Kemana jendra?

106 21 92
                                    

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun ruby tidak kunjung pulang ke unit apartemennya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun ruby tidak kunjung pulang ke unit apartemennya.

Setelah mencuci gelas bekas minumnya, ruby mendekati jendra, ia duduk di samping lelaki yang sejak tapi memegangi kepalanya.

"Kok dari tadi sibuk main hp jen, lo chat sama siapa?"

"Sama jeno yang, dia minta di jemput" jawab jendra dengan menunjukkan sekilas layar ponselnya ke arah ruby.

"Ya udah, gue tunggu disini sampe kalian balik ya"

"E-ehh enggak, gak perlu yang, lo harus balik, ini udah malem, lo harus tidur"

Jendra sedikit gugup, ia menarik tangan ruby untuk segera meninggalkan apartemennya.
"Bobo yang nyenyak cantik, tapi sebelum bobo lo do'ain gue ya yang"

Ruby mengerutkan keningnya, ia menatap jendra dengan heran, do'a seperti apa yang jendra minta.

"Lo do'a minta sama Tuhan, biar gue aman, urusan gue lancar yang"

Ruby tidak tahu detailnya, namun ia memanggutkan kepalanya, menyetujui permintaan pacarnya itu.

"Setelah jemput jeno, langsung pulang kan?"

"Janji, langsung pulang yang"

Jendra mengantarkan ruby hingga ke depan unit apartemennya, namun sebelum ia pergi, jendra sempat mendaratkan satu kecupan di kening ruby.

Jendra melambaikan tangannya sampai ruby benar-benar menutup pintunya, setelah pintu itu tertutup sempurna, jendra dengan cepat berlari, ia bahkan menggunakan tangga darurat agar sampai ke basement apartemennya dengan cepat.

Bukan dengan mobilnya, jendra keluar dari basement apartemen mengendrai sepeda motornya.

***

Ruby melihat ponselnya yang berdering, bukan panggilan telepon namun pengingat kalender dengan tulisan Red day, ruby membuka laci nakasnya kemudian membuang nafasnya dengan kasar dan di lanjut dengan decakan.

Walaupun malas, ruby keluar dari unit apartemennya menuju mini market 24 jam yang berada di bawah, untuk membeli sesuatu yang sangat penting, Ia melangkah menyusuri koridor yang sudah sangat sepi.

Ting

Setelah pintu lift terbuka, ia masuk kedalam dan menekan tombol L untuk menuju lobby.

Ruby mengambil dua pak pembalut yang biasa ia gunakan, yang satu panjang 35cm dan yang satunya lagi 23cm, saat sedang membayar belanjaannya, ruby terlihat senang, ia melihat kedatangan jeno yang baru saja masuk kedalam mini market.

Ruby menatap jeno dengan matanya yang berbinar dan suaranya langsung menyapa lelaki itu. "No, jendra mana?"

Jeno tidak merespon, ia berjalan ke arah showcase untuk mengambil minuman dingin, kemudian ke kasir untuk membayar, tidak lupa ia juga membeli rokok.

The Story of Jendra Where stories live. Discover now