Mengapa hanya ada manusia egois di dunia ini?
Apakah aku hanya di kelilingi oleh orang-orang egois?

Aku hanya bisa menangis sesegukan tanpa harus mengutarakan pendapatku hiks hiks

"Kenapa mama sekarang selalu ambil keputusan tanpa menerima persetujuanku hiks aku juga butuh di dengar." Kataku lirih

...........

Ke esokan harinya pun aku dan mama berangkat ke rumah tante syifa.

"Assalamualaikum." Ucap mamaku dan di sambut hangat oleh keluarga itu

"Maaf aku merepotkanmu syif, hanya  beberapa hari aku titip eli disini, jaga baik-baik anakku yah, awas kau buat di kelaparan hehe." Ucap mamaku sambil bercanda

"Kau ini seperti siapa saja, kau tenang saja setelah kau pulang nanti, anakmu akan gemuk." Ucapnya bercanda

Mamaku pun sudah pergi, yap tidak ada kata selamat tinggal dan air mata seperti dalam keluarga pada umumnya, kita seperti layaknya orangtua dan anak yang asing, lucu sekali keluarga ini. Sangat membosankan.

"Ayo tante antar kamu ke kamarmu." Ucapnya

"Kamu itu mirip sekali sama papamu, oh iya papamu pernah menghubungimu tidak?." Ucapnya

Dimana Letak Bahagiaku? On GoingWhere stories live. Discover now