Ugal-ugalan

110 29 6
                                    

Ruby membuka matanya perlahan, saat sebuah tangan mencubit hidungnya berulang kali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruby membuka matanya perlahan, saat sebuah tangan mencubit hidungnya berulang kali. 

"Selamat pagi pacar" jendra mengucapkanya dengan lembut.

Kedua bola mata ruby terbelalak saat melihat jendra tidur di atas kasurnya, lelaki itu menatap ruby dengan senyum di wajahnya.

"Lo? Jen? Aahhkkkkk" Ruby berteriak cukup keras di hadapan jendra.

Alkra bisa mendengar teriakan ruby namun ia mengabaikannya, alkra lebih memilih fokus kepada masakannya dari pada kedua bocah itu.

"Belum gue apa-apain juga, udah teriak-teriak aja" jendra cengengesan melihat raut wajah ruby yang terkejut dan juga marah secara bersamaan karena ulahnya.

"Sejak kapan lo tidur disini? Hah!"

"Semalem"

Ruby menyibak selimutnya kemudian berlari mencari sosok alkra.

"Kakkk Kal al" teriak ruby sembari berjalan mencari alkra.

"Kenapa by?"

"Jendra tidur di kamar gue kak, dari semalem" ruby mengadu kepada alkra yang sedang sibuk memasak sarapan untuk mereka.

Alkra mengetahui soal jendra yang bangun dini hari dan keluar dari kamar, alkra yakin jika adiknya itu tidak akan melakukan hal aneh.

"Bukan dari semalem, dia pindah ke kamar kamu jam 3 kok" alkra menjawabnya dengan raut wajah yang sangat santai.

"Kak al nyebelin! Kenapa enggak di cegah jendranya?" Ruby mengomeli alkra yang sudah tahu tentang hal itu namun membiarkannya begitu saja.

"Jendra macem-macem?" Alkra bertanya dengan halus.

Ruby menggelengkan kepalanya, karena memang tidak ada baju yang terlepas dari tubuhnya, bahkan saat membuka matanya ada selimut yang menutupi semua bagian tubuhnya terkecuali bagian kepalanya.

"Kalo nanti kamu di apa-apain jendra dan gak suka, kamu lapor ke kakak ya" alkra tersenyum kemudian mengusap kepala ruby dengan lembut, setelah itu ia kembali fokus pada masakannya.

Jendra menjulurkan lidahnya ke arah ruby dengan raut wajah yang begitu menyebalkan. "Kal al berpihak ke gue"

Ruby kembali ke kamarnya dengan hati yang dongkol, pintu yang tidak bersalahpun menjadi pelampiasan kekesalannya, ia membanting pintu kamarnya dengan sangat kencang, jendra dan alkra saling melirik kemudian saling melemparkan senyum.

"Kok sayur?" Protes jendra, karena sebagian besar makanan yang di masak oleh alkra adalah sayuran.

"Tuh daging" ruby menunjuk beef slice teriyaki yang di masak oleh alkra.

"Tapi sedikit" jendra memonyongkan bibirnya.

Alkra yang tengah asik memakan brokoli dan beefnya itu tidak memperdulikan perdebatan keduanya.

The Story of Jendra Where stories live. Discover now