Membabi buta

101 24 5
                                    

Jendra kembali menciumi pipi ruby dengan membabi buta saking gemasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jendra kembali menciumi pipi ruby dengan membabi buta saking gemasnya. "Punya gue"

"Jen jangan ciu___" belum selesai dengan kalimatnya jendra terlebih dulu membungkam mulut ruby dengan bibirnya.

Ruby membulatkan matanya terkejut, ia dengan cepat menutup mulutnya agar jendra tidak menciumnya lagi.

"Jendraaaa!"

Jendra terkekeh melihat ruby yang begitu polosnya "udah pacaran, enggak papa dong"

"Menurut undang-undang no 12, tahun 2022 pasal 6b. Menyentuh tubuh pacar berpotensi penjara 12tahun!" Geram ruby kepada jendra.

"Seremmm" ujar jendra

"Ya memang, Makannya Jangan cium-cium!" Gertak ruby

"Bukan undang-undangnya yang serem, tapi lo" jendra menyentuh kening ruby dengan telunjuknya kemudian mendorongnya pelan.

Ruby menyatukan alisnya "kenapa?"

"Ya serem! Cium doang di penjara! Lo sebenci itu sama pacar sendiri?" Protes jendra.

"Kurang ganteng apa gue? Apa kurang baik? Atau kurang apa? Lo bilang!"

Ruby memutar matanya, ia berfikir jika tidak ada yang kurang dari sosok jendra. Namun ia masih membatasi diri karena awal mula ruby menerima jendra adalah untuk membalas dendam.

Andai mereka bertemu dan menjalin hubungan dengan normal mungkin perasaan ruby tidak akan serumit ini, dan tentu ia akan membalas kecupan jendra.

"By.." jendra menatapnya dalam "lo normal kan?"

"Hah?" Mulut ruby menganga saking terkejutnya, apakah jendra berfikir jika dirinya adalah penyuka sesama jenis?

"E-enggak gue cuma mastiin aja" jendra menggaruk tengkuk lehernya.

"Gue masih butuh waktu, Jen" ruby kembali mencari alasan.

"Gue serius sama lo yang" jendra berusaha keras meyakinkan.

Seberapa besar rasa cinta jendra kepada ruby sekarang? Sangat besar, sudah di tahap ingin bersama selamanya.

"Kak al kemana, kok enggak kesini?" Ruby berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.

"Sibuk, udah tugas di rumah sakit" jawab jendra dengan ketus.

"Iiihhh kok tumben kak al enggak chat ke gue"

"Spam chat nya udah pindah ke gue" jendra melirik ruby dengan malas.

Ruby tertawa senang. Tidak apa jika alkra tidak lagi mengiriminya pesan, setidaknya jendra dan alkra kini mulai dekat.

Alkra kerap kali mengirim ruby banyak pesan entah itu penting atau hanya untuk mencari teman ngobrol, saat dirinya sedang tidak ada kerjaan atau sekedar minta di bangunkan, lebih seringnya ia membagikan video yang menurutnya lucu, seperti itulah gabutnya seorang alkra.

The Story of Jendra Where stories live. Discover now