38 - KEBERANIAN

3.8K 642 76
                                    


Hana menyemprotkan parfum di sisi kanan dan kiri bajunya, setelah membantu Ibunya sejak pagi di warung, Hana langsung mandi dan berdandan. Tentu saja Hana menyiapkan diri untuk bertemu pacar barunya.

Hana melirik ke jam tangan, masih ada satu jam lagi sebelum Juna datang ke rumahnya. Hana sengaja bersiap-siap lebih awal, karena Hana tahu Juna suka sekali datang tiba-tiba padahal belum jam janjian mereka.

Hana terdiam sejenak, ia mendengar suara-suara ramai dari ruang tamu.

"Kak Juna sudah datang?" lirih Hana menebak.

Hana pun memilih keluar dari kamar, ingin melihat ada apa di ruang tamunya.

*****

Hana seketika melongo melihat kumpulan ibu-ibu tetangganya berada di ruang tamunya dengan banyak makanan di meja makan. Hana mengerjap saat menemukan ibu kepala desa juga ada di sana.

"Mereka ngapain di sini?" lirih Hana bingung.

Hana melihat Ibunya yang berjalan ke arah dapur, Hana segera menghampiri Ibunya.

"Kenapa ada banyak orang di ruang tamu Bu?" tanya Hana tanpa basa-basi.

Rita tersenyum dengan tangan sibuk mengeluarkan buah potong dari kulkasnya.

"Kan hari ini ada arisan mingguan. Dan jadwalnya di rumah kita," jawab Rita penuh semangat.

Kedua mata Hana langsung melebar sempurna, sama sekali tak menduga.

"Kenapa Ibuk nggak bilang kalau siang ini ada arisan di rumah?" protes Hana.

Rita menghentikan aktivitasnya sebentar, menoleh ke sang putri dengan bingung.

"Kamu nggak tanya. Lagian biasanya juga kalau ada arisan di rumah kamu nggak pernah mempermasalahkan."

Hana menghela napas berat, tak bisa protes lagi karena ucapan sang Ibu memang benar adanya. Selama ini Hana memang tak pernah protes jika ada arisan di rumahnya bahkan tetangga-tetangga main ke rumahnya karena memang saat itu Hana tak memiliki pacar yang akan main ke rumahnya.

Berbeda dengan sekarang, dia sudah punya pacar yang ingin berkunjung ke rumah. Namun apa ada, Hana tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi.

Hana berusaha berpikir keras detik itu juga, tidak mungkin dia membiarkan Juna datang ke rumahnya sekarang. Bisa-bisa Juna dan dirinya menjadi santapan bahan gosip Ibu-ibu di kampungnya.

"Ibu, Hana izin ke perpustakaan kota ya. Hana kesana sama Kak Juna," pamit Hana langsung menyalami Rita setelah itu langsung measuk ke dalam kamarnya dengan cepat.

Sementara itu, Rita masih terdiam melihat putrinya dengan tatapan bingung.

"Anak ini kenapa sih? Salah makan apa kebanyakan pecel?"

****

Hana memeriksa ponselnya, masih belum ada pesan dari Juna. Hana pun segera memasukan laptop dan ponselnya ke dalam tas, setelah itu ia segera keluar rumah. Hana memilih untuk mengajak Juna ke perpustakaan kota.

Hari ini Hana memang berencana ingin mengerjakan tugasnya dan ingin meminta bantuan ke Juna.

Hana memilih menunggu Juna di depan gang, Hana tak ingin membiarkan ibu-ibu arisan di rumahnya melihat Juna, bisa ramai nanti sekampung!

"Kak Juna masih lama nggak ya sampainya?"

Hana sengaja tidak memberitahu Juna kalau mereka pindah tempat untuk bertemu. Hana memilih menjelaskan saat Juna sudah datang saja.

HI AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang