34 - LEBIH PERCAYA DIRI

3.9K 744 84
                                    


Hana masih tak percaya dengan yang dilihatnya saat ini, seorang gadis yang sangat cantik berdiri di hadapannya sembari tersenyum dengan ramah, gadis yang Hana kagumi sejak SMA.

"Hai," sapa Acha tanpa menghilangkan senyumnya.

Hana meneguk ludahnya dengan susah payah, antara gugup dan bingung. Hana menoleh ke samping, melihat Juna yang juga tersenyum ke arahnya.

"Cha, sori ya gue ganggu malam-malam dan harus minta bantuan ke lo," ucap Juna.

"Nggak apa-apa Juna. Acha sama sekali nggak ngerasa direpotin," jawab Acha.

Juna menunjuk ke Hana.

"Kenalin, ini Hana, Cha."

Acha tak segan menyodorkan tangannya ke Hana.

"Salam kenal Hana. Kenalin Acha," ucap Acha hangat.

Hana meremas jemarinya sebentar yang terasa dingin, kemudian memberanikan diri menerima jabatan tangan Acha.

"Hana, Kak. Salam kenal."

Acha melebarkan senyumnya.

"Ayo masuk," ajak Acha.

Juna mengangguk, bersiap masuk mengikuti Acha. Namun, Hana buru-buru menarik lengan baju Juna, mencegah cowok itu masuk.

"Kak Juna kita ngapain ke rumah Kak Acha?" tanya Hana mengunkapkan kebingungannya.

Juna tersenyum lembut.

"Demi lo," ucap Juna penuh arti.

Hana mengerutkan kening, masih tak paham.

"Demi gue?"

"Iya, biar lo nggak ngerasa insecure lagi dan biar lo nggak salah paham lagi."

Hana mengerjap, tetap saja masih tak mengerti dan Juna bisa menangkap itu.

"Han, sekali aja jangan nolak ajakan gue. Gue lakuin ini semua beneran karena lo," jelas Juna tulus.

Hana tertegun sejenak, merasa tersentuh mendengar ucapan Juna.

"Lo juga nggak perlu takut sama Acha. Lo pasti tau, kan, Acha orangnya seperti apa. Dia baik dan ramah banget," tambah Juna.

Tentu saja Hana tahu bagaimana seorang Acha. Bahkan saat jaman SMA-nya dulu, tidak hanya adik-adik kelas cowok yang mengagumi sosok Acha. Hana dan teman-teman cewek yang lain pun sangat kagum dengan Acha. Selain, pintar dan cantik sejak SMA dulu Acha terkenal sangat ramah ke siapapun.

"Kita masuk, ya, Han," ajak Juna berusaha membujuk Hana.

Hana menghela napas pelan, berusaha percaya Juna kali ini. Hana akhirnya mengangguk setuju. Kemudian, Hana mengikuti Juna masuk ke dalam rumah Acha meskipun perasaan Acha bertambah gugup.

****

Hana duduk di ruang tamu rumah Acha, ia sesekali melirik ke Juna yang tengah berbincang pelan dengan Acha di depan almari yang ada di ruang tamu. Hana tidak bisa mendengar jelas karena Juna seolah sengaja memelankan suaranya.

Tak lama kemudian, Acha kembali duduk di kursi yang ada di sebrang Hana, sedangkan Juna masih tetap berdiri.

"Han, gue tinggal bentar ke minimarket depan perumahan, ya," ucap Juna tiba-tiba.

HI AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang