Bab 6. Letter Contract

153 37 5
                                    

*Isi contrac yang pertama : Menjadi menantu yang semestinya.

"Ohayo Kaa-san." Kaget Shinka pada Ibu mertuanya yang sedang memasak untuk sarapan dibantu dengan para maid.

"Kenapa menantuku bangun sepagi ini?" Tanya Haromi mengambil sayuran didalam kulkas, Shinka mengikat rambut panjangnya lalu mengambil alih sayuran di tangan Haromi. Sebagai menantu yang baik, dia ingin membantu mertuanya membuat sarapan.

"Saat jauh dari keluarga, Shinka sudah terbiasa bangun awal dan buat sarapan." Jauh dari keluarga itu sangat tidak enak, apa-apa harus mandiri kalau malas siap-siap tidak makan.

"Kakashi suka sekali dengan jus tomat. Apalagi saat dia bangun tidur." Haromi menginginkan Shinka untuk membuat jus tomat lalu memberikannya pada Kakashi saat dia bangun tidur nanti, kata Kakashi jus tomat di pagi hari membuat harinya segar dan tidak kantuk.

"Baik Ibu aku akan membuatnya." Sebagai sebagai menantu yang baik Shinka menuruti perintah Haromi.

.
.

Dikantor, Kakashi membantu Shatoshi untuk menyelesaikan projek dengan Nara Corp. Bukan hal yang mudah bisa mendapatkan kepercayaan dengan perusahaan tersebut, orang-orangnya begitu jenius dan pandai soal investasi dan persahaman. 

Dengan kegigihan anak dan mertua ini, mereka bisa mendapatkan kepercayaan penuh oleh Ketua Pimpinan Nara Corp

"Selamat Uchiha-San." Kakashi menjabat tangan mertuanya dan masih memanggilnya dengan sebutan marga. 

Shatoshi tertawa dengan kekakuan bahasa Kakashi, masih sama seperti dulu sebelum menikah dengan Shinka, "Kamu ini, panggil aku Ayah, kamu sudah menjadi menantuku. Suami dari anakku, tidak perlu sekaku ini."

"Maaf. Saya belum terbiasa dengan itu." Beneran Kakashi masih kaku, sudah lama dia memanggilnya dengan sebuat marga dan sekarang diubah dengan sebutan Ayah, masih belum percaya. 

"Kerja bagus menantuku, kamu lebih unggul dari Obito. Ayah bangga kepadamu." Puji Shatoshi menepuk pundak Kakashi bangga.

"Terimakasih, A-Ayah." Kali pertama Kakashi memanggil Shatoshi dengan sebutan Ayah.

"Tetap terus seperti ini anakku." 

"Apakah Ayah  langsung pulang?" Tanya Kakashi mengantar Shatoshi sampai depan lift.

Shatoshi melonggarkan dasi, "Begitulah, sekarang aku tidak terlalu banyak bekerja, sudah ada anak dan menantu yang mengurusnya." 

Kakashi tersenyum malu dengan itu, memang begitu seharusnya yang muda yang bekerja dan yang tua memberikan saran dan masukan, "Anda memang sudah jarang bekerja namun saya harap anda bisa memberikan masukan untuk kedepannya."

"Kamu sendiri juga langsung pulang?" Tanya Shatoshi menunggu lift terbuka. 

"Sebentar lagi, Ayah. Nanti sekalian menjemput Shinka di RS." Jelas Kakashi membuat Shatoshi tersenyum dan bahagia.

"Baiklah. Jaga diri kalian baik-baik." Pamit Shatoshi memasuki lift dengan segambreng bodyguard meninggalkan Kakashi dan Yamato.

Yamato menatap Kakashi curiga, "Ibu yang menyuruhku untuk sekalian menjemput menantu kesayangannya." 

Kalau bukan Haromi dia juga tidak sudi menjemput Shinka di RS karena RS dan perusahannya berlawanan arah dari rumah. Namun semua itu ada perjanjian di isi kontrak yang ke dua.

*Isi kontrak yang kedua : Menuruti semua permintaan dari orang tua maupun mertua.

.
.

ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang