51 - UCAPAN YANG MENYAKITKAN

Start from the beginning
                                    

"Lo cantik banget malam ini Han."

Kedua pipi Hana langsung memanas, ia tersipu sekaligus senang mendengar pujian yang keluar dari bibir Juna.

"Beneran?" tanya Hana ingin memastikan.

Juna mengangguk tanpa ragu. "Sangat cantik."

Hana semakin malu, ia memilih segera beranjak duluan ke mobil Juna. Hana tak ingin semakin salah tingkah di hadapan Juna.

"Hanara!" panggil Juna.

Hana tak mempedulikan dan terus saja berjalan. Sementara Juna segera menyusul Hana dengan tawa puasnya melihat Hana yang salah tingkah.

"Pacarku!!"

****

Hana merasa sangat gugup, untuk pertama kalinya Juna membawanya ke sebuah pesta. Hana juga yakin Juna akan mengenalkannya secara langsung ke ke teman-teman Juna. Apalagi teman-teman Juna kali ini adalah teman-teman SMA-nya yang pastinya adalah kakak-kakak kelas Hana juga.

"Han, are you okay?" tanya Juna bisa merasakan raut wajah Hana yang tegang sejak tadi.

Hana mengangguk canggung.

"Gue gugup banget Kak."

Juna terkekeh pelan, ia mengeratkan genggaman tangannya.

"Nggak perlu gugup atau pun takut. Gue ada di samping lo."

Hana berusaha mengembangkan senyumnya, setidaknya ucapan Juna sedikit menenangkannya. Setelah itu, Juna dan Hana segera masuk ke dalam hall hotel, tempat pesta mewah itu berlangsung.

****

Hana tak bisa berhenti berdecak kagum ketika melihat semua dekorasi dan acara pesta yang berlangsung, benar-benar sangat mewah. Bahkan Hana yakin pesta ini dua kali lipat lebih megah dibanding pesta ulang tahun Jian yang ketujuh belas.

Rasa gugup Hana hanya hilang sesaat, kini rasa gugup itu kembali menyerangnya saat Juna mulai memperkenalkan Hana ke teman-teman Juna.

"Akhirnya ada yang bawa pasangan juga," seru teman-teman Juna yang menyoraki dengan semangat.

Baik Juna dan Hana tersenyum malu mendapatkan sorakan tersebut.

"Kenalin dong Jun akhirnya dapat pujaan hati di mana?" suruh Tiar salah satu teman kelas Juna saat SMA.

Juna menoleh ke Hana sebentar, memberikan kode kepada Hana agar gadis itu tidak takut dan gugup.

"Kenalin Hana pacar gue sekaligus adik tingkat gue."

Hana berusaha untuk tersenyum dan terlihat ramah.

"Halo semuanya, kenalin gue Hana," tambah Hana memperkenalkan dirinya.

"Adik tingkat lo? Teknik sipil Arwana juga dong?" sahut Rehan.

Juna mengangguk.

"Iya."

Rehan menatap Hana, seketika penasaran.

"Han kalau kesusahan kerjain tugas minta tolong Juna aja. Apalagi setelah ini lo semester dua kan? Pasti semakin banyak tugas," celetuk Rehan.

Hana tersenyum canggung, bingung harus bereaksi gimana.

"Sebenarnya gue berhenti kuliah di semester depan Kak," ucap Hana memilih jujur.

HI AWANWhere stories live. Discover now