My twins girl (19)

44 3 1
                                    

"Papa kemana?" Tanya Aira disaat ia tidak melihat kehadiran kepala keluarga sedari tadi. "Tumben hari Minggu gini gak dirumah."

Ainun tengah membuat adonan kue, ia tersenyum ke arah Aira. "Papa lagi jalan-jalan bareng, Ara. Katanya mau menghabisi waktu seharian sekaligus agar lebih dekat dengan Ara."

"Oh," Aira memasang kutek pada kukunya.

"Katanya Papa juga mau libur 3 hari untuk menghabisi waktu dengan Iara."

Pergerakan Aira terhenti dia memandang Ainun dengan mata melebar. "W-what?"

"Iya sayang," Ainun menjawil hidung Aira. "Kamu ingat 'kan nanti malam juga mau pesta buat menyambut Iara? Mama udah undang keluarga besar Papa dan keluarga Mama. Sebaiknya kamu pilih gaun yang mau dipakai nanti malam, kalau mau undang semua teman kamu."

Aira masih terpaku saat Ainun pergi ke lantai atas. Giginya bergemeletuk. Mengenalkan Iara kepada seluruh dunia? Cih!

...

Khaira Adeswa.
Nanti malem dtang y ke gedung hotel Pasmana.
Papa sama Mama gue buat pesta untuk menyambut Iara.
Keluarga besar kami diundang.

Kesel bgt g sih?

Pngn gue bejek-bejek si Anzing itu:)

Acha Mulyani.
Aih.

Gue likeeee pesta.

Mau pakai gaun bagus, ah.

By the way, Lo gak bisa apa terima iara sebagai keluarga Lo? Hum?:)

Khaira Adeswa.
Gak:)

Acha Mulyani.
Ywdh:)

Khaira Adeswa.
Iya:)

Eh, anjing nanti kita bawa tas couple itu yuk!

Pasti kece.

Gaun kita harus paling bagus!

Biar tersaingi semua orang, hahahaha!

Acha Mulyani.
Wooke.

Lo undang Genta gak?

Temen kelas yg lain?

Khaira Adeswa.
Sejujurnya gue males ngundang mereka ke acara SIALAN ini:)

Acha Mulyani.
:)

...

Malamnya Aira sudah selesai bersiap. Dia memakai gaun berwarna merah —memang pesta ini mengizinkan gaun dengan semua warna— ia mengambil tas selempang berwarna hitamnya. Selesai dengan semua itu, Aira turun ke bawah.

"Ai, Ara cantik gak?" Ainun tersenyum lebar memamerkan Iara yang telah ia dandani hingga sedemikian rupa cantiknya.

Iara memakai gaun putih dengan rambut yang dicatok dan diberia hiasan tiara. Tersenyum malu-malu menampakan rona merah di pipinya.

Aira berdecak. Bukankah mereka sangat berbeda? Dari sifat dan selera? Bagaiman orang seperti mereka bisa menjadi saudari kembar?

My Twins Girl (End)Where stories live. Discover now