54 - KERINDUAN YANG TERTAHAN

1.9K 273 10
                                    

Dua bulan belalu begitu cepat dan begitu berat bagi Hana. Selama dua bulan ini Hana belajar mati-matian dan Hana juga bekerja mati-matian. Hana bahkan setiap harinya hanya tidur kurang dari tiga jam.

Dua bulan lamanya juga Hana tidak bertemu lagi dengan Juna. Awalnya berat bagi Hana, awalnya Hana merasa begitu kosong, namun Hana berusaha melawan semuanya dan fokus dengan tujuannya.

"Han minum dulu jahe hangatnya biar rasa lelahnya berkurang," ucap Rita menyodorkan segelas jahe hangat untuk Hana.

Hana tersenyum, mengehentikan aktivitasnya sejenak. Hana menerima jahet hangat buatan Rita dan segera meminumnya hingga habis.

"Makasih banyak Ibu," ucap Hana.

Rita mendekati Hana, membelai rambut putrinya penuh cinta.

"Gimana belajarnya? Lancar?"

"Alhamdulillah lancar Bu. Kemarin Hana ikut ujian percobaan, Hana berhasil dapat nilai TOEFL 650 dan nilai IELTS Hana juga 7.5. Nilai Hana lebih dari cukup untuk daftar beasiswa Bu. Kata coach Deva juga yang ajarin Hana, kemungkinan Hana diterima sangat besar."

Rita tersenyum bangga.

"Alhamdulillah Han. Ibu ikut senang dengernya. Ibu bakalan doain kamu terus biar semuanya diberi kelanacaran dan kamu bisa dapat beasiswa kuliah di luar negeri. Amin."

"Amin, makasih banyak Ibu Rita. Doa Ibu juga yang paling penting buat Hana. Setiap hari Ibu harus doain Hana ya."

"Pasti itu Hana. Jangan khawatir."

Hana memeluk Rita dan menyandarkan kepalanya ke perut Ibunya. Hana melepaskan rasa lelahnya sesaat dalam pelukan tersebut.

"Ibu adalah orang yang buat Hana terus kuat, terus berusaha dan nggak mau nyerah. Hana janji akan buat Ibu bangga."

Rita melepaskan pelukannya, terharu mendengar ucapan Hana.

"Makasih anak Ibu yang luar biasa."

"Sama-sama Ibu Rita."

Rita terdiam sebentar, tiba-tiba teringat sesuatu.

"Han, kamu sudah putuskan ambil kuliah di negara mana?"

Hana mengangguk penuh keyakinan.

"Sudah Bu."

"Di mana?"

"Hana ambil kuliah di Monash University Autsralia. Hana sudah diskusi selama sebulan ini dengan coach Deva dan coach Deva juga menyarankan di sana. Jurusan tekniknya bagus di sana Bu."

"Apapun yang kamu ambil, Ibu percaya itu adalah pilihan yang terbaik. Kamu pasti bisa Hana."

"Iya Bu, Hana pasti bisa."

"Satu lagi yang penting Han," ucap Rita mengingatkan.

"Apa Bu?"

"Jangan terlalu diforsir. Tubuh kamu juga butuh istirahat. Kamu juga harus tetap jaga kesehatan kamu. Mengerti?"

"Mengerti Ibu Rita."

Rita melihat jam dinding di kamar Hana, sudah menunjukkan pulul dua belas malam.

"Lanjutin belajar kamu. Sebelum jam dua harus sudah tidur, ya."

"Iya Ibu Rita."

HI AWANWhere stories live. Discover now